F02.4 Bupati Buton Selatan La Ode Arusani memanen perdana padi sawah varietas unggulan di Dusun La Gundi Kelurahan Todombulu Sampolawa Foto Amirul BaubauPost

Peliput : Amirul — Editor: Ardi Toris

BATAUGA,BP-Pemerintah Kabupaten Buton Selatan melalui Dinas Pertanian berhasil mengembangkan padi sawah jenis varietas Ciherang di wilayah Sampolawa.

Keberhasilan itu ditandai dengan panen perdana padi sawah yang langsung oleh Bupati Buton Selatan La Ode Arusani, sekaligus peresmian penggunaan Rujab Kepala Balai Penyuluh Pertanian Kecamatan Sampolawa, Rabu (10/6)

La Ode Arusani menyambut baik inovasi Dinas Pertanian melalui Badan Penyuluhan Pertanian Daerah (BPPD) sehingga dapat mengembangkan potensi daerah dalam bidang pertanian yakni budidaya padi sawah yang selama ini belum pernah ada di wilayah Busel

Atas keberhasilan percontohan padi sawah ini, Ia mengajak seluruh warga Busel bersama-sama pemerintah mengembangkan potensi daerah di mana Buton Selatan menyimpan kekayaan yang luar biasa baik di laut maupun di darat.

Arusani optimis jika pengembangan dan budidaya padi sawah di Sampolawa dapat berkembang dengan hasil panen yang memuaskan, selain itu dapat memicu laju perekonomian masyarakat dan daerah kearah yang lebih baik.

“Kelompok-kelompok tani yang ada agar tidak ragu-ragu memintah bantuan pengadaan bibit kepada pemerintah,” katanya

Sementara Kepala Dinas Pertanian Busel Muhammad Syafir mengatakan demplot atau demontrasi plot adalah suatu metode penyuluhan pertanian kepada petani dengan cara membuat lahan percontohan, agar petani bisa melihat dan membuktikan terhadap objek yang didemonstrasikan.

“Demplot bisa berupa inovasi teknologi budidaya, varietas unggul baru, pemupukan dan lain-lain yang disesuaikan dengan demografi wilayah tersebut,” kata Muhammad Syafir saat ditemui di ruangannya, Kamis (11/6)

Terkait panen perdana demplot padi sawah di dusun La Gundi, Kelurahan Todombulu, kata Muhammad Syafir, padi sawah yang digunakan adalah jenis varietas unggulan yakni ciherang.

Penanaman bibit padi sawah tersebut dilakukan pada tanah dengan luas kurang lebih setengah hektar itu dimulai sejak bulan Maret lalu. Pengairannya menggunakan pompanisasi dengan mengambil sumber air dari genangan air disekitar lokasi.

Setelah berjalannya waktu selama tiga bulan dan dikontrol oleh pihak BPPD, hasil budidaya percotohan tersebut berhasil.

“Hitungannya, jika ditanam dilahan seluas satu hektar, padi sawah varietas unggulan tingkat nasional ini dapat menghasilkan 6-8 ton beras,” ucapnya

Keberhasilan budidaya padi sawah di wilayah Sampolawa tidak sampai disitu, kata Muhammad Syafir, hal itu akan berkelanjutan. Karena potensinya cukup besar. Apalagi Sampolawa memiliki sungai Wandoka yang dapat mengairi lahan sawah dengan skala secara besar.

“Dalam perencanaannya pemerintah akan melakukan cetak sawah dengan meminta anggaran dari pusat, makanya Dinas Pertanian mencoba membuat demplok atau percotohan, apakah bisa bisa dibuat persawahaan dan ternyata setelah dibuat hasilnya berhasil dan cocok dibuat persawahan di wilayah Sampolawa,” tuturnya

Dia berharap dengan keberhasilan panen perdan padi sawah ini, ada tindaklanjut pengembangan budidaya padi sawah berskala besar.

“Mudah-mudahan wilayah Sampolawa menjadi lumbung padi di Busel, karena potensinya cukup besar apalagi didukung dengan sumber air yang memadai untuk irigasi,” tukasnya (*)

Visited 1 times, 1 visit(s) today

By admin