Peliput: Kasrun — Editor: Ardi Toris
BURANGA,BP-Pengurus DPD II Golkar Buton Utara (Butur) mengencam keras pemasangan atribut (bendera) partai Golkar dalam penjemputan salah satu pasangan calon Bupati Buton Utara Ridwan Zakariah-Ahali.
Hal itu diungkapkan Ketua Pelaksana Harian DPD II Golkar Butur Al Adrin, saat ditemui Baubau Post di kediamannya, Jumat (24/07). Al Adrin membeberkan tiga poin alasan pengurus DPD II Partai Golkar Butur melarang pemasangannya bendera partai di sepanjang jalan Kota Ereke untuk penjemputan calon Bupati Butur Ridwan Zakariah – Ahali.
” Sampai saat ini kami belum menerima surat tembusan dari DPP terkait surat keputusan tentang pasangan calon bupati dan wakil bupati dari Partai Golkar. DPD II Partai Golkar Buton Utara sampai saat ini belum menerima untuk memasang atribut terkait dukungan calon perintah dari partai untuk memasang atribut terkait dukungan calon. DPD II Partai Golkar kabupaten Buton Utara sebagai pengurus yang sah di Kabupaten Buton Utara setelah memperhatikan adanya atribut-atribut partai Golkar yang ada di sepanjang jalan Kota Ereke di luar yang sepatutnya sesuai dengan kepentingan politik Partai Golkar, denga perlakuan itu kita tidak terima, kita mendesak bendera itu dicabut,” bebernya.
Lanjut Al Adrin, pengurus Partai Golkar merasa keberatan terkait dengan pemasangan bendera partai Golkar di sepanjang jalan Kota Ereke yang dilakukan orang-orang tidak bertanggung jawab tersebut.
Menurut dia pemasangan bendera tersebut telah mencederai dan melecehkan Partai Golkar, sehingga dirinya telah melaporkan kepada pihak yang berwenang untuk memerintahkan kepada yang telah memasang bendera tersebut untuk dicabut kembali.
“Makanya hari ini kita sangat merasa keberatan, bahkan itu sebuah pelecehan bagi institusi partai Golkar. Kerena pemasangan itu koordinasipun tidak ada, Intinya Pemasangan bendera itu pelecehan buat partai Golkar,” katanya.
“Bukan Ridwan Zakariah yang mau perintah saya tapi instruksi partai. Sampai hari ini surat keputusan itu saya anggap tidak ada,” ucapnya.
Menurut Al Adrin, atribut sebuah partai tidak bisa di beli sembarang orang, kecuali orang-orang partai itu sendiri termaksud atribut Partai Golkar.(*)
