- PBM Tatap Muka di SMAN 2 Baubau akan Berjalan dengan Pengawasan Ketat
Peliput: Arianto W
BAUBAU, BP- Wacana pelaksanaan proses belajar mengajar (PBM) tatap muka yang dicanangkan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI nampaknya membuka peluang besar bagi para pelajar untuk kembali menggenjot ilmu pengetahuan dalam mengenyam pendidikan di sekolah.
Benar saja, kebijakan baru yang digadang-gadang pelaksanaannya bakal terealisasi pada awal Januari 2021 mendatang, rupanya telah dinanti-nanti oleh sejumlah pelajar, khususnya siswa(i) SMAN 2 Baubau.
Namun harus disadari bersama bahwa kondisi daerah saat ini sedang tidak baik akibat bayang-bayang Covid19. Dimana, dalam situasi rumit ini masyarakat dituntut untuk selalu waspada agar terhindar dari resiko penularan virus mematikan tersebut.
Menanggapi hal itu, Kepala SMAN 2 Baubau Muhammad Radi SPd MMPd mengungkapkan, alternatif yang dilakukan pihak sekolah dalam upaya mengantisipasi resiko penyebaran Covid19 di sekolah nantinya ialah membatasi jumlah siswa yang hadir ke sekolah.
“Pada Januari nanti belum juga 100 persen belajar di sekolah. Kami sudah membicarakan, paling 50 persen secara bergantian,” jelasnya, Minggu (06/12).
“Satu kelas maksimal ada 18 orang, merupakan pembagian jumlah siswa dalam satu rombel biasanya,” ujarnya.
Tak hanya itu, kata Radi, jadwal belajar siswa pun ikut direvisi. Menindaklanjuti instruksi pemerintah tentang protokol kesehatan, siswa hanya diperbolehkan mengikuti proses belajar tatap muka selama satu minggu di sekolah secara bergantian untuk masing-masing angkatan.
“Jadi pertama itu kelas 10 dulu secara keseluruhan mereka belajar selama 1 minggu. Diwaktu yang sama, untuk kelas 11 dan 12 itu tetap belajar online seperti biasa,” tutur Radi
“Nanti minggu berikutnya baru digilir lagi untuk kelas 11, dan minggu berikutnya lagi itu kelas 12. Mereka bergantian seperti itu,” lanjutnya.
Meski terbilang ribet, namun Radi meyakini bahwa metode pembelajaran ini akan berjalan efektif bahkan melebihi indeks pencapaian model pembelajaran online.
baca juga: Dukung Wacana PBM Tatap Muka, SMAN 2 Baubau Siap Perketat Protokol Kesehatan di Sekolah
Merespek hal itu, pihak sekolah juga akan memperketat pengawasan siswa saat mengikuti PBM di kelas guna mencegah resiko penularan Covid19 di kalangan pelajar.
“Masih lebih bagus dari pada kita belajar online, dan resikonya juga kurang karena anak masuk jam 7 dan pulang jam 11. Selama itu mereka tidak boleh keluar-keluar karena tidak ada jam istirahatnya,” pungkas Radi. (*)
NONTON JUGA VIDEO BERIKUT:
TARI DAUN NIPAH DARI BAUBAU AKAN MASUK DAFTAR TARI NASIONAL
Sanggar Seni Lakologou yang bertempat di Kelurahan Lakologou membuat sebuah tarian khas Baubau yang nantinya akan dimasukkan menjadi salah satu tarian nasional oleh Balai Pelestarian Nilai dan Budaya Provinsi Sulawesi Selatan. Tarian itu bernama Tari Daun Nipah.
Pemilik Sanggar Seni Lakologou Erna SKM saat dikonfirmasi Baubau Post, Kamis (25/06), mengatakan Balai Pelestarian Nilai dan Budaya (BPNB) Provinsi Sulawesi Selatan memfasilitasi untuk membuat sebuah tarian khas Buton. Dengan demikian Erna memutuskan untuk membuat tarian di wilayahnya tepatnya di Lakologou. Tari Daun Nipah dari Baubau akan masuk daftar tari nasional. @BAUBAUPOST TV CHANNEL