Peliput: Nelvida A Editor: Prasetio M
BAUBAU, BP- Kebijakan proses pembelajaran yang dilakukan secara daring di beberapa sekolah dinilai tidak efektif, tidak terkecuali di Madrasah Ibtidaiah (MIS) Jabal Nur, yang disebabkan beberapa kendala salah satunya minimnya sarana android orang tua siswa.
Kepala MIS Jabal Nur, Nursiah saat diwawancarai Baubau Post, Kamis (20/08) mengatakan, awal proses pembelajaran saat kondisi pandemi Covid-19, pihaknya melakukan secara daring, namun selang beberapa waktu proses pembelajaran daring berjalan tidak efektif. Sehingga pihaknya melakukan proses belajar mengajar secara langsung dikelas secara berkelompok dan bertahap.
” Awalnya memang menggunakan wa namun akhirnya kami datangkan siswa di sekolah karena keadaan yang tidak memungkinkan dan siswa di datangkan secara bertahap untuk menerima materi dan mengambil tugas,” ungkapnya.
Dikatakan, terkendala dengan proses pembelajaran secara daring, pihak sekolah tetap berupaya untuk memaksimalkan proses pembelajaran. Salah satunya dengan menjadwalkan kedatangan siswa disekolah secara bergiliran termasuk siswa yang memiliki Handphone.
” Dengan jadwal senin, rabu, jumat 1, 4,5 di bagi bahkan siswanya pun di jadwalkan secara bertahap dan memakai baju muslim,” jelasnya.
Lanjut kata Nursiah, pihak sekolah telah mendengar banyak keluhan dari orang tua siswa yang kesulitan untuk mengajar anaknya di rumah, dikarenakan profesi sebagian besar orang tua siswa merupakan petani.
” WA tetap dipakai, namun untuk siswa yang memiliki handphone dapat juga ke sekolah. Banyak keluhan dari orang tua siswa yang mengeluh tentang proses pembelajaran secara daring karena kebanyakan orang tua siswa di sekolah kami seorang petani,” tuturnya. (#)
