F01.2 Abdul Rahman

Peliput: Zaman Adha — Editor: Ardi Toris

BAUBAU, BP – Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Baubau menunggu instruksi BKN terkait waktu pelaksanaan SKB. Namun pihaknya diberi waktu antara tanggal 1 September-12 Oktober 2020.

F01.2 Abdul Rahman
Sekretaris BKPSDM Baubau Abdul Rahman.

Pendaftaran kembali bagi peserta yang akan mengikuti SKB dimulai tanggal 1-7 Agustus 2020. Hingga Jumat (07/08), peserta yang sudah memilih lokasi tes sebanyak 221 dari total peserta 225.

“Sampai sekarang yang mendaftar kembali itu 221 dari total 225 orang sudah memilih lokasi tes, jadi hari ini (kemarin) hari terakhir,” kata Sekretaris BKPSDM Baubau Abdul Rahman.

Kemudian tanggal 8 Agustus pencetakan kartu ujian. Selanjutnya BKPSDM menunggu arahan selanjutnya dari BKN.

“Jika sudah ada waktu penetapan, tentu persiapan kita sudah laksanakan segala sesuatunya,” lanjutnya.

Rahman menambahkan, jika ada peserta yang mendaftar di setelah tanggal 7 Agustus maka tidak langsung dinyatakan gugur. Namun peserta bisa mengikuti ujian secara manual.

“Mungkin karena masalah jaringan juga,” katanya.

Untuk peserta tes yang berada di luar daerah dapat mengikuti tes di daerah tempatnya berada. Misalnya peserta yang berada di Jakarta dapat mengikuti tes di Jakarta.

Meski begitu, peserta tidak diperkenankan memilih lokasi di luar yang telah ditetapkan BKN. Hanya ada 35 daerah lokasi tes yang disediakan BKN bagi peserta yang berada di luar daerah.

“Tidak diperkenankan secara mandiri, hanya memilih lokasi yang telah disiapkan BKN,” ujarnya.

Sementara untuk lokasi tes di Kota Baubau, BKPSDM tetap melaksanakannya di Gedung Maedani. Ukuran bangunan yang besar sangat memadai jika dilakukan protokol kesehatan jaga jarak.

Dengan adanya jaga jarak, maka kemungkinan sesi tes akan ditambah. Pasalnya peserta dalam setiap sesi akan dibatasi jumlahnya hanya sekitar 50 peserta tes.

“Yang biasanya 100 orang, setelah ada penyampaian mengenai jaga jarak, jadi paling kurang 50 orang dalam satu sesi,” terangnya.

Meski membatasi jumlah peserta tes dalam setiap sesi hanya 50 orang, pihaknya tetap menyiapkan 100 unit komputer (**)