Site icon BAUBAUPOST.COM

Wawali Monianse: Narkoba Juga Ancaman Keberlangsungan Negara

Peput: Prasetio M

BAUBAU, BP- Wakil Walikota Baubau, La Ode Ahmad Monianse menerangkan jika Narkotika, Psikotropika, dan Obat Terlarang (Narkoba) juga menjadi ancaman buat

keberlangsungan negara serta tidak ada bedanya dengan virus baik yang menular maupun tidak. Pasalnya potensi rentan terpengaruh oleh Narkoba berada pada usia prodiktif.

Wakil Walikota Laode Ahmad Moniase , di Dampingi oleh Kapolres Baubau, Kepala BNN Baubau dan Kasi P2M

Hal itu diungkapkan oleh Wakil Walikota Baubau, La Ode Ahmad Monianse saat memberikan sambutan pada kegiatan BNN Kota Baubau terkait Bimtek Anti Narkoba

Instansi Pemerintah Kota Baubau tahun 2020 di salah satu hotel di Kota Baubau, Rabu (09/09).

” Karena Narkoba kalau kita liat lagi kepemakainya lagi itu berada di umur produktif, dan umur-umur inilah yang kita harapkan menjadisumber energi

pembangunan dan penggerak keberlangsungan negara ini. Jadi kalau aspek itu terserang oleh Narkoba, maka bangsa ini tidak akan bisa berkelanjutan sebagai

mana kita harapkan,” jelas Monianse.

Oleh karena itu, kata Monianse, Presiden RI mengeluarkan Intruksi Presiden (Inpres) nomor 02 tahun 2020, tentang Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan

Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika dan Prekursor narkotika Tahun 2020-2024.

Menurutnya, bahaya Narkotika tidak ada bedanya dengan bahaya penyakit atau virus berbahaya lainnya di masyarakat. Pasalnya tingkat kematian di Indonesia

yang diakibatkan oleh Narkotika mencapai angka 40 sampai 50 orang perharinya, dan pertahunnya mencapai kurang lebih 15 ribu jiwa melayang akibat Narkoba.

” Bayangkan kalau 40 sampai 50 hari meninggal, sama dengan pesawat tipe ATR yang jatuh tiap hari bagaimana pemberitaan soal ini, namun ketiga korban

Narkoba meninggal 40 sampai 50 orang kita seolah-olah tidak terjadi apa-apa dengan masyarakat ini,” ungkapnya.

Olehnya itu, ia berharap akan dukungan semua pihak, baik pemerintah maupun masyarakat terutamanya para penggiat anti Narkoba yang ada di sejumlah

instansi pemerintah Kota Baubau, untuk memberikan kepedulian terhadap bahaya Narkoba untuk masa depan bangsa.

” Bukan seberapa besar sebenarnya, tapi paling tidak hari ini kita menunjukan seberapa seriusnya kita. Karena sekali lagi mungkin hari ini belum, tapi besok anak-

anak kita yang akan menjadi sasaran dari serangan bahaya Narkoba,” tutupnya.

Sementara itu ditempat yang sama kepala BNN Kota Baubau, Alamsyah Djufri mengatakan, jika kegiatan ini merupakan bentuk atas intruksi langsung Presiden RI

melalui Inprens nomor 02 tahun 2020 untuk pelaksanaan rencana aksi dan upaya T4GN, dimana salah satu poinnya yakni pembentukan penggiat anti Narkoba.

” Salah satu yang dilaksanakan oleh BNN Kota Baubau yakni, melatih penggiat yang telah berada di instasi masing-masing,” kata Alamsyah.

Dikatakan, pada tahun 2019 masyarakat indonesia yang terpapar bahaya Narkoba mencapai angka 1,8 persen atau serata 3,4 juta jiwa di usia 16 hingga 64 tahun.

Usia terpapar tebanyak pada usia produktif 30 sampai 45 tahun.

Untuk itu BNN Kota Baubau sejak taun 2018, telah melakukan berbagai langkah diantaranya sosialisai kepada para pelajar, mahasiswa dan instasnsi pemerintahan

dan masyarakat dan hal itu berlanjut terus hingga saat ini. ” Total keseluruhan di 2020 ini kita sudah sampai untuk pelajar 4000-an, mahasiswa 1,600 ribu, instansi

pemerintah 4000-an, masyarakat 4,200 orang dan keluarga 1,700 orang,” terangnya.

Ia menambahkan, jika BNN Kota Baubau saat ini telah merekrut melatih penggiat Anti Narkoba di 10 Dinas di instansi Pemerintah Kota Baubau. (**)

Nonton Video Berikut dari YouTube BaubauPost TV Channel

PPRB DEMO TUNTUT TRANSPARANSI PENGELOLAAN DANA COVID-19 dan MINTA KADIS KESEHATAN BUTON DICOPOT

Sejumlah pemuda dan mahasiswa yang tergabung dalam Pemuda Pemerhati Rakyat Buton (PPRB), menggelar aksi demostrasi menuntut transparansi anggaran covid-19, di Perkantoran Takawa Buton, Senin (29/06).
“Kemudian dengan terpaparnya 27 Nakes menimbulkan tersumbatnya pelayanan publik terhadap masyarakat yang membutuhkan penangan medis di RSUD Buton. Maka untuk itu kami meminta kepada Bupati Buton untuk menggati Plt Dinas Kesehatan, karena kami anggap lalai dalam memerangi dan menangani covid-19 di Buton,” Ucap koordinator demonstran PPRB La Ovan Wabula.

This website uses cookies.

This website uses cookies.

Exit mobile version