Site icon BAUBAUPOST.COM

Rupanya Pelaku Video Mesum Pelajar SMKN 2 Baubau Sudah Dikeluarkan Dari Sekolah Sejak 3 Januari 2022 Karena Jarang Hadir di Sekolah

Laporan: Ardi Toris

BAUBAU, BP-Pelajar SMKN 2 Baubau yang merupakan pelaku adegan mesum dalam video berdurasi 54 detik rupanya sejak tanggal 3 Januari 2022 tergolong siswa yang di dropt out (dikeluarkan-red) dari sekolah bersama 78 orang lainnya, karena kehadirannya jarang sekali di sekolah, bahkan dia tidak mengikuti ujian semester.

Wakil Kepala Sekolah SMKN 2 Baubau bidang kesiswaan Drs Muhammad Jafar mengungkapkan hal itu kepada Baubaupost, Senin (10/01/2022), ketikan diwwawancara media ini di ruangannya. Jafar pun menceritakan baru pertama kali mendapatkan informasi mengenai video mesum yang melibatkan siswanya itu pada hari Sabtu tanggal 8 Januari 2022 sekitar pukul 11.00 WITA.

Wakil Kepala Sekolah SMKN 2 Baubau Drs Muhammad Jafar

“Lalu saya tanya mana buktinya? Tapi sebelum saya mendapatkan buktinya, hari ini (Senin tanggal 10 Januari 2022-red) saya di minta keruangan kepala sekolah, rupanya disitu sudah ada tiga orang dari komisi perlindungan anak Indonesia Kota Baubau (KPAI). Mereka menanyakan bagaimana kelanjutan belajar siswa yang bersangkutan di sekolah ini. Jadi saya jawab saya telusuri dulu bagaimana identitas anak ini, apa benar ini siswa kita. Boleh saja kan saya jawab itu begitu karena kita baru tau ini kasus,” ucapnya.

Jafar menjelaskan sesuai dengan tata tertib sekolah tentang kasus asusila seperti ini, di pasal 14 ayat 1, melarang siswa melakukan tindakan asusila seperti itu maka sanksinya tidak ada tahapan lagi, langsung keluar dari sekolah. “Akan tetapi yang bisa memecat itu bukan saya, bukan kepala sekolah, tapi melalui rapat dewan guru,” sambungnya.

Meski begitu, Jafar mengatakan sekolah SMK ini statusnya sekolah negeri dimana bertujuan dan menugaskan aparatnya untuk mendidik anak negeri. Sehingga pemecetan itu, katanya, merupakan langkah paling terakhir, ada tahapannya misalnya ada komunikasi dengan orang tua siswa terlebih dahulu mengenai bagaimana anaknya ini.

“Tapi kalau terbukti melakukan perbuatan asulisa seperti itu, dia tidak bisa lagi sekolah di sini. Karena lebih baik kita melindungi siswa yang lain daripada kita melindungi satu orang yang terbukti melakukan perbuatan asusila. Disekolah ini ada lebih dari 1000 orang. Dengan keberadaannya disini nanti sekolah kita di cap sebagai tempat orang-orang seperti itu, kan tidak enak. Sehingga mau tidak mau, jalan terakhirnya tidak bisa sekolah di sini. Tapi sekali lagi bukan langsung dileuarkan tapi itu tetap ada komunikasi dengan orang tua. Kita fasilitasi, mungkin orang tuanya memilih mengundurkan diri atau pindah ke sekolah lain, karena bagaimanapun juga anak ini masih punya masa depan. Tapi pada intinya siswa seperti ini tidak boleh lagi bersekolah di sini,” tuturnya.

Ketika ditanya apakah benar sejak tanggal 3 Januari 2022 siswa yang bersangkutan sudah dinyatakan keluar dari sekolah sebelum vidio mesum itu diketahui pihak sekolah? Jafar mengatakan mengenai hal itu benar adanya. Meskipun sebanarnya, lanjut Jafar, pihak sekolah tidak mengetahui kalau 79 orang siswa yang dikeluarkan dari sekolah melalui rapat dewan guru sudah termasuk dia didalamya.

