- Siswa Naik Kelas Berdasarkan Portofolio
Peliput: Arianto W Editor: Hasrin Ilmi
BAUBAU, BP- Pandemi Coronavirus Disease (Covid-19) telah mengguncang integritas pendidikan. Dampak dari wabah global ini, sejumlah lembaga pendidikan khususnya SMPN 4 Baubau terpaksa meniadakan pelaksanaan ulangan semester kenaikan kelas bagi kelas satu dan dua.
Kepala SMPN 4 Baubau Bariun SPd MPd kepada Baubau Post saat ditemui beberapa waktu lalu mengatakan, program wajib yang menjadi titik puncak dalam tahapan penilaian guna menentukan apakah siswa terkait dapat naik kelas atau tidak, kini telah dihapuskan. Hal ini didukung oleh Edaran Mentri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) RI Nomor 4 Tanun 2020 Tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan Dalam Masa Darurat Penyebaran Covid-19.
” Saya pastikan tidak akan ada ulangan semester yang menggunakan kertas-pensil,” ungkapnya.
Dikatakan, salah satu cara sekolah memberikan penilaian tatkala pelaksanaan ulangan semester telah divakumkan dengan menggunakan portofolio. Sekolah menggunakan portofolio berdasarkan hasil belajar yang pernah mereka lewati di bulan Januari, Februari, dan awal Maret lalu.
“Pasti mereka sudah pernah belajar, mengikuti ulangan harian dan ulangan tengah semester. Nilai-nilai itulah yang menjadi poin penilaian guru di sekolah untuk menentukan siswa naik kelas atau tidak,” jelasnya.
Pada dasarnya ada beberapa metode yang bisa digunakan untuk mengganti prosedur pelaksanaan ulangan semester di sekolah yakni melaksanakan ulangan semester berbasis online dan/atau memberikan tugas khusus teruntuk siswa di rumah.
Kendati demikian, langkah tersebut dinilai tidak maksimal. Pasalnya, tidak semua siswa menggunakan Handphone (Hp) berbasis Android dan tidak semua data alamat tempat tinggal/domisili siswa terinput di server sekolah.
” Agak ribet kalau metode ulangan diganti dengan pemberian tugas-tugas karena pasti tidak semua siswa bisa kita jangkau, utamanya pada sekolah 1, 2, 3, dan 4 yang siswanya heterogen karena tidak semua siswa kita punya data tempat tinggalnya,” ujarnya.
” Kalau kita lewat WA Grub (online), tidak semua siswa tidak punya HP Android dan data internet sehingga tidak maksimal,” pungkas Bariun.(*)