Laporan: Ardi Toris
BAUBAU, BP-Walikota Baubau Dr HAS Tamrin MH kepada sejumlah media usai apel gelar pasukan Operasi Yustisi 2020 di lapangan Polres Baubau Senin (14/9) mengatakan, jumlah pasien Covid-19 di Baubau tiap hari meningkat. Peningkatan tersebut disebabkan oleh kurang disiplinnya masyarakat serta kurangnya kesadaran dalam menerapkan protokol kesehatan Covid-19.

Padahal, Pemkot Baubau, sudah berusaha dengan sedemikian rupa untuk melakukan upaya-upaya pencegahan. Namun ini tidak akan ada manfaatnya jika masyarakat tidak kooperatif dalam menjaga dan melindungi diri dari paparan Covid-19.
Menurut AS Tamrin, dengan adanya Operasi Yustisi 2020 oleh Polres Baubau yang juga mensosialisasikan protokol kesehatan serta Perwali No.35 tahun 2020 akan semakin efektif dalam mendorong peningkatan kesadaran masyarakat untuk patuhi portokol kesehatan. Pasalnya, upaya apapun yang dilakukan akan menjadi sia-sia jika tidak didukung dengan kesadaran penuh dari masyarakat itu sendiri.
Orang nomor satu di Kota Baubau ini berharap agar dalam semua kegiatan sosialisasi baik itu tim Gugus Tugas Covid-19, tim Panther maupun Operasi Yustisi, tidak ada masyarakat yang sampai dikena sangsi sosial. Untuk itu, agar masyarakat dapat menumbuhkan kesadarannya sendiri.”Kita berharap agar dalam sosialisasi sebagai upaya untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 ini, masyarakat tidak sampai ada yang di hukum. Tapi dia sadar sendiri untuk menerapkan protokol kesahatan sebelum ada sangsi dari tim yang melakukan sosialisasi”, harapnya, sebagaimana dirilis Kominfo Baubau.
Sementara itu, Kapolres Baubau AKBP Rio Tangkari dalam sambutannya mengungkapkan, Operasi Yustisi adalah merupakan instruksi Presiden. Operasi tersebut merupakan salah satu bagian dari Indonesia Sehat yang di luncurkan oleh Komite penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi Nasional. Yaitu sosialisasi perubahan perilaku secara luas dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan dan komunitas masyarakat.
“Dengan di jalankannya Operasi Yustisi tersebut, Pemkot Baubau berharap agar masyarakat akan lebih disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan di masa Pandemik ini”, ungkapnya.
Rio Tangkari menambahkan, Operasi Yustisi tersebut mulai di laksanan pada tanggal 14 September sampai dengan Oktober 2020. Dan Operasi Yustisi ini di laksanakan dengan cara ber pindah-pindah pada tempat-tempat yang rawan transfer Corona. Yaitu pusat-pusat perbelanjaan atau pasar, pusat keramaian, tempat hiburan malam, perkantoran hingga pemukiman warga.
Lebih lanjut dijelaskan Rio Tangkari, pelaksanaan operasi tersebut tidak akan mudah. Namun pihaknya ber harap agar masyarakat ikut membantu dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Antara lain, menggunakan alat pelindung diri yaitu masker yang menutupi hidung dan mulut hingga dagu jika harus keluar rumah atau ber interaksi dengan orang lain yang tidak di ketahui status kesehatannya. Yang kedua, mencuci tangan secara teratur dan menggunakan sabun dengan air yang mengalir. Yang ketiga pembatasan interaksi fisik dan yang keempat adalah meningkatkan daya tahan tubuh dengan menerapkan perilaku bersih dan sehat.
“Dalam tahap awal pelaksanaan Operasi Yustisi bagi yang melakukan pelanggaran, agar di kedepankan hukuman atau sangsi sosial dan teguran sosial. Sebagai mana tercantum dalam peraturan Walikota Baubau Pasal 11 No.35 tahun 2020”, pungkasnya.(*)
Nonton Video Berikut dari YouTube BaubauPost TV Channel:
BUPATI BUTON LA BAKRY ‘HAMBUR’ 3000 MASKER DI PASAR SABHO DAN KALOKO
Pasca lima warganya positif corona, Bupati Buton La Bakry bersama wakilnya dan Forkopimda Buton membagikan masker sebanyak 3000 buah di Pasar Sabho dan Kalolo. masyarakat di dua pasar pun sangat antusias mendapatkan masker gratis dari Pemda Buton. @BAUBAUPOST TV CHANNEL

