Site icon BAUBAUPOST.COM

Warga Desa Wongko Tewas Ditikam di Pasar Lombe – Polisi Sudah Periksa Empat Orang Saksi

F01.4 Korban penikaman saat mendapat perwatan di Puskesmas Lombe Copy

Korban penikaman saat mendapat perwatan di Puskesmas Lombe

Peliput: Anton Editor : Hasrin Ilmi

LABUNGKARI, BP – Nahas nasib Saiful Muslihin (30) alias Fufu warga asal Desa Wongko Kecamatan Lakudo tewas ditikam orang tak dikenal. Peristiwa ini terjadi pada hari Selasa (21/2) sekitar kurang lebih pukul 17.20 Wita di dekat pembelokan Pasar Lombe Kelurahan Bombonawulu Kecamatan Gu Kabupaten Buton Tengah.

Belum diketahui pasti apa motif dibalik penikaman tersebut, tetapi dari penelusuran informasi yang diperoleh, sekitar pukul 17.20 Wita korban melintas di pasar Lombe dengan mengendarai sepeda motor metic bernomor polisi DT 3025 YB tiba-tiba jatuh tersungkur dan mengalami luka tikaman di perut bagian kanan.

Aparat Kepolisian yang mengetahui kejadian tersebut dengan cepat menuju ke TKP selanjutnya membawa korban ke rumah sakit setempat. Karena mengalami pendarahan yang serius, sekitar kurang lebih pukul 18.20 Wita korban langsung dirujuk ke Rumah Sakit Raha dengan menggunakan mobil Ambulance. Namun malang tak terduga, di tengah perjalanan korban dinyatakan meninggal dunia.

Selanjutnya korban Saiful Muslihin alias Fufu disemayamkan di rumah duka yang terletak di Desa Wongko, Kecamatan Lakudo. Adapun mengenai motif dan modus pembunuhan korban yang bernama Saiful Muslihin alias Fufu warga Kecamatan Lakudo tersebut hingga saat ini masih dalam tahap penyelidikan aparat Kepolisian.

Sementara itu, Kapolsek Gu IPDA Muhammad Tahir SH ketika dikonfirmasi Baubau Post via telepon pada Rabu (22/02) mengatakan, sampai saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait kasus pembunuhan oleh orang tak dikenal dengan Tempat Kejadian Perkara (TKP) di jalan poros pasar Lombe sekitar pukul 18.20 Selasa malam (21/02).

“Sampai sekrang kami masih melakukan penyelidikan dan mendalami kasusnya dan sementara kami memeriksa 4 saksi.” ungkapnya.

Ia menambahkan atas kejadian tersebut, pihak Polsek Gu mendapat dua kali laporan dari warga setempat.

“Awalnya mendapat laporan dari warga bahwa terjadi perkelahian, namun setelah dokonfirmasi berita itu tidak benar,” tambahnya.

Dikatakan pula oleh Kapolsek Gu bahwa usai laporan pertama, tidak lama kemudian ada lagi laporan kedua yang masuk dari warga, sehingga pihak Polsek Gu langsung mendatangi TKP namun Korban didapati telah tergeletak dan sudah tidak berdaya.

“Setelah itu, polisi mendapatkan laporan lagi dari warga, dan setelah kami turun kelapangan, kami mendapatkan korban yang sudah tergeletak ditanah.” ucapnya.

Korban sempat dilarikan di Puskesmas terdekat yakni Puskesmas Gu untuk mendapatkan pertolongan, namun karena korban mengalami luka parah di perut bagian kanan sehingga kemudian korban dirujuk ke rumah Sakit Raha.

“Kami langsung bawa ke Puskesmas Gu untuk dilakukan pertolongan, namun tidak lama kemudian pihak Puskesmas Gu langsung merujuk korban kerumah sakit Raha.” ungkap Kapolsek Gu.

Kapolsek Gu juga mengulaskan, ketika korban yang dibawa dengan mobil ambulance tersebut sedang dalam perjalanan menuju Rumah Sakit Raha, pihak keluarga kemudian melaporkan bahwa korban telah meninggal didalam mobil ambulance.

“Setengah jam perjalanan menuju ke Raha kami mendapatkan laporan bahwa korban sudah meninggal dunia tepatnya di Desa Lakapera.” ulasnya.

Dalam keterangan lanjutan, Kapolsek Gu IPDA Muhammad Tahir SH memaparkan bahwa korban meninggal karena diduga kuat kehabisan darah akibat luka tikaman benda tajam.

“Diduga kuat korban meninggal karena kehabisan darah akibat tusukan benda tajam dibagian pinggang sebelah kanan,” tutupnya. (#).

This website uses cookies.

This website uses cookies.

Exit mobile version