Peliput: Duriani
WAKATOBI, BP – Kepala Kantor Imigrasi Kabupaten Wakatobi, DR Saroha Manullang SE.MM, mengatakan pihaknya dalam waktu dekat akan melaksanakan pendataan tamu-tamu Warga Negara Asing (WNA) disejumlah tempat yang disinyalir menjadi tempat menginap WNA saat berada di Wakatobi.
Hal itu dikarenakan pintu masuk di Wakatobi sangat banyak, sehingga pihak Imigrasi tidak memiliki data akurat terkait angka kunjungan dan maksud kedatangan WNA di Wakatobi.
“Yang menjadi kendala pemantauan saya selama tiga minggu disini, pintu masuk di pulau Wangi-Wangi ini banyak. Kita tidak bisa bedakan mana pelabuhan resmi, mana pelabuhan rakyat, dan mana pelabuhan yang benar-benar menjadi pintu masuk khususnya WNA,” terang Saroha Manullang, beberapa waktu lalu.
Wakatobi lanjut Saroha Manullang, selain memiliki Bandara Udara (Bandara) sebagai pintu masuk. Wakatobi sebagai daerah kepulauan yang terdiri dari 97 persen laut tentu banyak akses masuk. “Jadi kita petakkan dulu, ada berapa kecamatan, kelurahan, desa, berapa Polsek, babinkantibmas,” ucapnya.
Dalam melaksanakan pendataan nanti, Kepala Imigrasi Wakatobi menjelaskan bahwa akan menggandeng seluruh elemen seperti pemerintahan ditingkat bawah. “Kita akan menyisir tempat-tempat wisata yang menyediakan tempat menginap seperti Home Stay dan sejenisnya. Termasuk tamu-tamu dibeberapa resort,” jelasnya.
Menurutnya, jika data angka kunjungan dan maksud kedatangan WNA di Wakatobi telah akurat. Tentu akan menjadi sumber pendapatan daerah dan perputaran ekonomi masyarakat bisa diketahui. “Jika ada tenaga kerja asing di Wakatobi, karena sudah ada kantor imigrasi maka kedepan pengurusan perpanjangan izin tinggalnya, pembayaran retribusi izin kerjanya, sehingga ada masukan PAD untuk Wakatobi,” ujarnya.
Sehingga kedepan, Kantor Imigrasi Wakatobi telah memiliki beberapa program untuk penanganan hal dimaksud. “Kedepan akan kami buat program kerja dimana setiap hari ada petugas kami di Bandara untuk mendata, bukan memeriksa karena pemeriksaan telah dilakukan di entry point pertama. Baik itu di Bali, Makassar maupun di Jakarta. Kita hanya mengawasi dan mendata, hari ini berapa yang datang dengan maskapai penerbangan pertama dan setersnya, termasuk pulangnya,” tutupnya. (*)