Site icon BAUBAUPOST.COM

Tim Pencegahan Stunting di Buton Gencar Sosialisasi

Peliput: Gustam

PASARWAJO, BP- Tim Pencegahan Stunting Kabupaten Buton yang terdiri dari Dinas Kesehatan, Diskominfo dan Persandian, Bappeda semakin gencar mengadakan sosialisasi di desa-desa.

“Stunting mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan otak. Stunting yang dialami anak-anak pada usia sebelum 2 tahun. Biasanya seorang anak terdampak kondisi stunting dimulai sejak masa kehamilan ibu,” jelas Rasdiana, salah seorang Petugas Teknis Pencegahan Stunging Dinas Kesehatan Buton.

Tim Pencegahan Stunting Kabupaten Buton saat mengadakan penyulusan di masyarakat

Stunting, lanjut dia, kebanyakan disebabkan saat hamil, ketika ibu-ibu tidak memeriksakan kehamilannya di Puskesmas. Akibatnya, bayi bisa mengalami kondisi tumbuh kerdil atau stunting.

Hal senada juga dijelaskan Kepala Bappeda Kabupaten Buton, Ahmad Mulia. Kata dia, anak yang terdampak masalah stunting, selain bentuk tubuhnya yang kerdil, nuga pemikirannya yang tidak terarah atau imajinatif.

“Salah satu cara mencegah stunting adalah pemenuhan gizi dan pelayanan kesehatan kepada ibu hamil. Upaya ini sangat diperlukan, mengingat stunting akan berpengaruh terhadap tingkat kecerdasan anak dan status kesehatan pada saat dewasa,” terangnya.

Tim Penanganan Pencegahan Stunting juga memberikan pemahaman stunting kepada Kader Kepo untuk diteruskan ke masyarakat tentang pencegahan stunting.

Kader Kepo merupakan kader yang dibentuk Dinas Kesehatan yang bertugas melakukan kunjungan rumah di wilayah kerjanya. Tim Kepo menanyakan semua hal baik kesehatan ibu dan balita, termasuk makanan apa yang diberikan kepada bayi. (*)

This website uses cookies.

This website uses cookies.

Exit mobile version