Site icon BAUBAUPOST.COM

Di Masa Covid19, 80 Persen Guru Binaan Disdikbud Baubau Telah Mampu Oprasikan Komputer

Peliput: Arianto W

BAUBAU, BP- Pandemi Covid19 tak selalu membawa dampak buruk bagi dunia pendidikan. Faktanya semenjak wabah global ini merebak ke Indonesia khususnya di Kota Baubau, tercatat sebanyak 80 persen guru binaan Disdikbud Baubau telah mampu mengoprasikan komputer.

Demikian diungkapkan Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Baubau Kasman SPd MPd saat ditemui di ruangan kerjanya beberapa waktu lalu.

Kasman

Pada umumnya, Proses Belajar Mengajar (PBM) di tengah penyebaran virus mematikan Covid19 telah diefektifkan melalui daring atau online.

Guna mendongkrak efesiensi penerapan kebijakan Pemerintah Pusat yang berlandaskan Surat Edaran Mentri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nomor 4 Tahun 2020 Tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan Dalam Masa Darurat Penyebaran Coronavirus Disease 2019 (Covid19), maka tak cukup jika hanya mengandalkan sinergitas tenaga pengajar (guru).

Pasalnya dalam kondisi ini, peran guru tidak hanya dituntut untuk mengembangkan inovasi dan kreatifitas saja namun juga harus mampu mengoprasikan komputer sebagai media penunjang belajar daring.

Benar saja, kata Kasman, semenjak diterapkannya kebijakan belajar daring tersebut, tercatat sebanyak 80 persen guru binaan Dikbud Baubau telah mampu mengoprasikan komputer.

“Proses belajar di masa pandemi ini sedikit membawa kelebihan. Alhamdulillah lebih kurang di atas 80 persen guru rata-rata sudah bisa mengoprasikan komputer,” jelasnya.

“Karena memang secara tidak langsung guru dipaksa menguasai dan mengoprasikan komputer sebagai sarana proses belajar daring,” ujar Kasman.

Lantas, untuk beberapa guru yang belum bisa mengoprasikan komputer karena tidak didukung ketersediaan jaringan internet sebagai akses utama belajar daring maka dianjurkan untuk memberikan model pembelajaran luring yakni dengan melakukan kunjungan belajar ke masing-masing rumah siswa.

“Kemudian untuk guru-guru di sekolah pelosok Kota Baubau yang sulit dijangkau jaringan yah bisa mengunjungi rumah siswa,” pungkasnya. (*)

This website uses cookies.

This website uses cookies.

Exit mobile version