F01.5 Ny Agista Ariany Ali Mazu ketika mengikuti Munas Dekranas Indonesia secara virtual

Laporan: Ardi Toris

BAUBAU, BP- Ketua Dekranasda Sulawesi Tenggara Ibu Agista Ariany SE secara virtual mengikuti Musyawarah Nasional Dewan Kerajinan Nasional Indonesia (Munas Dekranas Indonesia), yang ditajuk “Segi Positif Pandemi Covid-19: Momentum Percepatan Digitalisasi Pasar Kerajinan Menuju Industri 4.0” bersama Ketua Umum Dekranas Indonesia, Ibu Hj Wury Ma’ruf Amin, dan dihadiri pula oleh Ketua Harian Dekranas Indonesia Ibu Tri Tito Karnavian, Rabu (19/08)

F01.5 Ny Agista Ariany Ali Mazu ketika mengikuti Munas Dekranas Indonesia secara virtual
Ny Agista Ariany Ali Mazu ketika mengikuti Munas Dekranas Indonesia secara virtual

Pokok acara pembahasan dan penyempurnaan AD/ART yang disesuaikan dengan pendemi, dan mengesahkan pokok2 Dekranas yang menjadi acuan bagi program kerja di pusat dan daerah.

Satu-satunya cara bertahan pada situasi pandemik adalah melakukan penyesuaian. Termasuk industri kerajinan juga harus ikut menyesuaikan dan beralih ke platform digital untuk bisa bertahan.

Ketua Dekranasda Sulawesi Tenggara, Ibu Agista Ariany menyampaikan pokok pikirannya usai mengikuti Musyawarah Nasional Dewan Kerajinan Nasional (Munas Dekranas) 2020 melalui konferensi video, Rabu 19 Agustus 2020, dari Ruang Merah-Putih, Rujab Gubernur Sultra.

Plt. Kepala Dinas (Kadis) Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sultra, Hj Sitti Saleha, Plt. Kadis Pariwisata, I Gede Panca, Kadis Koperasi dan UMKM Sultra, Hery Alamsyah, dan seluruh pengurus serta staf Dekranasda Sultra, turut hadir menyertai Ibu Agista Ariany.

“Pengrajin yang terdampak pandemi adalah salasatu perhatian penting dalam Munas kali ini. Kita harus memulai perancanaan program-program yang akan membantu pengrajin Sultra beralih ke digital. Selama ini, produk pengrajin masih dijual secara langsung di daerah wisata. Saatnya produk mereka juga merambah dunia digital agar pasar produk mereka terbuka lebar,” ujar Ibu Agista Ariany.

Dampak pandemi Covid-19 harus dilihat dari banyak sisi. Bahwa kesempatan untuk mendulang omzet tidak hanya dengan berjualan secara konvensional, namun juga dapat dilakukan dengan memanfaatkan teknologi (digitalisasi). “Masyarakat sekarang lebih merasa aman berbelanja secara daring. Pandemi Covid-19 memang mengkondisikan hal ini. Keuntungan pengrajin pun bisa dimaksimalkan, sebab mampu menekan pengeluaran untuk sewa lokasi berjualan dan belanja aset lainnya,” terang Ibu Agista.

Seirama dengan pandangan tersebut, dalam pengarahan Ketua Umum Dekranas Indonesia, Ibu Hj. Wury Ma’ruf Amin juga memandang pandemi ini sebagai momentum yang bagus bagi para pengrajin untuk mengoptimalkan pemanfaatan teknologi digital, mendorong inovasi dan kreativitas serta potensi besar untuk memasarkan produk ke khalayak yang lebih luas secara daring.

“Dekranasda berperan penting untuk membantu dan membina pengrajin,” kata Ibu Wury Ma’ruf Amin, “agar para pengrajin mampu menghasilkan produk-produk berdaya saing tinggi dan bisa menembus pasar global. Dekranasda harus membantu pengrajin untuk siap masuk dalam pasar digital, sehingga kerajinan Indonesia mampu bertahan di tengah pandemi dan kian dikenal luas di pasar internasional.”

Dalam kata pengantarnya, Ketua Harian Dekranas Indonesia, Ibu Tri Tito Karnavian menginformasikan bahwa Munas kali ini bertujuan melakukan pembahasan dan penyempurnaan AD/ART Dekranas yang disesuaikan dengan perkembangan kondisi terkini, serta mengesahkan pokok-pokok program kerja Dekranas selama lima tahun yang akan menjadi acuan di pusat dan di daerah.

“Dekranas Indonesia selalu sejalan dengan kebijakan pemerintah yang terus menerus mengembangkan kerajinan Indonesia, yang salasatunya, dengan mendorong implementasi industri 4.0 melalui digitalisasi pasar,” jelas Ibu Tri Tito.

Munas menampilkan video kilasan (highlights) beragam kegiatan Dekranas Indonesia selama masa pandemi, yakni; penyerahan bantuan sembako, masker dan bantuan paket internet kepada masyarakat dan pengrajin.

Munas Dekranas Indonesia 2020, Masa Bakti 2019-2024, telah dilakukan penyempurnaan AD/ART mulai dari penambahan misi Dekranas, program-program pokok Dekranas tahun 2019-2024, peningkatan peran serta seluruh pemangku kepentingan, penyesuaian redaksional, penyesuaian nomenklatur hingga penambahan massal terkait tugas dan fungsi masing-masing bidang di Dekranas.

Kebijakan Dekranas Indonesia juga mengarahkan pelaksanaan program-program yang bertumpu pada prinsip-prinsip, berupa: penyiapan regenerasi sumber daya manusia; pengrajin unggul; melestarikan dan mengembangkan warisan tradisi-budaya; meningkatkan daya saing produk kerajinan berbasis kearifan lokal ke pasar global melalui pengembangan inovasi, desain, dan kreativitas; dan meningkatkan hubungan kemitraan dan kerja sama tingkat nasional dan internasional dalam sektor industri kerajinan; mendorong perluasan akses pasar bagi produk-produk Indonesia; membangun ekosistem industri kerajinan melalui penguatan potensi kerajinan indonesia; dan mendorong industri kecil dan menengah kerajinan untuk masuk ke dalam rantai pasok pasar.

Munas Dekranasda Indonesia 2020, diikuti 490 orang peserta dari delegasi dewan kehormatan, pengurus dan anggota Dekranas, Dekranasda provinsi dan kabupaten/kota seluruh Indonesia.

Dekranasda Sultra, melalui Ibu Agista Ariany, memberikan 19 poin usulan konsep dan delapan saran untuk dimasukkan dalam AD/ART Dekranas 2019-2014. []