BAUBAU, BP-Pemerintah Kota (Pemkot) Baubau menerima penyerahan aset Prasarana Utilitas Umum (PSU) dari perumahan Wanabakti dengan nilai aset sebesar Rp 1,9 M untuk dikelola oleh Pemkot Baubau berupa jalan, masjid, rumah dinas dokter dan Puskesmas. “Aset PSU Perumahan Wanabakti Senilai Rp 1.9 M Diserahkan ke Pemkot Baubau Yang Diterima Langsung Pj Walikota Baubau Dr Rasman.”
Aset PSU tersebut diterima langsung Pj Wali Kota Baubau Dr Muh Rasman Manafi, Sp, M.Si pada malam penutupan Baubau expo 2023 di Kotamara, Selasa malam (17/10/2023).
Demikian dikatakan Kepala Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanaha Kota Baubau Dra Hj Siti Amalia Abibu MSi, Rabu (18/10/2023).
Menurut Hj Siti Amalia Abibu, penyerahan aset PSU dari pengembang kepada Pemkot Baubau adalah sudah sesuai dengan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman, bahwa Perumahan adalah kumpulan rumah sebagai bagian dari permukiman, baik perkotaan maupun perdesaan, yang dilengkapi dengan prasarana, sarana dan utilitas umum sebagai hasil upaya pemenuhan rumah layak huni.
Disamping itu, Permendagri No.9 Tahun 2009 tentang pedoman penyerahan prasarana, sarana dan utilitas perumahan dan permukiman di daerah, Bab V pasal 11 ayat (1) Pemerintah daerah meminta pengembang untuk menyerahkan prasarana, sarana dan utilitas perumahan dan permukiman yang dibangun oleh pengembang. Dan pasal (2) Penyerahan prasarana,sarana dan utilitas perumahan dan permukiman sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lambat 1 (satu) tahun setelah Monitoring Center of Prevention (MCP) KPK Tahun 2023 tentang penertiban PSU antara lain adalah realisasi BAST PSU yang sudah diserahkan.
baca juga:
- Malam Ramah Tamah Baubau Ekspo, Pj Walikota Dr Rasman Manafi Sebut Haroana Baubau merupakan tradisi masyarakat Buton pada umumnya dan Sebagai Ajang Silaturahim
- Wakili Pj Gubernur Sultra Saksikan Perekaman KTP-El di SMAN 1 Baubau, Pj Walikota Dr Rasman Tandaskan Semua Transaksi Menuju Digitalisasi
Diungkapkan, penyediaan prasarana, sarana, dan utilitas di Kota Baubau sangatlah penting dan dibutuhkan oleh masyarakat, termasuk yang berasal dari kewajiban pemegang izin lokasi, yaitu pihak pengembang perumahan (developer).
Hanya saja, belum ada kesadaran pengembang untuk membangun prasarana sarana dan utilitas sesuai dengan ketentuan dan kemudian melakukan penyerahan aset PSU yang telah dibangun kepada Pemkot Baubau. Disamping itu, belum terbentuknya peraturan daerah tentang penyediaan dan penyerahan prasarana, sarana dan utilitas umum dari pengembang kepada pemerintah daerah.
”Saat ini baru ada dua pengembang yang sudah menyerahkan aset PSU yakni perumahan Wanabakti tahun 2023 ini dan perumahan Perumnas tahun 2022 lalu,”ungkapnya.
Hj Siti Amalia Abibu menambahkan, tujuan serah terima aset PSU ini agar terjamin keberlanjutan pemeliharaan dan pengelolaan sarana prasarana di lingkungan Perumahan dan Permukiman, terjamin ketersediaan sarana prasarana dan utilitas perumahan dan permukiman, melindungi aset Pemkot Baubau dan menjamin keberlanjutan pemeliharaan dan pengelolaan PSU di lingkungan perumahan dan permukiman, serta memanfaatkan secara optimal atas sarana prasarana serta utilitas tersebut untuk kepentingan masyarakat.(*)
Berita Lainnya:
BAUBAU— Terkait kekeringan berkepanjangan sebagai dampak suhu dan cuaca ekstrem (elnino), diagendakan khusus oleh Pj Walikota Baubau Dr Muh Rasman Manafi SP. MSi untuk segera diatasi. Konkritnya Senin, 9 Oktober 2023 digelar Rapat Koordinasi yang melibatkan Forkopimda bersama OPD teknis. “Langkah Taktis Pj Walikota Dr Rasman Dalam Meredam Titik Api Sebagai Dampak El Nino 2023”
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Baubau Muh. Massad SE MSi mengatakan Rakor tersebut adalah langkah taktis Pj. Wali Kota dalam meredam titik api sebagai dampak El Nino 2023.
“Selain persoalan el-nino, diagendakan pula pembahasan mitigasi kebencanaan, inflasi daerah, penyuksesan Pemilu dan hal umum berkait perayaan HUT Kota Baubau,” kata Massad, Minggu Pagi (8/10/2023).
Khusus persoalan cuaca, Massad merilis bila musim kering tahun ini cukup mencengangkan warga Kota Baubau, setidaknya bisa diamati dari frekuensi kebakaran yang terjadi.
Tercatat tahun 2019 di musim kering serupa hanya mampu menoreh angka 112 kali kejadian kebakaran dengan motif yang sama, yakni terbanyak pada kebakaran lahan/ladang. Sementara tahun ini, hingga tanggal 8 Oktober 2023 telah terjadi 115 kejadian kebakaran.
Massad menjelaskan keprihatinan tersebut sangatlah dirasakan karena intensitas El Nino yang terjadi tahun ini akan lebih panjang dari prediksi diawal oleh BMKG.
“Apalagi ini masih berada diawal bulan Oktober 2023 sudah melebihi angka 112 di tahun 2019, disisi lain perkembangan terakhir dari BMKG menyimpulkan sampai akhir November baru melepas puncak dari musim kering tahun ini. Itu berarti kita masih harus melewati waktu 50 hari kedepan untuk selanjutnya suhu tinggi di atas bumi Kota Baubau mulai berkurang,” kata Massad.
baca juga:
- Tokoh dan Sesepuh KKSS Baubau Apresiasi Kehadiran Pj Walikota Baubau Dr Rasman Diacara Maulid Nabi Muhammad
- Kapolres Baubau Pimpin Upacara Sertijab, Kasat Binmas, Kapolsek Lea-Lea, dan Korp Rapor Naik Pangkat
Harapan keberpihakan warga Kota Baubau dalam mengelola lahan pertanian dan perilaku kewaspadaan dari warga terhadap bahaya kebakaran, kata Massad perlu selalu diingatkan sebagaimana yang di harapkan oleh Wali Kota Baubau dalam himbauan media beberapa saat lalu.
Berkat himbauan berjenjang tersebut, rupanya ada pengaruhnya terhadap laporan kebakaran yang masuk di Pelayanan Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Baubau selama kurung waktu 8 hari baru tercatat 7 kali kebakaran, dari data sementara 30 September dicatat 108 Kali kejadian. Dapat disampaikan Laporan kebakaran yang pola intensitasnya tinggi adalah di bulan Agustus 26 kali sementara bulan September 59 kali. (**)