Peliput: Zul Ps Editor: Prasetio M
WANGI-WANGI,BP – Pelaksana Jabatan (PJ) Kepala Desa (Kades) Kabita Kecamatan Wangi-wangi Selatan Kabupaten Wakatobi Abria, angkat bicara mengenai keluhan salah satu warganya yang merasa dirugikan karena tidak menerima bantuan Bodi Fiber, yang diduga dipolitisasi.
Abria menjelaskan bahwa, sebelumnya pihaknya telah merencanakan sebanyak 30 Unit bantuan Bodi Fiber tersebut. Anggaran Bodi Fiber tersebut berasal dari Anggaran ADD yang diberikan untuk kelompok.
” Karena Covid-19 tinggal 28, sehingga kita rapat keputusan itu, saya serahkan semua aparat, cari Keluarga yang belum mendapatkan itu.” ungkapnya saat dikonfirmasi awak media Baubaupost beberapa waktu lalu.
Ia mengatakan, pembagian bantuan tersebut merupakan hasil keputusan bersama yang dilakukan oleh pihaknya dan Anggota BPD Desa Kabita tersebut. Sehingga untuk keluhan salah satu masyarakat yang merasa dirugikan tersebut merupakan gawean dari salah satu anggota BPD atas nama La Hida.
” Artinya yang layak yang punya kepentingan untuk memakai itu. Sehingga semua aparat itu saya kasi mi. Ini satu, ada bagian-bagiannya.” tukasnya.
Untuk diketahui, sebelumnya Abdul yang merupakan warga Desa Kabita merasa dirugikan oleh pemerintah Desa Kabita, pasalnya ia tengah berada di perantauan (Tarakan-red) dan harus pulang ke kampung halamannya setelah dihubungi oleh salah satu anggota BPD Desa Kabita untuk menerima bantuan body fiber yang tidak bisa diwakilkan oleh keluarganya. Padahal saat itu Abdul tengah membudidaya bibit kepiting sebanyak 150 Kg dan siap panen.
Sesampainya di kampung halamannya Abdul tak kunjung menerima bantuan yang telah dijanjikan tersebut. Ia menduga dirinya menjadi korban politik di sebabkan dirinya merupakan anggota partai yang mendukung salah satu Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Wakatobi, serta rumah orang tuanya yang di sewakan guna menjadi Sekertariat Bersama (Sekber) Bakal Calo tersebut . (**)