Site icon BAUBAUPOST.COM

Wawali Monianse: Atlet Panjat Tebing Butuh Perhatian Khusus

BAUBAU, BP-Dalam meningkatkan prestasi serta kualitas Panjat Tebing di Baubau, maka perlu adanya perhatian khusus serta dukungan sarana dan prasana yang memadai. Pasalnya, cabang olahraga Panjat Tebing tersebut merupakan cabang olahraga yang multi fungsi. Selain dapat mengharumkan nama Daerah serta nama Bangsa dan Negara, cabang olahraga tersebut dapat bermanfaat pada situasi-situasi tertentu dalam bentuk penyelamatan pada medan yang sulit.

Wawali La Ode Ahmad Monianse menghadori pengukuhan Panjat tebing

Hal ini disampaikan oleh Wakil Walikota (Wawali) Baubau La Ode Ahmad Monianse yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Penasehat Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Kota Baubau pada acara pelantikan dan pengukuhan pengurus FPTI sekaligus membuka dengan resmi Rapat Kerja FPTI Kota Baubau 2020 di bumi perkemahan Samparona Minggu, (20/09/2020), sebagaimana dirilis Kominfo Baubau.

Menurut Monianse, fasilitas latihan yang ada di bumi perkemahan Samparona saat ini masih belum cukup untuk melatih dan meningkatkan kemampuan para pemanjat tebing yang ada di Baubau. Pasalnya, dari segi ukuran serta lokasi sangat tidak layak untuk di jadikan tempat latihan. Menurtnya, untuk lokasi lomba samparona mukin cukup layak namun untuk tempat latihan sangat tidak layak.

“Kalau niat kita ingin memasyarakatkan panjat tebing, saya kira tempat ini baik untuk lomba tapi untuk sosialisasi dan promosi saya kira tidak tepat. Untuk itu, saya akan koordinasi dengan Koni kalau boleh kita bangun yang seperti ini di Kotamara bagian ujung”, ujarnya

Alasan Orang nomor dua di Kota Baubau ini memilih Kotamara sebagai lokasi latihan, karena tempatnya yang cukup strategis. Sehingga, dengan adanya tempat latihan di Kotamara maka akan lebih mudah untuk mensosialisasikan cabang olahraga tersebut pada generasi muda milenial. Untuk itu, ia berharap agar rencana membangun tempat latihan tersebut dapat di setujui oleh Walikota Baubau Dr. H. AS Tamrin.

“Hal ini kita lakukan agar lebih mendekatkan teman-teman kita yang milenial ini dengan generasi-generasi milenial lainya yang belum kenal dengan olahraga panjat tebing ini. Mudah-mudahan Walikota baubau mengizinkan kita untuk menggunakan hutan pinus yang ada di Kotamara supaya tidak mengganggu yang lain”, katanya.

Lebih lanjut Monianse menegaskan, fasilitas tersebut akan dirancang sebaik mungkin. Sehingga dapat memiliki daya tarik agar anak-anak SD, SMP dan SMA punya keinginan untuk bergabung di cabang olahraga tersebut serta lebih dekat untuk latihan. “Tentunya dengan segala keterbatasan, tetapi jangan karena alasan keterbatasan lantas keinginan kita untuk berprestasi dan berbuat yang terbaik untuk FPTI ini terutama untuk nama baik daerah serta bangsa dan negara kita menjadi terhalang”, tegasnya.

Monianse berharap, dengan adanya fasilitas latihan panjat tebing tersebut kemegahan dan kebesaran nama panjat tebing di Sulawesi Tenggara akan berkibar di Kota Baubau dengan prestasi gemilang yang akan di raih oleh para pemanjat tebing dari Baubau. Untuk itu, ia berpesan agar pengurus FPTI Baubau selalu mengutamakan kekompakan, kerjasama yang baik serta susunan program yang jelas dan realistis untuk kejayaan panjat tebing di Kota Baubau.

