Peliput : Kasrun Editor: Hasrin Ilmi
BURANGA,BP- Pernyataan bidang pemenangan Pilkada wilayah Sulawesi, Sucianti Suaib Saenong terkait rekomendasi DPP Partai Golkar untuk pasangan Ridwan Zakaria- Ahali di Pilkada Butur dilakukan tanpa mahar dan bukan kolusi mendapat reaksi dari DPD II Partai Golkar Butur.
Melalui Ketua Bapilu DPD II Partai Golkar Butur, La Udu dalam konperensi pers di kediamannya Senin (20/07), pernyataan Sucianti Suaib Saenong tidak mencerminkan sebagai kader partai Golongan Karya karena cukup mencederai pengurus DPD II Golkar Butur.
“Pernyataan ini tidak mencerminkan kader partai Golkar, karena cukup Mencederai pengurus DPD II Golkar Butur. Justru kami menilai ada sesuatu kelewat melebih-lebihkan Ridwan Zakariah di mata DPP”, kata La Udu yang juga mantan anggota DPRD Butur periode 2014-2019.
Dikatakan, pernyataan Sucianti yang menyatakan bahwa partai Golkar ingin memilih calon bupati yang menang untuk di pilkada Butur, Seharusnya belum tepat untuk diungkapkan sekarang karena pilkada serentak akan digelar 9 Desember mendatang. Mengenai hasil survei yang sering disebut Sucianti, La Udu sangat menghargai, tapi satu hal yang harus di sebutkan lembaga mana dan kapan surveinya diturunkan.
“Soal lembaga survei yang sering disebut Sucianti patut kita hargai tapi, lembaga survei yang mana dan kapan dilakukan?, dan hari ini kita belum bisa bicara siapa yang menang dan siapa yang kalah karena pilkada nanti 9 Desember,”ungkapnya.
Lebih lanjut dikatakan, soal Butur tentu DPD II Golkar Butur yang lebih paham dan tau kondisi di lapangan. Sucianti harus memberikan penjelasan di DPP dan Publik secara obyektif atas dinamika di daerah wilayah pemenangannya.
“Perlu diketahui Ridwan Zakariah perna menjabat Bupati Butur periode 2010-2015 dan harus menerima kekalahannya atas pasangan Abu Hasan-Ramadio di periode keduanya, dan seperti apa posisi Golkar saat itu. Tak mungkinlah kami mendukung calon yang perna kami kalahkan. Jadi soal komitmen membesarkan partai patut disangsikan, apalagi komitmen itu hanya disampaikan di DPP sebagaimana pernyataan Sucianti”,bebernya.
Kata La Udu, hadirnya Aswadi Adam sebagai salah satu pengurus partai Golkar Sulawesi Tenggara yang masuk dalam bursa calon Bupati Butur yang telah memenuhi syarat dukungan partai adalah peluang emas bagi pengurus DPD II Golkar Butur untuk bisa berbenah diri.
“Karena komitmen untuk membesarkan partai tak perlu diragukan lagi. Dan kami punya keyakinan pasangan Aswadi-Fahrul (ASRUL) bisa menang, masyarakat cenderung memilih calon yang baru ketimbang petahana dan mantan petahana,”tutupnya. (*)
