BURANGA, BP-Wakil Bupati Buton Utara, Ahali mengatakan pesta panen atau Wawonotahu yang kita laksanakan tiap tahun ini merupakan budaya turun-temurun yang diwariskan oleh leluhur yang harus kita jaga dan lestarikan. “Wabup Butur Ahali : Pesta Panen Merupakan Budaya Leluhur yang Harus Kita Lestarikan.”
Demikian kata mantan Kapolsek Kulisusu itu saat memberikan sambutan di acara pesta panen Desa Baluara, Kecamatan Kambowa, Jumat 6 September 2023.
“Ini merupakan bentuk rasa syukur kita atas nikmat dan rejeki yang diberikan oleh Allah SWT kepada kita, khususnya masyarakat desa Baluara”, katanya
Dikatakan, pesta panen juga merupakan sebagai wadah silahturahmi keluarga. Karena dengan pesta panen kita bisa bertatap muka lagi dengan keluarga serta teman-teman yang tinggal di luar desa kita.
“Mari jaga silaturami kalau ada perbedaan pandangan atau pendapat antara kita jangan jadikan suatu masalah, tapi perbedaan pandangan atau pendapat merupakan proses untuk mendewasakan kita dalam suatu pandangan sehingga menyatukan kita untuk membangun desa ini sehingga kita bisa hidup rukun dan sejahtra”, ucapnya.
baca juga:
- Buka Pameran Baubau Ekspo 2023, Pj Wali Kota Baubau Dr Rasman Manafi Yakin Produk Lokal Baubau Berkualitas
- Atasi Tingginya Inflasi di Baubau, Pemkot Bersama TPID Sultra Gelar Rapat Koordinasi Sekaligus Turun Langsung ke Pasar Tradisional
Lebih lanjut, Ahali mengungkapkan, daerah Buton Utara memiliki potensi dan alam yang subur yang subur. Sehingga kita miliki peluang besar untuk bercocok tanam dan menghasilkan panen yang memuaskan.
“Dan kita bisa hidup sejahtera dan secara umum kita bisa maju seperti wilayah lain. Tidak ada yang bisa merubah desa kita ini kalau bukan kita sendiri”, tuturnya.
Untuk diketahui pesta panen Desa Baluara,kali ini mengangkat tema “Mari kita tingkatkan produktifitas dan membangun silaturahmi menuju masyarakat Desa Baluara yang maju dan sejahtera.” katanya. (*)
GALERI FOTO

Berita Lainnya:
-
Kepala Bidang Binamarga dan SDA Provinsi Sultra Harmunaddin Janji Akan Diperbaiki Tahun 2024
BURANGA, BP-Warga Desa Eelahaji, Kecamatan Kulisusu Kabupaten Buton Utara melakukan aksi protes dengan menaruh batang kelapa hingga pohon pisang di jalan. Aksi ini merupakan bentuk protes mereka terhadap jalanan yang penuh dengan debu saat dilewati kendaraan. “Protes Jalur Jalan Provinsi Berdebu, Warga Desa Eelahaji di Buton Utara Tanam Kelapa dan Pohon Pisang di Tengah Jalan.”
Diketahui jalan sepanjang 700 meter yang ditaruhkan batang kelapa dan pohon pisang itu merupakan jalan provinsi Sulawesi Tenggara yang ada di Kabupaten Buton Utara.
Mereka melakukan aksi tersebut sudah berjalan kurang lebih satu bulan. Akibat jalanan yang berdebu itu, masyarakat Desa Eelahaji diduga banyak yang mengidap penyakit Ispa.
Kepala Bidang Binamarga dan SDA Provinsi Sulawesi Tenggara, Harmunaddin mengatakan dirinya telah bertemu dengan masyarakat Desa Eelahaji dan berdiskusi terkait jalan Provinsi Sutra yang berdebu tersebut. Dan jalan tersebut kata dia, akan diperbaiki pada tahun 2024 yang akan datang.
“Kami akan prioritaskan melalui dana DAU. Alokasi anggarannya itu nanti berkembang, yang jelas kami akan usulkan melalui anggaran DAU”, kata Harmunaddin melalui panggilan WhatsAppnya, Rabu malam (03/10/2023).
Harmunaddin juga meminta kepada masyarakat Desa Eelahaji agar bersabar dalam menghadapi kondisi jalan yang berdebu tersebut. Pasalnya, jalan tersebut sudah diprioritaskan untuk diperbaiki tahun 2024 mendatang.
“Saya minta keluarga di Buton Utara bersabar, 2024 itu prioritas”, Pintanya.
baca juga:
- Pemdes Damai Laborona Salurkan Bantuan BLT DD Tahap III Kepada 30 KPM
- Mohammad Hardy Muslim Ingatkan Kades di Buton Utara Tidak Boleh Jalan Sendiri
Harmunaddin mengungkapkan, jalan Provinsi Sultra di Buton Utara khususnya Lambale-Ereke yang rusak sekitar sepanjang 30 km. Namun yang rusak parah hanya sekitar 10 km saja.
“Tapi yang parah hampir 10 Km”, katanya singkat.(*)