Sementara itu, Wakil Ketua Koordinator Olahraga Nasional Indonesia (KONI) cabang Baubau Drs. Amiruddin M.Si mengungkapkan, KONI Baubau akan melakukan penataan agar lebih muda untuk melihat prospektif kedepan mengenai peran-peran dari cabang-cabang olahraga sehingga dapat memainkan perannya dalam melakukan pembinaan. Pembinaan tersebut berupa pengkaderan terhadap atlit-atlit Baubau terutama Atlit panjat tebing sehingga dapat bersaing dengan atlet-atlet yang ada di luar daerah.

iklan

Kedepan kata Amiruddin, akan ada suatu momentum di Sulawesi Tenggara sebab jika tidak ada aral melintang tahun 2021 di Propinsi Sulawesi Tenggara akan ada event yang dikenal dengan Pekan Olahraga Propinsi ( Porprov) Sulawesi Tenggara. “Ini akan menjadi momentum untuk kita saling memacu diri, kita mempersiapkan diri untuk berkompetisi. Dan saya kira ini kesempatan FPTI Baubau untuk membenahi diri serta mempersiapkan diri agar dapat perkompetisi dalam event tersebut”, paparnya.

Amiruddin mengakui, kedepan setiap cabang olahraga akan menghadapi tantangan berat. Pasalnya, cabang-cabang olahraga di daerah-daerah lain pasti terus memacu diri untuk menghadapi serta bersaing dengan daerah lain dalam semua event yang ada. Untuk itu ia berharap, agar para atlet yang ada di FPTI Baubau dapat terus memacu diri dan giat berlatih hingga dapat bersaing dengan daerah lain.(*)

Nonton Video Berikut dari YouTube BaubauPost TV Channel:

Abu Hasan Selama 5 Tahun Jabat Bupati Buton Utara Tidak Pernah Berkantor di Buranga

Selama menjabat sebagai bupati Buton Utara (Butur) Abu Hasan tidak perna berkantor di kantor Bupati Butur yang dibangun di pusat ibu kota kabupaten Buton Utara itu yang tepatnya di Buranga kecamatan Bonegunu. “Kayaknya saya tidak perna liat. Saya tidak perna liat”. Kata Haendri Guntoro warga yang tinggal di depan kantor Bupati Butur. Kata Dia jika Bupati Buton Utara berkantor di sini (Buranga red) tidak mungkin kantor Bupati itu kotor seperti itu. “Kalau da berkantor pasti da bersih kantor, tapi kalau tidak berkantor makanya kantor da jelek begitu”. Katanya.
Terkait sorotan masyarakat Buranga yang mengatakan selama menjabat sebagai Bupati Butur Abu Hasan tidak perna berkantor di Buranga kecamatan Bonegunu sebagai pusat ibu kota kabupaten Buton Utara.
Sorotan tersebut diakui oleh Abu Hasan bahwa dirinya selama menjabat sebagai bupati Buton Utara tidak perna berkantor di Buranga.
Demikian kata Abu Hasan pada saat temui awak media usai meresmikan Mokodim Butur, Selasa ( 22/09).
“Kalau itu Saya akui berkantor secara formal tidak”. Singkatnya.
Lanjut Bupati Butur itu, mengatakan sejak awal dirinya menjabat sebagai bupati Buton Utara telah berusaha menggagas dan memfungsikan Buranga sebagai ibu kota kabupaten Buton Utara dan akan berkantor di Buranga namaun hal itu selalu gagal.
“Tapi diawal kepemimpinan saya, saya sudah coba untuk menggagas pemfungsikan Buranga sebagai pusat ibu kota, beberapa kali kita lakukan gagal menempatkan staf sebanyak seratus orang setiap kantor juga gagal”. Kata Abu Hasan.
Lanjut Abu Hasan, membeberkan juga penyebab kegagalan dirinya berkantor di Buranga karena kendala transportasi dan home stay. @BAUBAUPOST TV CHANNEL

This website uses cookies.

This website uses cookies.

Exit mobile version