Peliput: Gustam Editor: Zaman Adha
BAUBAU, BP – Daya beli masyarakat terhadap bahan-bahan sembako seperti beras, minyak, telur, dan bumbu-bumbu dapur lainnya pada bulan Februari ini di Kota Baubau tidak stabil. Pasalnya pada beberapa pedagang, terdapat perbedaan omzet.
Salah satu pendagang di Pasar Karya Nugraha, Ikhsan saat ditemui ditempat dagangannnya, Minggu (12/02) mengatakan, daya beli masyarakat pada bulan ini mengalami penurunan dari bulan-bulan sebelumnya. Sehingga omzetnya juga sedikit anjlok, terlebih adanya kenaikan harga pada minyak goreng.
“Daya beli masyarakat di bulan ini menurut saya agak menurun, mungkin karena naiknya harga minyak goreng,” kata Ikhsan.
Hal yang sama juga diungkapkan seorang pedagang beras, Emon, masyarakat yang membeli beras di tokonya mengalami penurunan. Jika sebelumnya pembelinya juga berasal dalam dan luar kota, kali ini hanya masyarakat dalam Kota Baubau saja yang membeli beras.
“Kalau saya bandingkan dengan bulan lalu, di bulan ini tingkat daya beli beras sedikit menurun, karena biasanya yang membeli beras itu selain masyarakat di dalam kota juga di luar Kota Baubau, namun sekarang hanya masyarakat di dalam kota saja yang membeli beras, sedangkan dari di luar kota sudah tidak lagi, saya juga tidak tahu kenapa begitu,” ungkap Emon.
Namun hal berbeda dikatakan oleh salah seorang pedangang sembako lainnnya. Najwa mengaku, masyarakat yang bebelanja dagangannya masih seperti biasa, tidak meningkat maupun menurun. Menurutnya, peningkatan dan penurunan pembeli dapat dipengaruhi oleh faktor cuaca.
“Tingkat daya beli masyarakat tidak menentu, kalau cuaca bagus maka agak ramai yang membeli, namun kalau sudah hujan maka sangat sunyi pembeli, kalau saya rata-ratakan itu, untuk tingkat daya beli masyarakat masih seperti biasa, masih normal,” akunya. (#)