F03.1 Sekertaris Dinsos KaslanSekertaris Dinsos Kaslan

Peliput: Zul Ps

WANGI-WANGI, BP – Bantuan Sembako yang dianggarkan oleh Pemerintah Daerah (Pemkab) Wakatobi melalui Dinas Sosial (Dinsos) Cair 100 persen. Namun, anehnya Sekertaris Dinas Sosial akui terdapat pengembalian Rp 1 Milyar lebih ke kas Daerah.

F03.1 Sekertaris Dinsos Kaslan
Sekertaris Dinsos Kaslan

Hal ini tentu memicu kecurigaan yang dapat dianggap bahwa, perencanaan dalam pengadaan sembako tidak berdasarkan data dan informasi yang jelas, dimana saat Dinsos Wakatobi juga tidak memberikan secara pasti informasi berapa jumlah data penerima bantuan sembako tersebut.

Untuk diketahui, penerima manfaat bansos sembako dari Pemerintah Kabupaten Wakatobi adalah masyarakat selain dari penerima bantuan dari Pemerintah Pusat baik bantuan dampak Covid-19 maupun BPNT dan PKH serta bantuan dampak Covid-19 dari Propinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).

Sebelumnya, Sekertaris Dinsos Kaslan mengakui terdapat pengembalian dari anggaran Rp 10 Milyar melalui APBD tahun anggaran 2020 yang digunakan untuk bantuan sembako kepada masyarakat berdampak Covid-19 sebesar Rp 1 Milyar lebih.

“Realisasinya Rp 8 Miliar lebih, Langsung (sisanya dikembalikan ke Kas Daerah_Red),” Ungkapnya pada Kamis (28/01) lalu bertempat diruangan kerjanya.

Untuk sembako yang diberikan kepada masyarakat se-Kabupaten Wakatobi terdiri dari beberapa item, yaitu beras 25 Kg, Gula Pasir, Dua Dos Mie, Dua kaleng susu dan Kecap, yang disebutkan jika harga tersebut mencapai angka sebesar Rp 600 ribu dengan mengikuti patokan harga dari e-Warung.

baca juga: Ada Yang Janggal, Kominfo Wakatobi Enggan Bayar Tunggakan Ratusan Juta Dari Telkom

Terpisah, Kepala Badan Pengelolah Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Wakatobi Juhaidin yang juga dikonfirmasi awak media ini diruangan kerjanya membenarkan jika anggaran bantuan sembako yang diamanahkan kepada Dinsos tersebut cair 100 persen.

” Pencairan sudah 100 persen, kurang lebih ada sekitar Rp 9 Miliar, karna pagu yang disiapkan di APBD hanya segitu. Tapi diterima dua tahap, ada tahap 50 persen, Rata-rata yang lebih kongkrit tentu di tehnis-tehnis,” ulasnya.(*)

Visited 1 times, 1 visit(s) today

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *