Laporan: Ardi Toris
Salah satu bentuk sasaran yang ingin dicapai dari penjabaran misi Kantor Kementerian Agama Kota Baubau adalah meningkatkan hubungan kelembagaan pengelola Zakat, Wakaf dan Lembaga- lembaga sosial keagamaan di Kota Baubau.
Dijelaskan, Kepala Kantor Kementerian Agama (Ka KanKemenag) Kota Baubau, H. Rahman Ngkaali, ketika menyampaiakan Materi “Kebijakan Pemerintah tentang Pengelolaan Zakat dan Wakaf” pekan lalu (Sabtu, 10 dan Minggu, 11 /4) usai pengukuhan Pimpinan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Baubau masa bakti 2021-2026, oleh Walikota Baubau, Dr. H. AS. Tamrin, SH., MH. di Aula Kantor Walikota Baubau, Provinsi Sulawesi Tenggara, Jalan raya Palagimata, Kota Baubau, (10/4).
Rahman Ngkaali, di konfirmasi Humas Kemenag Baubau, di Kantor Kementerian Agama Kota Baubau, Senin (19/4), menceritakan pengukuhan pimpinan BAZNAS Kota Baubau dirangkaikan dengan bimbingan teknis (bimtek) pengelolaan Zakat, Infak dan Sadakah (ZIS) yang dibagi menjadi dua gelombang (2 hari, 10 s.d 11 April 2021) diikuti peserta terbatas, para Camat dan Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan se_ Kota Baubau serta pengurus Unit Pengumpul Zakat (UPZ) Masjid dan Pengurus Badan Kesejahteraan Masjid (BKM) se Kota Baubau.
Kegiatan dibagi dua gelombang karena memperhatikan situasi saat ini, sebagai upaya gerakan patuh protokol kesehatan, katanya.
“Pendayagunaan dana Zakat, Infak dan Sedekah harus di arahkan kepada program dan kegiatan yang lebih produktif. Tidak habis pada hal-hal yang bersifat konsumtif.
Lebih lanjut, ungkap H. Rahman Ngkaali, Bahwa Kementerian Agama Republik Indonesia merupakan lembaga regulator yang berwenang menyusun dan mengusulkan kepada pemerintah untuk menetapkan peraturan yang berhubungan dengan pengelolaan zakat dan bahkan secara teknis Kementerian Agama melalui Direktorat Jenderal Bimas Islam mengatur berbagai persoalan yang berhubungan dengan pelaksanaan pembayaran zakat, misalnya UU No. 38 tahun 1999, UU No 23 tahun 2011.
Karena itu, terang pria yang juga menjabat sebagai ketua Pengurus Hari- hari Besar Islam (PHBI) Kota Baubau, pengurus UPZ harus patuh dan taat terhadap segala hal peraturan yang berhubungan dengan pengelolaan zakat.
Jadikanlah peraturan-peraturan tersebut sebagai panduan dalam menerima dan mendistribusikan zakat, karena undang-undang terkait disusun dengan harapan agar umat Islam dapat menunaikan rukun Islam tersebut sesuai dengan kehendak Allah SWT dan Rasulnya, jelas Ka KanKemenag Baubau.
“Terkait pelaksanaan pembayaran Zakat Fitrah, selama ini tidak ada masalah. Kepatuhan dan ketaatan umat sangat tinggi namun untuk pelaksanaan dan pembayaran zakat mal termasuk dalam hal ini adalah zakat profesi masih sangat rendah, karenanya perlu sosialisasi, peningkatan pemahaman dari umat Islam.
Karena itu, literasi berhubungan dengan hal-hal keutamaan membayar zakat mal perlu terus digairahkan, ditumbuhkan dan terus dikembangkan di kalangan umat Islam, mengingat potensi zakat mal bagi umat Islam sangat potensial dapat memberdayakan dan mengentaskan kemiskinan dan bahkan bisa digunakan untuk pembangunan fasilitas keagamaan lainnya, terang pria yang juga diamanahkan sebagai Ketua Badan Wakaf Indonesia Kota Baubau.
baca juga: Tiga Kasat dan Empat Kapolsek Polres Baubau Berganti
Diketahui, Pengukuhan Pimpinan Badan Amil Zakat (BAZNAS) Kota Baubau oleh Walikota Baubau, dihadiri Pimpinan DPRD Kota Baubau, Sekda Baubau sekaligus sebagai Ketua Dewan Masjid Indonesia Kota Baubau, Ka KanKemenag Kota Baubau, Kabag Kesra Setda Baubau, Ketua Baznas Provinsi Sultra dan Forkopimda serta tamu undangan dan sejumlah Kepala OPD di Lingkungan Pemkot Baubau. Pimpinan BAZNAS Kota Baubau yang dilantik; Ketua, Muhadi ilimi dengan Wakil ketua; Drs. H. Danial, Drs. H. Abdul Gani, M.Pd.I dan Drs. H. Asruddin, M.Pd.I.