Laporan: Prasettyo M/Ardi Toris
KASULANA Tombi atau tiang bendera yang berdiri disamping Masjid Agung Keraton Buton kini sedang dilakukan revitalisasi atau pelestarian oleh Pemkot Baubau dibawah Komando Walikota Baubau Dr HAS Tamrin MH.

Sebelum memutuskan untuk melakukan revitalisasi Kasulana Tombi karya leluhur Buton itu, rupanya Pemkot Baubau sudah melakukan berbagai konsultasi dan kajian baik kajian yang dilakukan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan maupun melibatkan Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) di Makasar.
Bahkan pertemuan dengan para tokoh adat, tokoh masyarakat sudah dilakukan beberapa kali untuk membahas cara terbaik merevitalisasi kasulana tombi yang sudah terlihat miring dan kayunya juga sudah nampak lapuk.
Ditemui di Rujabnya, Sabtu Malam (03/10), Walikota Baubau bersahaja itu pun mulai menceritakan awal mula pemikirannya hingga berupaya melakukan pelestarian dan revitalisasi terhadap Kasulana Tombi yang berada di Benteng Keraton Kesultanan Buton.
Dalam pandangannya Kasulana Tombi, Masjid Agung Kesultanan Buton, Batu Popaua dan sejumlah pintu (lawa) gerbang keraton merupakan cagar budaya yang berada dalam satu lokasi yang disebutnya Kawasan cagar budaya.
Terkait dengan Kasulana tombi, Walikota AS Tamrin yang lahir dan besar dalam kawasan benteng keraton mengetahui dan terus mengikuti informasi keberadaan cagar budaya yang ada di dalam kasawan Benteng Keraton, salah satunya Kasulana tombi yang kini sudah miring beberapa derajat dari bentuk sebelumnya.
Sehingga muncul keprihatinan akan cagar budaya peninggalan kesultanan Buton tersebut. “Bahkan sebelum saya jadi Walikota keprihatinan saya tentang Kasulana Tombi yang sudah miring tersebut sudah muncul,” kata AS Tamrin
Olehnya itu saat dirinya diberi amanah menjadi Walikota Baubau, ia mulai berkoordinasi dan diskusi dengan dinas terkait bagaimana kajian agar Kasulana Tombi dapat berdiri tegak seperti sedia kala. Tak hanya itu dirinya juga meminta dinas terkait untuk melakukan komunikasi dengan tokoh masyarakat dan lembaga adat, akademisi terkait pengembalian posisi Kasulana Tombi yang mulai memprihatinkan.
“Saat itu Dinas PK (Pendidikan dan Kebudayaan) masih Pak Masri. Rupanya kalau mau melakukan revitalisasi cagar budaya yang ada di Benteng Keraton Buton ini harus ada keterlibatan Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) di Makasar. Selain itu dilakukan dialog dengan para tokoh masyarakat dan tokoh budaya dan pada dasarnya para tokoh masyarakat dan tokoh budaya setuju, cuman bagaimana modelnya itu masih pertanyaan. Maka mulailah kita konsultasi publik, kumpul tokoh-tokoh di Baruga,” terangnya.
Dikatakan, pertemuan dengan sejumlah tokoh untuk membahas kondisi Kasulana Tombi dilakukan beberapa kali dan pada dasarnya para tokoh yang hadir setuju untuk proses revitalisasi Kasulana Tombi, namun untuk bagaimana bentuk revitalisasi nantinya, AS Tamrin kembali melihat UU nomor 11 tahun 2010 tentang cagar budaya serta mengundang BPCB Makassar untuk berdiskusi.
