Peliput: Hengki TA — Editor: Ardi Toris
LABUNGKARI, BP – Sebanyak 73 unit rumah warga yang dibakar dalam bentrok kelompok dua desa di Buton Tengah (Buteng), antara Desa Wadiabero, Kecamatan GU dan Kelurahan Tolandona, Kecamatan Sangiawambulu, beberapa waktu lalu, kini dalam proses pembangunan.
Dari 73 unit rumah tersebut, hanya 31 unit rumah yang dibangun baru, sisahnya hanya rehap ringan seperti perbaikan kaca dan pintu akibat konflik itu. Untuk perbaikan dan bangun rumah tersebut hingga saat ini sudah mencapai 70 persen.

“Penyelesaiannya diperkirakan akan selesai pada bulan Oktober atau November, dan rencananya Gubernur Sultra H Ali Mazi langsung yang akan menyerahkannya,” ungkap Suhardin Djama Suke, Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman Buteng.
Lanjutnya, pembuatan dan perbaikan rumah itu merupakan bantuan dari Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), untuk Pemerintah Kabupaten Buteng, melalui Dinas Perumahan dan Kawasan hanya memfasilitasi saja, seperti sarana air bersih dan jalan
“Mereka juga sudah mempunyai listrik dari rumah yang terbakar itu, sehingga tinggal dikomunikasikan dengan pihak PLN agar disambungkan kembali,” tuturnya.
Selain itu, lima Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) di Buteng juga mendapatkan bantuan Program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) dari Provinsi Sultra, yang akan dibagikan di Desa Kamama dan Kolowa.
“Awalnya 60 unit tapi tinggal lima, itu akibat pandemi virus corona atau covid-19, di Desa Kamama mendapatkan tiga unit dan Desa Kolowa dua unit,” tutupnya. (*)

