Peliput: Arianto W Editor: Hasrin Ilmi
BAUBAU, BP- Kebijakan belajar dari rumah (daring) menjadi alternatif yang dinilai efesien guna menggenjot efektivitas Proses Belajar Mengajar (PBM) di tengah pandemi Covid19, tidak terkecuali lembaga pendidikan jenjang Sekolah Dasar (SD) di Kota Baubau.
Demikian diungkapkan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Baubau Abdul Karim saat ditemui Baubau Post, Senin (29/06).
Dikatakan, PBM di tengah penyebaran wabah global harus dilaksanakan secara daring. Hal ini untuk mencegah resiko penularan Covid19 di kalangan pelajar.
Kebijakan ini tidak hanya diterapkan oleh Satuan Pendidikan jenjang SMP maupun SMA/Sederajat, namun juga melibatkan Sekolah Dasar (SD).
Terlepas dari itu, tidak bisa dipungkiri bahwa banyak dari mereka (siswa SD) yang tidak memiliki fasilitas Handphone (Hp) berbasis Android sebagai media penunjang belajar daring.
Meski demikian, Karim juga tak berani mengambil resiko melaksanakan PBM secara langsung. Sehingga ditegaskan bagi siswa yang tidak memiliki sarana belajar yang memadai maka janganlah risau karena guru mata pelajaran akan datang mengunjungi rumah masing-masing siswa.
” Tetap masih daring, biar SD. Yang tidak punya sarana itu tetap dengan kunjungan rumah oleh guru-gurunya,” singkat Karim.
Hal senada diungkapkan Kabid Pembina SD, Disdikbud Baubau Fitrianty saat ditemui di ruangan kerjanya.
Dikatakannya, hal ini merupakan kesepakatan bersama yang telah diputuskan dalam rapat intenal Disdikbud Baubau, dimana kebijakan ini berpacu pada aturan pemerintah pusat mengingat Wilayah Baubau masuk kategori zona merah (redzone).
” Tapi kami serahkan di sekolah masing-masing tentang bagaimana pelaksanaannya. Karena tidak semua siawa memiliki Hp Android, contohnya seperti siswa di sekolah pelosok-pelosok sana,” jelasnya.
” Jadi, mungkin adakan kunjungan ke rumah-rumah atau misalnya dibuatkan kelompok belajar tapi paling banyak 10 orang,” pungkasnya. (*)