F08.1

Peliput: Saiful

BAUBAU, BP-Satuan Polisi Pamong Praja (Sat-pol PP) melakukan kegiatan simulasi penanganan unjuk rasa dalam rangka peningkatan kapasitas sumber daya manusia di pelataran Kantor Satpol PP, Kamis (16/3/2023).

Kegiatan tersebut dibuka Walikota Baubau Laode Ahmad Monianse dan dihadiri Kepala Sat Pol PP dan OPD Kota Baubau.
Dalam sambutannya Monianse mengatakan Pol PP merupakan satu unit kerja yang memberikan pelayanan kepada masyarakat Kota Baubau. Apabila ada kelompok masyarakat atau mahasiswa yang aktif memberikan saran kritik dan masukan kepada pemerintah, maka Sat Pol PP harus memberikan pelayanan yang baik, santun, sopan kepada kelompok masyarakat atau mahasiswa yang berunjuk rasa.

F08.1

“Tentunya di dorong oleh sebuah keinginan aspirasinya yang di sampaikan baik dan utuh agar pemerintah Kota Baubau bisa mengambil langkah yang tepat untuk penangannya,” kata Monianse.

Kegiatan simulasi tersebut dirangkaikan dengan peragaan Sat Pol PP dalam menangani pedagang kaki lima di lapangan yang tentunya dengan cara sopan, santun, dan humanis.

Sat Pol PP juga melakukan simulasi penanganan kelompok masyarakat atau mahasiswa yang berunjuk rasa bagaimana cara membubarkan pengunjung rasa yang anarkis yang di lakukan oleh pasukan Dalmas dalam melakukan pengamanan.

Di tempat yang sama Kasat Pol PP Kota Baubau LM Takdir mengatakan bahwa kegiatan simulasi ini bertujuan untuk melihat kesiapan anggotanya dalam menangani pemilihan kepala daerah nanti.

“Kegiatan simulasi ini adalah tindak lanjut dari ulang tahun Sat Pol PP yang kemarin. Kemudian kegiatan simulasi ini untuk melihat kesiapan anggota kami dalam persiapan menjelang pilkada kedepan nanti 2024, dan kemudian juga untuk melatih fisik kemampuan anggota kami dalam menangani tugas kedepannya,” jelasnya.

LM Takdir mengungkapkan sarana dan prasarana kegiatan pengamanan di lingkup Sat Pol PP Bauau masih banyak kekurangan terutama dalam melakukan tugas pengaman di lapangan.

baca juga; PDI-Perjuangan Kota Baubau Target Enam Kursi Pada Pileg 2024

“Kami juga sudah sempat sampaikan sama pak wali bahwa tidak 100 persen kegiatan simulasi ini di lakukan karena terbatas dalam hal sarana prasarana dan kami sampaikan bahwa perlengkapan tameng itu kurang, jadi tadi itu sekitar 30an, termasuk kendaraan patroli dan mobil angkut untuk penyitaan barang-barang dan itu kami sudah sampaikan sama pak wali dan beliau merespon juga mungkin bisa di sampaikan dianggaran perubahan nanti,” harapnya.(*)

Visited 1 times, 1 visit(s) today