Peliput: Hengki TA.
LABUNGKARI, BP – Berdasarkan hasil survei Badan Pusat Statistik (BPS) Buton, data kemiskinan tahun 2020 di Kabupaten Buton Tengah (Buteng) tercatat 15,32 persen atau sekitar 14,64 ribu jiwa. Angka itu meningkat menjadi 15,80 persen sekitar 14,73 ribu jiwa pada tahun 2021.
Meningkatnya jumlah warga miskin di Kabupaten Buteng tahun 2021, yang meningkat hingga 0,48 persen, karena dampak pandemi Covid-19. Namun, hal tersebut terjadi secara nasional, bukan hanya di Buteng saja.
“Angka kemiskinan di Buteng memang meningkat, peningkatan itu terjadi secara nasional disebabkan pandemi Covid-19,” ungkap Konstantinus Bukide, Sekretaris Daerah (Sekda) Buteng usai rapat sinkronisasi data dan expose Buteng dalam angka tahun 2022, di Aula Kantor Bupati Buteng, Rabu (16/02) kemarin.
Lanjutnya, kegiatan sinkronisasi data dan expose tersebut diangap sangat penting, apa lagi data statistik itu. Karena dari situ, bisa terlihat dimana kantung-kantung kemiskinan di daerah khusus di Buteng
“Dengan begitu kita bisa jawab dengan program-program, yang menyentuh langsung kepada masyarakat miskin,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala BPS Buton Zablin mengatakan, meningkatnya angka kemiskinan di Buteng sejak Maret 2021. Rata-rata penyebabnya hampir sama secara nasional karena pandemi Covid-19.
Meski angkanya cuma nol koma sekian, namun berdampak pada kesejahteraan masyarakat. Ada yang kehilangan pekerjaan, hasil pertanian dan perikanan masyarakat terbatas pengirimannya dan permintaan daya beli berkurang.
baca juga: Pendaftar Beasiswa Samatau Capai 500 Orang
“Jadi Pemda perlu melakukan kiat-kiat seperti menekan angka kemiskinan, utamanya kenali lebih dahulu potret kemiskinan di Buteng seperti apa. Semoga update data pada akhir 2022 mendatang menunjukkan angka yang positif,” tutupnya.(*)