” Maka dilakukanlah pengkajian, Kementerian pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendaral Kebudayaan Laporan Kajian Konservasi Benteng Baubau, Kajian Konservasi Tiang Bendera Pada Masjid Kuno Dalam Benteng Keraton Buton di Kota Baubau yang keluar pada tahun 2017. Kajian ini mengenai kekuatan kayunya itu (Kasulana Tombi) difoto dan diperiksa dan hasilnya itu sudah mulai lapuk,” katanya sambil memperlihatkan buku hasil kajian Kasulana Tombi dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
Melihat kondisi tersebut, pihaknya memanggil konsultan ahli Prof Dr Rumawan untuk melakukan pengkajian dan penelitian terhadap kayu Kasulana Tombi dan kembali melakukan konsultasi publik besama para tokoh di Rujab Walikota berkali-kali. Dalam konsultasi tersebut ada beberapa opsi pilihan yang muncul diantaranya, Kasulana Tombi dimuseumkan dan diganti dengan duplikat. Opsi kedua Kasulana Tombi di bungkus dengan tembok agar tahan, ada opsi ketiga dibuat tiang penyangga dan kemudian ditarikan tali, dan opsi keempat dibuatkan tiang semacam tower mengeliling Kasulana Tombi, dimana dibagian tengah tiang bendera dan atas diikat dengan ring, sehingga apabila pelapukan bagian bawah tiang bendera terjadi, maka tiang akan tetap berdiri dikarenakan telah ditopang melalui ring yang melekat pada tiang bendera.
” Saya kira itu opsi Keempat realistis dan malahan kalau perlu kita tarik pelan-pelan kasih lurus. Karena tujuannya itu untuk tidak merubah, bahkan kalau dikembalikan seperti aslinya Berdiri lurus kembali itukan malah lebih bagus,” ucapnya.
Pada dasarnya semua setuju pada opsi keempat, sehingga dirinya menyuruh ahli konsultan Prof. Rumawan untuk membuat perencanaan dan di anggarkan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Baubau. ” Untuk Kasulana Tombi berapa pun, sepanjang jangan kamu orang markup silahkan, berapa pun saya lepas sepanjang untuk Kasulana Tombi,” ujarnya.
AS Tamrin menambahkan, terkait pelestarian cagar budaya Kasulana Tombi berdasarkan UU nomor 11 Tahun 2010 dan lebih dalam dibahas pada Bab VII mengenai perlestarian, dimana pada pasal 53 pada poin kesatu hingga keempat dilakukan oleh pemerintah diantaranya, melakukan kajian dan mengundang para tokoh masyarakat, tokoh adat, budayawan, dan akademisi. Kegiatan pelestarian cagar budaya dilaksanakan oleh tenaga ahli pelestarian, dan melalui kegiatan revitalisasi diharapkan dapat mengembalikan posisi tegak Kasulana Tombi, serta pihaknya juga telah melakukan dokumentasi Kasulana Tombi sebelum revitalisasi dengan maksud agar tidak adanya perubahan keaslian pasca dilakukan revitalisasi. Pada undang-undang tersebut tepatnya pada pasal 55 menyatakan, bahwa setiap orang dilarang dengan sengaja mencegah, menghalang-halangi, atau menggagalkan upaya Pelestarian Cagar Budaya.
Ia berharap agar pelestarian cagar budaya Kasulana Tombi mendapat dukungan dari semua pihak, serta tidak adanya upaya untuk menghalang-halangi pelestarian cagar budaya tersebut. (**)
Nonton Video Berikut dari YouTube BaubauPost TV Channel
KOMPLOTAN PERAMPOK BERSENJATA TAJAM SEMPAT MENYEKAP KORBANNYA DI BUTON UTARA DITANGKAP POLISI
HebatPolresButonUtara, Kawanan perampok bersenjata tajam berhasil diamankan Polres Buton Utara (Butur). Kawanan perampok itu sempat menyekap korbannya dalam kamar. Mereka berasal dari luar Buton Utara. Sejumlah barang bukti berupa ATM, beras, parang, obeng, dan senjata tajam jenis lainnya termasuk linggis berhasil diamankan oleh aparat kepolisian Buton Utara.@BAUBAUPOST TV CHANNEL