Peliput: Zul Ps
WANGI-WANGI,BP – Gerakan “2020 Ganti Bupati Wakatobi” memang menjadi perhatian khusus di perhelatan politik tahun ini. Tendensi gerakan ini datang dari kaula muda yang paham benar kondisi daerah yang terjadi pada 4 tahun belakangan pada masa kepemimpinan Bupati Wakatobi H Arhawi.
Salah satu yang memotori gerakan ini, Candra Taslim mengatakan, gerakan ini merupakan bentuk kesadaran pemuda yang melihat adanya kemunduran masa kejayaan Wakatobi. Sehingga gerakan yang tergabung dalam pemuda se-Wakatobi menyatakan dengan tegas, mengiinginkan adanya perubahan dengan tentu menolak Bupati Wakatobi menjabat kembali.
” Jangan beranggapan bahwa pemuda saat ini tidur, kami hanya menanti momen, empat tahun hanya menjadi gumam kini kami bangkit melawan ketimpangan-ketimpangan itu. Dan jelas kami hadir dengan melihat fenomena sosial, kesehatan, pembangunan yang tidak merata di empat pulau terlebih bagaimana kondisi perputaran ekonomi yang terjadi saat ini.” tegasnya kepada awak media Baubau Post pada Jumat (11/09).
Candara juga menambahakan, hingga kini dirinya terus menerima adanya animo besar dari pemuda-pemudi Wakatobi yang turut serta ingin ikut mengambil andil dalam gerakan yang dibangun. hal tersebut dibuktikan dengan adanya beberapa deklarasi dari pemuda di beberapa pulau di Wakatobi yang telah diterimanya. Menurutnya hal ini lahir karena adanya keinginan besar dari kaula muda yang prihatin akan kondisi daerahnya saat ini khsusunya di Wakatobi dua seperti Kaledupa, Tomia dan Binongko.
” Masyartakat merasakan dengan sangat akan adanya janji, misalnya penempatan Dokter Ahli di setiap puskesmas namun tidak terealisasikan, Akhirnya BPJS tidak berguna bila tidak ada Dokter ahli yang menangani dan akhirnya hanya rujukan ke rumah sakit daerah lain solusinya. Bagiamana dengan ongkos ke rumah sakit rujukan yang tentu hal ini sangat membebankan masyarakat. Masih banyak yang lainnya,” tambahnya.
Ia juga membeberkan, bahwa pihakanya telah mengantongi ribuan data pemuda dan pemudi se-Wakatobi yang kini telah bergabung. Untuk diketahui juga gerakan perlawanan dengan mengenakan simbol baju bertulis #2020 Ganti Bupati Wakatobi dan Stop Jandi Palusu (Stop janji Palsu_Red) dengan baju dengan mayoritas warna hitam dan putih.
” Kondisi ini sudah dirasakan selama 4 tahun lebih, bahkan semua program dan janji yang hampir tidak terealisasikan. Untuk Pulau Wangi-Wangi baju yang telah terdistribusi sebanyak 300 pisces, Kaledupa 60 pisces, Tomia 400 pisces dan 40 Binongko pisces. Ini akan terus bertambah,” tukasnya.
Ia juga menambahkan, distribusi baju tersebut langsung diberikan kepada setiap koordinator yang berada di masing-masing pulau. Selain itu juga, Candra memastikan bahwa animo besar pemuda tersebut terus bermunculan.(*)
Nonton Video Berikut dari YouTube BaubauPost TV Channel:
MOBIL AVANZA JATUH DI JURANG SEDALAM 10 METER DI JALAN POROS PASARWAJO-BAUBAU
Mobil Toyota Avanza dengan nomor polisi DT 7283 C itu, masuk ke jurang sedalam 10 meter. Mobil yang ditumpangi 4 orang pegawai itu, diketahui milik Pemerintah Kecamatan Pasarwajo. Kepala Satuan Lalu Lintas (Kasat Lantas) Polres Buton Iptu Sayhrul menjelaskan, mobil yang dikendarai Rahim (53) itu, hendak menuju Kota Baubau, bersama tiga orang rekannya di dalam mobil, namun saat tikungan bagian kiri di Desa Warinta mobil berwarna silver itu hilang kendali dan langsung masuk jurang.