Peliput: Nelvida A — Editor: Ardi Toris
BAUBAU, BP- Balai Benih Utama (BBU) Ngkaring-karing sudah empat musim menanam jagung ungu sebagai percontohan kepada masyarakat dalam pemanfaatan lahan kosong.
Terkait hal tersebut, Penanggung Jawab BBU Robin SP saat ditemui wartawan Baubau Post, Rabu (01/07), mengatakan penanaman jagung ungu sudah beberapa kali dilakukan di pekarangannya. Bahkan sudah banyak petani yang mengikutinya.
Jagung ungu kaya akan berbagai macam fitonutrien yang mencakup sejumlah besar anthocyanin, sejenis flavonoid yang menghasilkan warna ungu, merah atau biru. Antosianin adalah antioksidan kuat dan sekaligus anti-inflamasi, berguna dalam membantu melindungi tubuh dari berbagai serangan penyakit.
” Terlihat sangat nampak bahwa dari warnanya saja sudah sangat berbeda, untuk rasa dan kandungannya jagung ungu lebih unggul dibandingkan dengan jagung biasa. Selain itu kulit ari jagung ungu lebih tipis di banding kulit ari jagung biasa,” ungkapnya.
Namun yang menjadi kendala saat ini yakni dipasaran jagung ungu masih kurang peminatnya. Ini menjadi salah satu tantangan untuk petani agar kedepannya jagung ungu dapat dikenal oleh masyarakat.
” Sudah banyak yang produksi, dan kami juga sudah melakukan promosi namun peminatnya masih sedikit. Walaupun seperti itu saya tetap memberikan semangat kepada seluruh petani,” pungkasnya.(#)