Peliput: Zaman Adha
BAUBAU, BP – Pemerintah Kota (Pemkot) Baubau menemukan adanya kebocoran anggaran. Potensi kebocoran ini dominan dari sektor pemasukan.
Hal ini diungkapkan Wali Kota Baubau AS Tamrin dalam rapat Virtual bersama KPK dan Pemkab Buton di Rujabnya Jumat (11/09). Menanggapi kebocoran anggaran, pihaknya menginstrusikan ke semua kepala OPD untuk melakukan pengawasan secara optimal.
“Kebocoran ini bisa saja bersumber dari pemasukan dan pengeluaran. Namun yang sering terabaikan adalah kebocoran pemasukan, untuk itu kita harus efektifkan. Saya akan perintahkan kepada kepala-kepala SKPD agar bekerja lebih serius lagi,” tegasnya.
Pemkot Baubau sejauh ini terus melakukan pembenahan terhadap optimalisasi pendapatan dan manajemen aset, untuk mencegah kebocoran. Karena itu pihaknya akan menertibkan manajemen ASN, kapabilitas APIT, pelayanan terpadu satu pintu dan pengadaan barang jasa.
Sementara terkait manajemen aset, AS Tamrin mengakui Pemkot Baubau masih terkendala belum adanya penyerahan secara keseluruhan dokumen-dokumen aset dari Kabupaten Buton. Sehingga pihaknya sulit melakukan pengurusan sertifikasi aset.
“Kita juga ingin membenahi kantor-kantor itu menjadi terhambat, apakah kita rehab atau kita bersihkan. Tapi kita tidak mempunyai dasar hukum untuk kita benahi,” ungkapnya.
AS Tamrin meminta agar pihak-pihak terkait untuk segera menjerihkan persoalan aset. Ia juga mengajak Pemkab Buton agar bersama-sama melaksanakan perintah Undang-Undang dengan duduk bersama untuk membicarakan persoalan aset.
“Saya kira untuk pendataannya sudah jelas, tinggal kemauan kita semua untuk melaksanakan perintah Undang-Undang ini,” tandasnya.
Mengenai masalah aset yang berkaitan dengan pihak ketiga, perlu dikaji oleh ahli-ahli hukum. Dalam aset dipihak ketigakan, terdapat beban perbuatan hukum di atas lahan yang kepemilikan lahannya sudah pindah. (**)
Nonton Video Berikut dari YouTube BaubauPost TV Channel:
MOBIL AVANZA JATUH DI JURANG SEDALAM 10 METER DI JALAN POROS PASARWAJO-BAUBAU
Mobil Toyota Avanza dengan nomor polisi DT 7283 C itu, masuk ke jurang sedalam 10 meter. Mobil yang ditumpangi 4 orang pegawai itu, diketahui milik Pemerintah Kecamatan Pasarwajo. Kepala Satuan Lalu Lintas (Kasat Lantas) Polres Buton Iptu Sayhrul menjelaskan, mobil yang dikendarai Rahim (53) itu, hendak menuju Kota Baubau, bersama tiga orang rekannya di dalam mobil, namun saat tikungan bagian kiri di Desa Warinta mobil berwarna silver itu hilang kendali dan langsung masuk jurang.