Acara Joget di Desa Bubu-Butur Diduga Langgar Protokoler KesehatanAcara Joget di Desa Bubu-Butur Diduga Langgar Protokoler Kesehatan

Peliput : Kasrun

BURANGA,Bp-Ditengah merebaknya wabah Pandemic Covid-19 Pemerintah desa Bubu Kecamatan Kambowa kabupaten Buton Utara mengadakan acara joget yang sebagian dihadiri oleh masyarakat dari luar kabupaten Buton Utara. Padahal belum lama ini diberitakan bahwa dari dua orang warga Butur yang positif Covid-19 satu orang dinyatakan meninggal dunia. Dan 39 dokter yang sempat kontak dengan pasien yang positif Covid-19 itu dinyatakan positif terkonfirmasi virus yang mematikan itu.

Acara Joget di Desa Bubu-Butur Diduga Langgar Protokoler Kesehatan
Acara Joget di Desa Bubu-Butur Diduga Langgar Protokoler Kesehatan

Dan yang parahnya banyak masyarakat yang berkunjung di acara tersebut tidak memakai masker atau tidak mematuhi protokoler kesehatan.

Salah satu warga yang enggan dipublis namanya mengatakan kalau mau menegakkan aturan jangan hanya setengah-setengah.

“Tegakanlah aturan, jangan setengah-setengah”. Ungkapnya.

Yang lebih anehnya lagi Kapolres Butur tidak mengetahui bahwa di desa Bubu ada acara joget yang diselenggarakan oleh pemerintah desa. Demikian kata Kapolres pada saat dihubungi Baubau Post melalui via WhatsAppnya Senin malam (21/09).
Namun ditempat acara tersebut terlihat para anggota keamanan dalam hal ini polisi dari Polsek Bonegunu dan pospol Kambowa.

“Saya baru tau. Tidak ada ijin yang dikeluarkan oleh polres”. ungkapnya.

Sampai berita ini keluar Pj. Kades Bubu Riswan belum bisa memberikan keterangan. Kami menghubungi melalui via WhatsAppnya namun belum dibalas.(*)

Nonton Video Berikut dari YouTube BaubauPost TV Channel:

Abu Hasan Selama 5 Tahun Jabat Bupati Buton Utara Tidak Pernah Berkantor di Buranga

Selama menjabat sebagai bupati Buton Utara (Butur) Abu Hasan tidak perna berkantor di kantor Bupati Butur yang dibangun di pusat ibu kota kabupaten Buton Utara itu yang tepatnya di Buranga kecamatan Bonegunu. “Kayaknya saya tidak perna liat. Saya tidak perna liat”. Kata Haendri Guntoro warga yang tinggal di depan kantor Bupati Butur. Kata Dia jika Bupati Buton Utara berkantor di sini (Buranga red) tidak mungkin kantor Bupati itu kotor seperti itu. “Kalau da berkantor pasti da bersih kantor, tapi kalau tidak berkantor makanya kantor da jelek begitu”. Katanya.
Terkait sorotan masyarakat Buranga yang mengatakan selama menjabat sebagai Bupati Butur Abu Hasan tidak perna berkantor di Buranga kecamatan Bonegunu sebagai pusat ibu kota kabupaten Buton Utara.
Sorotan tersebut diakui oleh Abu Hasan bahwa dirinya selama menjabat sebagai bupati Buton Utara tidak perna berkantor di Buranga.
Demikian kata Abu Hasan pada saat temui awak media usai meresmikan Mokodim Butur, Selasa ( 22/09).
“Kalau itu Saya akui berkantor secara formal tidak”. Singkatnya.
Lanjut Bupati Butur itu, mengatakan sejak awal dirinya menjabat sebagai bupati Buton Utara telah berusaha menggagas dan memfungsikan Buranga sebagai ibu kota kabupaten Buton Utara dan akan berkantor di Buranga namaun hal itu selalu gagal.
“Tapi diawal kepemimpinan saya, saya sudah coba untuk menggagas pemfungsikan Buranga sebagai pusat ibu kota, beberapa kali kita lakukan gagal menempatkan staf sebanyak seratus orang setiap kantor juga gagal”. Kata Abu Hasan.
Lanjut Abu Hasan, membeberkan juga penyebab kegagalan dirinya berkantor di Buranga karena kendala transportasi dan home stay. @BAUBAUPOST TV CHANNEL

Visited 1 times, 1 visit(s) today

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *