F01.5 Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Buton Selatan La Kali

Peliput : Amirul — Editor: Ardi Toris

BATAUGA,BP-Wilayah Sampolawa memiliki segudang potensi sumber daya alam. Jika wilayah daratan memiliki rimbunnya hutan jati dan aspal, di wilayah pesisir dimanfaatkan menjadi lokasi budidaya rumput laut.

Selain rumput laut yang terhampar di perairan Kelurahan Katilombu dan Jaya Bakti, Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Buton Selatan (Busel) melihat potensi pengembangan budidaya tambak ikan bandeng cukup menjanjikan di bantaran sungai hingga Desa Lipu Mangau.

F01.5 Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Buton Selatan La Kali
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Buton Selatan La Kali

Kepala DKP Busel La Kali mengatakan dalam perencanaan budidaya tambak ikan bandeng akan dilakukan di Sampolawa, persiapan lahan tambak ikan bandeng kurang kebih 100 hektar.

“Kalau kita mengambil dari bantaran sungai hingga Desa Lipu Mangau itu cukup luas, diperkirakan kurang lebih 100 hektar, proyeksinya akan dilakukan di tahun 2021,” ucap La Kali saat ditemui di media center Diskominfo Busel, Selasa (28/7).

Kata dia, untuk tahap awal di tahun 2021 mendatang, petani ikan bandeng telah disiapkan 10 kelompok untuk 10 hektar. Memang, nanti akan ada kendala ditengah-tengah nelayan Busel dalam membudidayakan ikan bandeng di tambak, karena itu hal yang baru dan baru memulai. Pasalnya kurang lebih 90 persen nelayan Busel merupakan nelayan tangkap.

“Tentu akan ada kendala, tetapi kita akan mencobanya, memang nelayan-nelayan kita tidak seperti nelayan di daerah Sulawesi Selatan atau Jawa sana, apalagi ikan bandeng ditambak merupakan hal baru. Tetapi Biasanya jika melihat sudah ada yang berhasil, baru berbondong-bondong untuk mau bekerja,” ujarnya

Saat ini, budidaya ikan bandeng di Kelurahan Bandar Batauga masih skala kecil dan kurang maksimal, namun tidak dipungkiri budidaya tambak ikan bandeng dilokasi tersebut memiliki manfaat yakni memberikan inspirasi untuk pengembangan budidaya skala besar di Buton Selatan.

Ia menambahkan, di Bandar Batauga ada tiga kelompok nelayan budidaya ikan bandeng, dan telah membuka lahan ikan bandeng seluas 20 hektar.

“Kalau untuk menjadi lokasi wisata pemancingan, rekreasi keluarga sambil menikmati makan ikan bandeng di tambak, sangat cocok di Bandar Batauga, tetapi jika untuk mempengaruhi ekonomi secara umum bahkan global misalnya untuk ekspor, perlu lokasi tambak yang luas, dan itu cocoknya di Sampolawa,” tukasnya (*)

Visited 1 times, 1 visit(s) today