Peliput : Amirul
BATAUGA,BP-Mengantongi hasil test antigen merupakan salah satu tiket masuk wajib selain memiliki Swab Test PCR bagi Calon Aparatur Sipil Negara (CASN) Busel sebelum mengikuti ujian Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) yang rencananya digelar pada 2 Oktober hingga 9 Oktober 2021 mendatang.
Bagi peserta CASN di Busel ingin mendapatkan test antigen, Pemkab Busel mengeluarkan kebijakan dengan menggratiskan seluruh pemeriksaan rapid test Antigen
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Busel, Laode Budiman melalui Kabid Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit, Bakry Abdullah mengatakan pihaknya masih menanti permintaan Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Busel, jiika membutuhkan bantuan dalam pemeriksaan kesehatan peserta CASN di Busel.
“Kalau kami dibutuhkan untuk melakukan pemeriksaan rapid test Antigen bagi para CASN Busel yang hendak mengikuti test nantinya kami akan siap. Dan kami pastikan rapid test antigen itu gratis selama antigen yang kami keluarkan dapat digunakan dalam gelaran test SKD CASN Busel,” ucap Bakri Abdullah.
Kata dia, penggratisan itu bukan tanpa alasan. Krena sejauh ini Pemkab Busel belum pernah mengeluarkan peraturan daerah untuk menentukan biaya pemeriksaan rapid test Antigen ditengah pandemi Covid-19.
“Kalau pemeriksaan Antigen itu dibayar dimungkinkan itu akan masuk dalam pungutan liar (pungli). Kalaupun itu ada Perdanya maka di Busel saat ini yang ada hanyalah Perda atas pemeriksaan kesehatan yang tentunya memiliki biaya yang bervariasi sesuai tindakan yang dilakukan oleh tegana medis kita,”tuturnya.
Terkait stok alat test antigen yang dimiliki Dinas Kesehatan Bus masih cukup banyak tersimpan di gudang penyimpanan. Pasalnya, rapid antigen di Busel hanya dimanfaatkan oleh pelaku perjalanan keluar daerah saja oleh para pengguna jasa pelayaran maupun penerbangan.
baca juga: Telan Rp 4 Miliar, Pasar Bahari-Sampolawa Resmi Difungsikan
“Kalau stok kami untuk rapid test Antigen masih ada sekitar 3 ribuan lebih pcs. Jadi kalau peserta tes SKD CASN Busel yang hanya mencapai 2.654 peserta saja, setidaknya kami masih bisa antisipasi dengan stok yang ada digudang penyimpanan kami saat ini,” tukasnya. (*)
Comments are closed.