-Jaman: Kepala Sekolahnya Mungkin Tidak Mendengarkan Instruksi Kepala Dinas
Peliput: Arianto W Editor: Hasrin Ilmi
BAUBAU, BP- Pemerintah Provinsi (Pemprov) melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Sulawesi Tenggara (Sultra) telah menginstruksikan kepada seluruh satuan pendidikan terkhusus di wilayah kategori zona merah agar tidak melaksanakan kegiatan yang bersifat mengumpulkan massa.

Kendati demikian, berdasarkan amatan Baubau Post pada Senin (13/07) masih banyak terlihat aktivitas siswa yang tengah berbondong-bondong ke sekolah.
Saat dikonfirmasi Baubau Post, Kepala Kantor Cabang Dinas (KCD) Dikbud Provinsi Sultra, Rayon Kota Baubau-Kabupaten Buton Selatan (Busel) La Jaman SPd membenarkan hal tersebut.
Dikatakannya, ada beberapa sekolah yang dengan sengaja memanggil siswanya untuk datang, di antaranya SMKN 1, SMKN 2 dan SMKN 3 Baubau. Namun perlu diketahui, aktivitas kumpul massa ini dilakukan tidak atas dasar menyalahi aturan pemerintah melainkan karena miskomunikasi.
Benar saja, beberapa kepala sekolah terkait tidak mengetahui instruksi yang disampaikan oleh pihak Disdikbud Sultra terkait kebijakan pelarangan tersebut.
” Ada beberapa kepala sekolah yang mungkin tidak mendengarkan instruksi Kadis Dikbud Provinsi Sultra bahwa siswa dilarang ke sekolah apa lagi melaksanakan kegiatan yang sifatnya mengumpulkan siswa banyak,” ungkapnya.
Lantas, apa motivasi sekolah memanggil siswa? Yaitu untuk mendata nomor telepon/WhatsApp siswa agar nantinya mudah dihubungi.
Tak hanya itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk memperkenalkan siswa kepada wali kelasnya masing-masing.
” Tadi yang ke sekolah itu rata-rata siswa kelas satu. Mereka disuruh datang untuk mengetahui siapa wali kelasnya dan mencatat nomor Telepon/WA yang bisa dihubungi,” jelasnya.
Setelah mendengar laporan ini, sontak Jaman langsung bergegas ke sekolah untuk membubarkan kegiatan yang berpotensi dapat menciptakan kerumunan massa tersebut.
Tak hanya itu, Jaman juga memastikan persoalan ini tidak akan terulang kembali.
” Tadi pagi, jam 07.30 Wita saya langsung temui dan saya suruh mereka untuk pulang. Dan aaya pastikan besok tidak akan ada lagi yang ke sekolah,” pungkasnya. (*)