Peliput: Iman Supa Editor: Zaman Adha
RAHA, BP – Dalam menghadapi Ujian Nasional (UN) Pihak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Muna melalui Kepala Bidang pendidikan dan Pengajaran (Kabid Dikjar), Mukhtar menjelaskan, terjadi perbedaan antara pengawasan Ujian nasional berbasis komputer (UNBK) dengan UN menggunakan kertas dan pensil.
“Sistem pengawasan UNBK dan berbasis kertas dan pensil terdapat perbedaan dari segi mekanisme. Hal ini terlihat dari jumlah pengawas, kalau UNBK ada tiga komponen dalam ruangan diantaranya harus ada teknisi, proktor, serta ada tim pengawas. Sementara UN berbasis kertas, hanya terdapat tim pengawas,” jelas Mukhtar.
Saat ini lanjut Mukhtar, pihaknya telah menyampaikan kepada satuan pendidikan untuk memvalidasi data tentang peserta ujian secara berjenjang dari operator sekolah, kemudian dikirim ke pusat. Selanjutnya, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan mengkoordinasikan penyesuaian data.
“Prosedur operasional standar untuk UN tahun ini, ada tiga jenis ujian yang ada di sekolah yaitu, pemetaan yang dilakukan oleh pusat, UN yang tidak ditentukan oleh pusat, serta ujian sekolah dan ujian berstandar nasional yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan dengan pembuatan soal terdiri dari tiga mata pelajaran, itu sudah dipersiapkan setiap sekolah,” urainya.
Di Kabupaten Muna sudah bisa menyelenggarakan UNBK yaitu SMAN 1 Raha, SMAN 4 Raha, maupun SMPN 2 Raha. Pihaknya mengharapkan, 50 persen sekolah di Kabupaten Muna dapat melaksanakan UNBK.
“Tetapi karena pada daerah kepulauan memiliki jangkauan yang belum luas, maka agak terhambat sosialisasinya. Sehingga belum mencapai harapan pemerintah, namun dari segi kesiapan komputer sebagian sekolah telah memenuhi standar yang ditentukan,” tutup Mukhtar. (*)