Peliput : Amirul — Editor: Ardi Toris
BATAUGA,BP-Kementerian Sosial melalui Direktorat Penanganan Fakir Miskin Wilayah III terus melakukan kegiatan bimbingan teknis (Bimtek) kepada masyarakat penerima bantuan Kelompok Usaha Bersama (KUBe) dalam rangka penanganan dampak Covid-19.
KUBe sebagai wadah masyarakat miskin untuk melaksanakan usaha bersama secara berkelompok dengan tujuan meningkatakan pendapatan.

Dalam kegiatan Bimtek tersebut dihadiri 59 orang yang terdiri dari perwakilan masing-masing kelompok KUBe yang ada di dua kecamatan, yaitu Kecamatan Kadatua, Kecamatan Lapandewa dan masing-masing enam pendamping. serta Kepala Pengelola Barang Persediaaan dan Baranagn Milik Negara Kemensos, Andarias Ciputra.
“Kegiatan tersebut agar para pengurus KUBe dapat benar-benar memahami esensi atas bantuan yang diberikan oleh Kementerian Sosial untuk dikelola oleh kelompok dengan sebaik-baiknya hingga usahanya dapat berhasil,” ujar Kepala Dinas Sosial Busel H. La Ode Taatlan melalui Sekdinya La Ode Hasani di Gedung Yustika, Batauga, Kamis (6/8).
Ia berharap KUBe bisa menguatkan ekonomi keluarga usaha dan meningkatkan pendapatan keluarga penerima KUBe itu sendiri serta dapat meninggalkan kemiskinan.
Sementara Kepala Subdit Bantuan Stimulan dan Penataan Lingkungan Kemensos, Mangara Simanjuntak mengatakan untuk mendapatkan bantuan KUBe tidak semudah yang dibayangkan, namun memerlukan proses yang panjang, serta terbatas. Apalagi kondisi mewabahnya pandemi Covid-19 di Indonesia.
“Namun bapak ibu harus patut berbangga, karena dari beberapa kabupaten yang mengajukan bantuan KUBe, Kabupaten Buton Selatan lolos dari pemangkasan anggaran,” ungkap Mangara Simanjuntak ujarnya.
Selain itu, ia menyampaikan setelah bantuan KUBe dicairkan harus segera dibelanjakan sesuai dengan Rencana Anggaran Biaya (RAB) dan segera membuat laporan pertanggung jawabannya, dan hal ini rupanya sudah dilakukan oleh semua kelompok KUBe di Busel.
“Belanja harus sesuai dengan RAB dan pendamping harus melakukan bimbingan,” ucapnya
Sementara Haryadi, S.Sos mengatakan bantuan KUBe itu harus dikelola secara berkemlompok. Hal ini dimaksud bukan hanya untuk pengelolaan usaha semata, namun ada nilai-nilai kesetiakawanan sosial yang tetap harus dibangun dan dipertahanankan, karena seiring dengan kemajuan zaman nilai dan rasa kebersamaan itu sudah mulai menurun.
“Jadi kita harus kelola bantuan KUBe ini dengan sebaik-baiknya agar bapak, ibu dapat meningkatan pendapatannya serta dapat segera terlepas dari status kemiskinan,” tukasnya. (*)

