Peliput: Zaman Adha
BAUBAU, BP – Dinas Koperasi dan UKM Kota Baubau menerima Dana Insentif Daerah (DID) Rp 2,4 miliar. Prioritas penggunaan dana ini untuk pengadaan Rumah kemasan.
Plt Kadis Koperasi dan UKM Kota Baubau H Yakub mengungkap pihaknya memprioritaskan rumah kemasan karena UKM di Kota Baubau masih terkendala pengemasan produk. Apalagi biaya yang dibutuhkan untuk kemasan tidak sedikit.
“Sesuai dengan keluhan mereka selama ini, yang menjadi prioritas bagi kami adalah mesin kemasan, itu dulu,” ungkapnya.
Menurut Yakub, keluhan para pelaku UKM terhadap persoalan kemasan sudah sejak jauh hari, bahkan sebelum adanya pandemi. Biaya produksi menjadi lebih mahal, karena pelaku UKM harus mendatangkan bahan kemasan dari luar daerah dalam jumlah banyak.
Dalam rumah kemasan ini terdapat mesin-mesin untuk mengemas produk, yang dapat digunakan bersama. Nantinya rumah kemasan ini akan ditempatkan di Kantor Dinas Koperasi dan UKM Kota Baubau.
“Mesin kemasan ini digunakan bersama, bukan dimiliki oleh satu orang atau satu grup,” katanya.
Selain rumah kemasan, DID tersebut juga akan dialokasikan untuk pengadaan alat-alat produksi seperti blender, mixer, maupun alat-alat produksi kerajinan.
Pihaknya menargetkan, realisasi DID ini akan terlaksana pada September 2020. Penyaluran kebutuhan alat produksi ini akan dilakukan secara bertahap.
“Kalau sesuai arahan, bulan september sudah bisa eksen. Kita lagi tunggu DIPA-nya, kalau sudah turun, tinggal bagaimana mekanisme pengadaan barangnya,” jelasnya.
Yakub menyebut, berdasarkan petunjuk Kementerian Koperasi dan UKM pengadaan bantuan alat produksi selain mesin kemasan, dapat dilakukan oleh pelaku UKM, selama memenuhi syarat. Namun pihaknya menunggu petunjuk lebih lanjut.
“Kalau mesin kemasan itu ada spek khusus yang tidak boleh sembarang, jika tidak sesuai kebutuhan, jadinya mubazir,” tandasnya. (**)