Peliput: Hengki TA
LABUNGKARI, BP – Pemerintah Kabupaten Buton Tengah (Buteng) melalui Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) telah mengusulkan pembangunan pemukiman transmigrasi baru di Desa Kanapa-Napa, Kecamatan Mawasangka.

Kepala Disnakertrans Buteng, La Saripi saat dikonfirmasi diruangannya mengatakan, pihaknya sudah mengusulkan ke Disnakertrans Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), kemudian dilanjutkan di Gubernur Sultra H Ali Mazi. Selanjutnya, Gubernur telah menindaklanjutinya pada bulan Februari lalu.
“Ini merupakan program tahun 2021, yang di usulkan melalui dana APBN. Untuk anggaran yang di porsikan di Sultra pada tahun 2021, Buteng masuk pada urutan ke tiga,” jelasnya.
Lanjutnya, kesiapan Pemerintah Daerah (Pemda) tentang lokasi transmigrasi sudah masuk dalam RTRW pada perubahan kemarin. Sebelumnya pihaknya menyiapkan lahan seluas 600 hektar, namun yang bisa digunakan hanya 150 hektar dan sudah dibayar ke negara sebesar Rp 150 juta.
Dari 150 hektar lokasi yang disiapkan Pemda, Disnakertrans Buteng mengusulkan 300 unit sebagai tahap awal. Namun, hal tersebut sebagai dasar untuk bisa mendapatkam program pembangunan pemukiman transmigrasi baru tersebut.
Selain itu, pihaknya juga telah berkoordinasi dengan pihak Kementrian, bahwa terlebih dahulu bisa mendapat program tersebut, kemudian dikerjakan dengan sesuai juknis, sesui peraturan yang ada, berikutnya akan menjadi skala prioritas, tapi apabila bermasalah maka itu akan dihentikan.
“Apabila kita dapat transmigrasi tersebut, maka dia akan bertahap, oleh sebab itu langka yang pertama dilakukan untuk merebut anggaran pertama, mau 50 unit atau 20 unit, itu tergantung pemerintah pusat,” tutupnya. (*)
Nonton Video Berikut dari YouTube BaubauPost TV Channel:
MELAWAN APARAT SAAT DITANGKAP, PEMBUNUH TNI 1413/BUTON DIBERI ‘HADIAH’ TIGA PELURUH HINGGA TEWAS
Komang Iyas, pemuda asal Ngakaring-ngakring, Kecamatan Bungi, Kota Baubau, yang membunuh anggota TNI 1413/Buton tewas tertembak tim Polres Baubau karena sempat melawan membahayakan petugas dan berusaha merebut senjata api (Senpi) milik petugas. Komang Iyas bahkan berusaha melarikan diri hingga diberi tembakan peringatan sebanyak tiga kali, namun tetap tidak diindahkannya, hingga akhirnya aparat ‘menghadiahkanya’ tiga peluruh yang bersarang di tubuh bagiabn belakang pelaku yang membuat nyawanya tidak tertolong. @BAUBAUPOST TV CHANNEL