Site icon BAUBAUPOST.COM

Empat Korban Kekerasan Polisi Dirawat Intensif di RSUD Palagimata

F01.2 Salah satu Pengunjuk rasa yang menjadi Korban kekerasan Copy

Salah satu Pengunjuk rasa yang menjadi Korban kekerasan

Peliput: Hengki TA

BAUBAU, BP – Aksi refprsif yang dilakukan aparat Kepolisian dalam aksi unjuk rasa di KPU Buton Selatan (Busel), Rabu (22/02), mengakibatkan empat pengunjuk rasa mengalami luka serius dibagain wajah dan kepala. Keempat korban tersebut, yaitu Thamrin (19), Ambotan (49), Sahuddin (37), dan La Mini (32), terpaksa dilarikan di RSUD Palagimata.

Salah satu korban, Ambotan mengatakan, pada saat massa pengunjuk rasa baru tiba dilokasi, ada sebagian orang yang tidak dikenal melempari kantor KPU menggunakan kemasan air mineral. Sehingga pihak kepolisian langsung menembakkan gas air mata.

“Belum cukup lima menit kami berada disitu, sudah ditembaki dengan gas air mata. Awalkan kami masih berbaris namun ada sebagian orang yang tidak dikenal melempari kantor KPU menggunakan aqua gelas, sehingga pihak polisi menembakkan gas air mata ke arah kami dengan jarak satu meter,” jelasnya.

Pada penembakan tersebut, tanpa ada peringatan sama sekali serta tembakan gas air mata tersebut, bukan diarahkan kebawah atau keatas, melainkan kearah muka para pengunjuk rasa. “Tidak ada kekacauan, mereka tidak juga berikan tembakan peringatan. Saya kurang tahu juga alasan mereka (polisi) menembak sementara aksi kami mempunyai izin,” tuturnya.

Dari keadian tersebut, keempat warga itu mengalami kejadian yang berbeda-beda, Thamrin diduga terkena peluru karet dibagian hidungnya sehingga mengalami ruka robek. Sedangkan Ambotan yang merupakan warga Desa Tira, kecamatan Sampolawa terkena tabung klongsong gas air mata dibagian bibirnya. Sementara duanya lagi, masing-masing La Mini dan Sahuddin mengaku dipukuli menggunakan tongkat Pam dibagian kepalanya yang berujung luka.(*)

This website uses cookies.

This website uses cookies.

Exit mobile version