Peliput: Gustam — Editor: Ardi Toris
PASARWAJO, BP- Sekumpulan kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat Insan Cita Pasarwajo menggelar aksi demonstrasi mempertanyakan kinerja Bappeda yang dianggap gagal mewujudkan pembangunan di Kabupaten Buton.
Seperti yang diungkapkan salah seorang peserta aksi, Sadam. Dalam orasinya, ia menilai, selama 17 tahun Kabupaten Buton mekar, tidak ada pembangunan yang berarti yang dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
“17 tahun Kabupaten Buton merdeka, 17 tahun Kabupaten Buton ibukotanya Pasarwajo, tingkat kesejahteraan masyarakat Buton masih jauh dari yang kita harapkan,” katanya.
Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda), menurut Sadam, merupakan instansi yang ‘seksi’ dalam birokrasi pemerintahan, mengingat tugasnya adalah merencanakan pembangunan daerah.
Mirisnya, ia menilai, banyak oknum-oknum yang memanfaatkan jabatannya untuk menguras habis uang daerah. “Beberapa anggaran di daerah ini kami duga ditarik oleh beberapa oknum,” tudingnya.
Menanggapi hal tersebut, Ahmad Mulia menjelaskan, terkait persoalan pembangunan daerah merupakan tugas beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD), bukan Bappeda semata.
Kemudian untuk anggaran pembangunan, hampir semuanya dibiayai oleh Pemerintah Pusat. Tugas Pemerintah Daerah menyesuaikan anggaran dari pusat tersebut.
“Perlu kita ketahui bahwa, biaya pembangunan itu dibiayai oleh pusat 90 persen. Jadi semua agenda-agenda pusat itu yang kita pertimbangkan di daerah,” tandasnya. (*)