“Jadi setelah KPAI datang hari itu juga saya ke jurusan anak ini. Dia masih kelas X. Lalu saya tanya wali kelasnya siapa-siapa yang mengajar di situ. lalu saya tanya gurunya bagaimana kehadiran anak ini. Karena saya tidak mungkin tau semua, makanya saya tanya guru yang mengajar dan wali kelasnya termasuk guru BP nya. Ternyata kehadirannya di sekolah sangat-sangat minim,”

Jafar mengatakan salah satu gurunya memperlihatkan daftar kehadiran, dalam satu semester dia hanya satu kali hadir. Begitu juga daftar kehadiran dari guru lainnya, paling banyak hadir hanya dua kali. Jadi kesimpulannya, kata jafar, kehadiran anak ini disemua mata pelajaran itu sangat minim. Lanjut Jafar, kemudian ada salah seorang guru yang melaporkan kehadirannya di bulan Agustus 2021 cuma sekali dan sudah melayangkan surat panggilan ke orang tuanya, tetapi tidak ada balasan. Kemudian disusul lagi di bulan Oktober juga tidak ada balasan.

“Kemalasannya itu rupanya memang sudah lama. Setelah kami evaluasi semester ganjil untuk mengupdate data siswa guna masuk ke semester genap. Karena kan ada siswa yang pindah, sudah tidak aktif, atau ada hal lain, itu kita update. Jadi sebelum rapat tanggal 3 Januari 2022, saya minta setiap wali kelas melaporakan siswanya yang masih aktif. Yang masih aktif ini maksudnya adalah yang mengikuti semester dan mempunyai nilai sampai semester ganjil,” ungkapnya.

Sehingga pada rapat pada tanggal 3 Januari 2022, berdasarkan laporan dari bagian kesiswaan, lanjut jafar, ternyata jumlah siswa yang aktif diawal semester pada bulan Juli 2021 berjumlah 1358 orang, dan setelah direkap awal Januari 2022 tersisa tinggal 1279 siswa yang aktif. Artinya ada 79 siswa yang tidak aktif, mungkin ada yang pindah, ada yang mengundirkan diri dan termasuk mereka yang tidak ikut semester. Hari itu pun diputuskan pada rapat dewan guru bahwa yang 79 siswa itu dinyatakan drop out. Rupanya baru saja saya cek, anak ini termasuk dalam kelompok 79 orang siswa itu. Jadi memang di sudah di drop out karena kehadirannya kurang dan tidak ikut ujian semester,” ungkapnya.

Jafar lagi-lagi menjelaskan kalau merujuk ke aturan tata tertib sekolah tidak hadir tiga hari itu tanpa konfirmasi dan tanpa komunikasi, tujuh hari tidak konfirmasi dan tanpa komunikasi ada sanksinya. Lalu kalau 21 hari tidak hadir tanpa konfirmasi dan tidak ada komunikasi maka harus dikembalikan ke orang tuanya. “Begitu aturtannya,” tegasnya. Tetapi, karena dua tahun ini masa pandemik sehingga pihak sekolah tidak menerapkan aturan itu.

Jafar mengungkapkan siswa bersangkutan sekarang berada di kelas 10 atau terbilang merupakan siswa baru di SMKN 2 Baubau. Siswa yang bersangkutan berdasarkan laporan dari walikelasnya pernah hadir satu kali di Bulan Oktober 2021. Saat itu memang ada pembelajaran online.

Apakah pihak sekolah mengetahui kalau anak ini selama sekolah tinggal sama orang tuanya atau dia kost?, pihak sekolah tidak menelusi sampai kesitu. bagaimana pihak sekolah bersikap pasca ada peristiwa ini kedepannya? Jafar mengatakan di masa pandemik pembelajaran yang dilakukan sekolah difokuskan pada pembinaan karakter.

baca juga: Kepsek SMPN 2 Baubau Shock dan Prihatin, Ada Siswinya Terlibat Dalam Adegan Video Mesum

“Nah sekarang mulai tanggal 3 Januari kan anak-anak sudah mulai masuk sekolah secara normal. Jadi tatatib sekolah ini kita kembali jalankan seperti biasa. Mulai hari ini siswa tidak ada lagi yang terlmbat. Maksudnya pelajaran kita ini kan mulai 7.30 WITA. 30 menit itu disiapkan pengarahan di apel. Kalau ada siswa yang terlambat melewati 7.30 wita kita kasih toleransi 30 menit. Tapi dia tidak langsung masuk di kelas dan melalui guru pembimbing dia diberi tugas membersihkan dll..kan pembinaan. Setelah itu jam 7.45 WITA tidak ada lagi siswa yang terlambat karena pagar sudah saya kunci. Intinya kita peraturan kedisiplinan mulai dilaksanakan lagi. Apalagi ini pimpinan baru, disiplin itu menjadi salah satu programnya. Jadi kita harus tegas,” tutupnya. (***)

This website uses cookies.

This website uses cookies.

Exit mobile version