Peliput: Gustam
PASARWAJO, BP- Salah satu faktor terjadinya tindak Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) di Kabupaten Buton adalah pernikahan usia dini, dimana tidak adanya kematangan berumah tangga.

Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kabupaten Buton, Ilham Habo Nibu. Kata dia, banyaknya kasus pernikahan usia dini, dimana kedua pasangan sama-sama masih labil dapat memicu kecekcokan dalam berumah tangga.
“Berkaitan dengan kematangan berumah tangga kan, mereka masih labil,” ujar Ilham.
Kendati demikian, mantan Camat Wabula itu tak menapik, ada beberapa kasus pernikahan usia dini yang hingga kini berjalan harmonis tanpa adanya konflik berarti.
“Kemudian juga belum mendapatkan bimbingan (berumah tangga-red) dari orang tua. Walaupun kita sadari memang ada juga (pernikahan usia dini-red) yang baik, tidak ada apa-apa,” terangnya.
Ilham menyarankan, kepada generasi muda maupun orang tua, untuk terus menghindari pernikahan usia dini. Jika ada waktu untuk sekolah, sebaiknya disekolahkan terlebih dahulu.
“Anak-anak kalau memang masih ada waktu untuk sekolah, ya kita kasih sekolah dulu,” sarannya kepada Baubau Post. (*)
Nonton Video Berikut dari YouTube BaubauPost TV Channel:
TANGGUH, INI DIA 7 NELAYAN BUTON SELATAN HANYUT TERPISAH SELAMA EMPAT HARI DITEMUKAN MASIH SELAMAT
Setelah 3-4 hari hanyut terombang-ambing di lautan, tujuh awak kapal KM Dua Putri Batu Atas yang merupakan nelayan dari Buton Selatan ditemukan oleh nelayan dan polisi dalam keadaan selamat setelah kapal mereka bocor dan akhirnya tenggelam di perairan Pulau Wakatobi.
Mereka hanyut terpisah, dua awak ditemukan oleh nelawan Wakatobi lebih dulu di perairan Wakatobi pada tanggal 03 Juni 2020, dan 5 awak lainnya ditemukan oleh warga dan Polisi di perairan Buton Utara. Ketujuhnnya ditemukan dalam keadaan selamat. @BAUBAUPOST TV CHANNEL