Peliput: Arianto W
BAUBAU, BP- Kepala Kantor Cabang Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (KCD Dikbud) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) Rayon Baubau-Buton Selatan (Busel) La Jaman mengungkap alasan mengapa anggaran Dana BOS SMK lebih besar dari SMA.

Untuk diketahui, anggaran Dana BOS yang telah diporsikan oleh pemerintah teruntuk lembaga pendidikan jenjang SMK dihargai Rp 1,6 Juta per siswa, sementara untuk SMA dihargai Rp 1.5 Juta per siswa.
Menanggapi hal itu, La Jaman mengungkapkan, biaya pendidikan sekolah kejuruan jauh lebih besar dari sekolah pada umumnya. Tak heran, SMK merupakan lembaga pendidikan yang bernafaskan kegiatan praktek.
“Dana BOS untuk sekolah kejuruan itu kan 1,6, sementara untuk SMA itu 1,5, jadi ada perbedaan Rp 100 ribu,” terang Jaman, Kamis (10/09).
Meski demikian, rupanya sampai dengan hari ini masih ada saja sekolah kejuruan yang belum berpuas hati dan meminta agar ada perbedaan anggaran antara biaya pendidikan SMA dan SMK.
“Setiap rapat para kepala sekolah di provinsi itu kan semua sekolah kejuruan mengajukan itu, bahwa harus ada perbedaan anggaran untuk SMA dan SMK. Sebab, SMK itu 70 persen praktek dan 30 persen teori,” jelasnya.
Merespek hal itu, Jaman menegaskan, biaya pendidikan sekolah disesuaikan dengan anggaran negara karena Dana BOS bersumber dari APBN, melalui Kementeri Keuangan RI.
Dalam kondisi ini, Disdikbud Sultra tidak berperan sebagai pengambil kebijakan melainkan sebagai wadah untuk menampung keluhan atas problem teknis yang ada di tiap-tiap sekolah, barulah kemudian disampaikan ke pemerintah pusat.
“Tetapi ini kan disesuaikan dengan anggaran negara karena dan BOS kan dari APBN karena ini kan kebijakan Menteri Keuangan. Kita bukan pengambil kebijakan, kita cuman bisa mengusulkan,” ujarnya.
Olehnya itu, ia meminta kepada seluruh pihak-pihak sekolah kejuruan khususnya di lingkup wilayah Kota Baubau-Buton Selatan agar dapat menerima kebijakan yang ditetapkan oleh pemerintah pusat.
“Mungkin itu patronnya yang cukup jadi harus terima, dan ikuti saja apa yang disampaikan dari pusat,” tandasnya. (*)
Nonton Video Berikut dari YouTube BaubauPost TV Channel:
TARI DAUN NIPAH DARI BAUBAU AKAN MASUK DAFTAR TARI NASIONAL
Sanggar Seni Lakologou yang bertempat di Kelurahan Lakologou membuat sebuah tarian khas Baubau yang nantinya akan dimasukkan menjadi salah satu tarian nasional oleh Balai Pelestarian Nilai dan Budaya Provinsi Sulawesi Selatan. Tarian itu bernama Tari Daun Nipah. Pemilik Sanggar Seni Lakologou Erna SKM saat dikonfirmasi Baubau Post, Kamis (25/06), mengatakan Balai Pelestarian Nilai dan Budaya (BPNB) Provinsi Sulawesi Selatan memfasilitasi untuk membuat sebuah tarian khas Buton. Dengan demikian Erna memutuskan untuk membuat tarian di wilayahnya tepatnya di Lakologou. Tari Daun Nipah dari Baubau akan masuk daftar tari nasional. @BAUBAUPOST TV CHANNEL