011Walikota Baubau La Ode Ahmad Monianse

Laporan: Ardi Toris

BAUBAU, BP- Audit kinerja PDAM Kota Baubau yang dilakukan Badan Pengawas PDAM bersama akuntan publik yang ditunjuk untuk tahun 2021 yang dilaporkan kepada Walikota Baubau La Ode Ahmad Monianse selaku pemilik modal hasilnya dinyatakan sangat memprihatinkan.

011
Walikota Baubau La Ode Ahmad Monianse

Perusahaan BUMD yang dipimpin Jemmy Hersandy SE itu, Kata Walikota Baubau La Ode Ahmad Monianse kinerjanya saat ini sangat mengkuatirkan.

“Kalau saya ibaratkan sebuah pesawat, saat ini posisinya sedang menukik tajam dan susah untuk naik lagi. Kalau posisinya begitu yang aman adalah mencari pendaratan darurat,” kata La Ode Ahmad Monianse, Kamis (28/04/2022), ketika di wawancara Baubau Post di Kantor Walikota Baubau.

Bedasarkan hasil audit, lanjut Walikota yang rendah hati namun bersikap tegas, ada beberapa hal penting yang menjadi catatan untuk dilakukan perbaikan baik itu disisi manajemen perusahaan, manajemen keuangan, dan manajemen operasional.

“Misalanya untuk manajemen perusahaan harus ada standar operasional prosudur (SOP) yang dijalankan. Kalau hasil audit itu menyebutkan saat ini di PDAM Baubau tidak mempunyai SOP. Kalau pun ada SOP itu tidak pernah dijalankan,” kata Monianse, sapaan akrab La Ode Ahmad Monianse.

Begitu juga dari sisi kebijakan akuntansi, Kata Monianse, perlu adanya mekanisme yang mengatur agar pengelolaan keuanngan dapat terkontrol. Misalnya yang paling sederhana yaitu sistim peminjaman uang kas atau kasbon itu harus terukur.

“Lalu PDAM Baubau ini juga tidak memiliki rencana kerja anggaran yang jelas. Paling lambat kan tiga bulan di tahun berjalan dokumen rencana kerja tahunan (RAT) itu sudah dilaporkan dan ditandatangani Kepala Daerah selaku pemilik modal atau didelegasikan ke Dewan Pengawas untuk menjadi dokumen yang dipedomani. Sampai saat ini semua itu tida ada. Jadi selama bekerja tidak ada pedomannya,” tuturnya.

Melihat kondisi PDAM Baubau yang amat memprihatinkan tersebut, Walikota Baubau La Ode Ahmad Monianse yang memiliki background pernah menjadi Dirut PDAM Buton dan PDAM Wakatobi mengatakan untuk menyelamatkan PDAM Baubau dari keterpurukan maka akan segera melakukan evaluasi terhadap kinerja Dirut PDAM Baubau Jimy Hersandy.

Jemmy Hersandy SE
Dirut PDAM Baubau Jemmy Hersandy SE

“Pelayanan air minum ini kan merupakan kebutuhan dasar. Kerja Walikota Baubau dinyatakan sukses salahsatunya bisa dinilai dari keberhasilan pelayanan dasar air minum. Tentu saja saya sebagai pimpinan daerah ini dan juga sebagai pemilik modal PDAM tidak akan membiarkan sesuatu yang tidak baik terhadap pelayanan PDAM ini terjadi,” sambungnya.

Selain itu, Walikota Baubau La Ode Ahmad Monianse mengungkapkan posisi saat ini pelanggan PDAM Kota Baubau berjumlah 16 ribu, namun yang aktif membayar hanya 12 ribu pelanggan.

“Jadi tidak benar kalau ada informasi PDAM Kota Baubau itu tidak ada uangnya. Karena berdasarkan laporan yang saya dapat penghasilan PDAM itu sekitar Rp 700 juta per bulan,” ungkapnya.

Kalau dikonversi Rp 700 juta terhadap 12 ribu pelanggan yang aktif membayar artinya rata-rata per pelanggan membayar berkisar antara Rp 58 ribu hingga Rp 60 ribu per pelanggan setiap bulannya. Demikian pula bila dikonversi pelanggan yang tidak aktif membayar itu ada 4 ribu, maka penghasilan PDAM Baubau yang hilang yaitu sekitar Rp 240 juta per bulannya.

“4 ribu pelanggan yang tidak aktif itu masalahnya saya belum mendapatkan secara detail, kenapa sampai tidak aktif membayar. Salah satu kemungkinannya bisa juga ada yang tidak dibuatkan rekening tagihannya. Atau ada alasan lain. Makanya kita harus segera lakukan evaluasi terhadap kinerja Dirut PDAM Baubau untuk menyelamatkan perusahaan ini,” kata La Ode Monianse.

Dengan kondisi PDAM Baubau saat ini, La Ode Ahmad Monianse merasa kasihan dengan pegawai PDAM Baubau yang menggantungkan hidup diperusahaan daerah itu namun tidak dimanajemeni dengan baik, akibatnya berdampak buruk pula pada pelayanan kebutuhan air terhadap pelayanan masyarakat Kota Baubau.

“Pada saat perekrutan Direktur PDAM Baubau tahun 2020 lalu kan menelan anggaran banyak. Artinya biaya perekrutannya mahal. Sehingga saya memang ingatkan panitia seleksi saat itu, kalau melakukan perekrutan Direktur PDAN dengan biaya mahal begitu harusnya memilih orang yang tepat sehingga PDAM ini bisa dimanajemeni dengan baik,” tutup La Ode Ahmad Monianse mengakhiri wawancaranya.

baca juga: Tipikor Kendari Vonis Bebas Tiga Tersangka Kasus Korupsi Pasar Palabusa, JPU Lakukan Kasasi Terhadap Terdakwa ‘R” Sementara Terdakwa F dan AH Masih Pikir-pikir

Melihat sorotan tajam Walikota Baubau La Ode Ahmad Monianse terhadap kinerja Dirut PDAM Baubau, hal ini menandakan Jemmy Hersandy tidak menepati janjinya yang menyatakan siap benahi PDAM Baubau menjadi lebih baik usai dilantik pada tanggal 21 Oktober 2020. (***)