Laporan: Ardi Toris
BUSEL, BP- Dari 14 sekolah yang sudah dinyatakan lulus sebagai sekolah Penggerak di Buton Selatan, SDN 1 Poogalampa merupakan salah satu diantaranya. Kepala Sekolah SDN 1 Poogalampa Amran SPd mengatakan pihaknya sudah dinyatakan lulus dari tahun 2022 dan pada tahun 2023 baru akan melengkapi administrasinya.
“Pekan lalu bersama dengan kepala sekolah lainnya yang dinyatakan lulus sebagai sekolah penggerak sudah melakukan penyelesaian administrasi diantaranya kepala sekolah sudah mengurus berbadan sehat,” tuturnya ketika di temui di Sekolahnya, Sabtu (11/02/2023).
Dia pun mengungkapkan kesannya ketikan mengikuti tes sekolah penggerak dina dirinya tidak tahu menahu bagaimana model soal yang dipertanyakan. Amran mengatakan dengan berbekal pengalaman dan kondisi lapangan hasilnya memuaskan dan bisa lulus pula, padahal banyak peserta dengan kuota terbatas.
“Jadi soal esai bila disyaratkan menjawab minimal 150 kata denga menggunakan bahasa sendiri, pengalaan sendiri. Bila ambil di google disebut plagiat begitu diklik langsung tidak lulus. Kalau mengisi soal kurang dari 150 kata juga tidak lulus. Kalau lebih dari 150 kata itu lebih baik,” katanya menceritakan.
Kemudian, lanjut Amran, setelah itu dilanjutkan dengan ujian praktek mengajar di depan penguji namun secara online. “Nah…., karena jaringan kita ini hang-hang jadi kita praktek waktu itu kita cari jaringan yang bagus. kebetulan saya tes praktek mengajar menggunakan salah satu ruangan di sini. Jadi jadwal saya waktu itu malam hari selesai sholat isya,” ungkapnya.
Jaringan internet didapat dari jaringan intenet langsung dari pemancar yang ada di Kecamatan Sampolawa. Sementara jaringan Indihome di Kecamtan Batauga baru sampai di Desa Bola. Sehingga ini juga menjadi perhatian PT Telkom untuk melanjutkan proyek jaringan Indihome dituntaskan di Kecamatan Batauga.
“Alhamdulilah baru satu kali ikut langsung kami lulus. Jadi saat test itu yang ditanyakan pengalaman kita waktu berputar-putar di Pulau Buton ini. Pertanyaan mereka kalau dapat kendala seperti ini bagaimana solusinya? itu salah satu contoh pertanyaan. Jadi pengalamanlah yang bisa menjawab itu,” tuturnya.
Amran berharap dengan masuknya SDN 1 Poogalampa sebagai sekolah penggerak, kualitas guru pengajar juga makin lebih baik dan menguasai digitalisasi sekolah. Untuk siswa agar bisa meningkatkan potensi dirinya, karena kedepan siswa-siswi punya modal untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi dan tentu bisa mendapatkan lapangan pekerjaan yang layak. (*)