PONTIANAK, BP-Himpunan Ahli Pengelolaan Pesisir Indonesia (HAPPI) hari ini dalam Kongres Nasional IV di Pontianak Kalimantan Barat secara aklamasi mengamanahkan Dr Muh Rasman Manafi SP Msi sebagai Ketua Umum dengan suara bulat. “Kongres Nasional HAPPI di Pontioanak, Amanahkan Dr Rasman Terpilih Menjadi Ketua Umum.”
Dr Muh Rasman Manafi akan memimpin organisasi para ahli ini sampai 5 tahun ke depan sesuai AD/ART organisasi HAPPI.
Munculnya nama Pj Wali Kota Baubau di forum nasional ini menyedot perhatian penuh para peserta Kongres yang berasal dari belasan provinsi.
Sejak berdiri tahun 2004 organisasi ini sudah hadir di 11 provinsi dan sementara provinsi lainnya sudah mendapat mandat untuk segera hadir berkontribusi dalam upaya sinergitas dalam pembangunan nasional.
baca juga:
- Perangi Inflasi, Pj Wali Kota Baubau Mengecek Langsung Hasil Pertanian
- Ketua TP PKK Baubau Reffiani Dwiatmo Rasman: PKK Dukung Delapan Fokus Program Pj Walikota
Dalam penjelasannya, Dr Muh Rasman Manafi menekankan 3 hal. Pertama, ingin melakukan revitalisasi peran HAPPI dalam pembangunan nasional dimana 5 hingga 25 tahun kedepan pembangunan kemaritiman atau kelautan menjadi arus utama.
Kedua, kepengurusan HAPPI yang belum terbentuk secara penuh di sejumlah daerah akan dipercepat agar dapat bekerja bersama untuk Indonesia. Ketiga, berbagai kebijakan yang ada saat ini sudah dikelola, sudah ditelaah dan sudah di analisis oleh seluruh ahli-ahli dan akan segera diorganisir.
” HAPPI dipastikan mengambil bagian dalam kebijakan pembangunan kelautan Indonesia dan kita ingin menggelorakan semangat membangun bangsa berbasis kelautan, pesisir dan pulau-pulau kecil menjadi penghela ekonomi Biru,” tegas Dr Muh Rasman. (*)
GALERI FOTO

Berita Lainnya:
BAUBAU, BP-Kota Baubau kebagian bantuan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) atau bedah rumah yang berasal dari dari APBD Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sultra tahun anggaran 2023 sebanyak 50 Rumah dengan nilai bantuan Rp 50 juta /unit. “Amalia Abibu ungkap Baubau Dapat Bantuan Bedah Rumah Sebanyak 50 Buah Bernilai Rp 50 juta per Unit Bersumber dari APBD Provinsi Sultra Tahun 2023.”
Hal ini diungkapkan Kepala Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan Kota Baubau Dra Hj Siti Amalia Abibu, M.Si dalam releasnya, Senin (30/10/2023).
Menurut Amalia Abibu, berdasarkan hasil rapat para Kepala Dinas Perumahan Kawasan Permukiman Se Provinsi Sultra beberapa waktu lalu melalui program Gubernur Provinsi Sultra ternyata ada 14 Kab / Kota yang akan mendapatkan bantuan bedah rumah yang salah satunya adalah Kota Baubau .
Sedangkan untuk bantuan tersebut berdasarkan SK kumuh masing-masing Kab/ Kota yang ditetapkan oleh Kepala Daerah masuk dalam kewenangan Propinsi di bawah 10 HA .
Dikatakan, untuk Kota Baubau akan difokuskan pada empat kelurahan yakni Kelurahan Bataraguru, Kelurahan Tomba, Kelurahan Nganganaumala dan Kelurahan Wajo yg saat ini datanya sementara di verifikasi dan divalidasi oleh pihak Pemerintah Kelurahan dalam hal ini Lurah yang akan menetapkan keluarga sasaran berdasarkan kriteria rumah tidak layak huni dari segi kualitas fisik bangunan atap , lantai , dinding yang tidak layak dan fasilitas fisik yakni sanitasi, air bersih dan jamban keluarga ,luas lantai rumah .
baca juga:
- Perasaan Suka dan Duka Dirasakan Pj Walikota Dr Rasman Ketika Menghadiri Perpisahan dan Silaturahmi dengan Mantan Sekda Baubau Dr Roni Muhtar dan Mantan Kepala Inspektorat Hambali
- Satpol PP Baubau Gelar Rapat Koordinasi Untuk Tertibkan PKL dan Parkir di Depan RS Siloam dan Pantai Kamali
Lebih lanjut dijelaskan, program bantuan RTLH sudah disampaikan ke Bappeda Kota Baubau untuk dikolaborasikan dengan program kemiskinan ekstrim Kota Baubau sehingga angka penurunan kemiskinan Kota Baubau dari sisi kebutuhan perumahan dapat dicapai.(*)
Berita Lainnya:
BUTON, BP – Oknum Guru di SMP 1 Batauga, Kabupaten Buton Selatan (Busel) dengan inisial WA di laporkan ke Polres Buton, sebab diduga melakukan penganiayaan terhadap anak muridnya, pada saat proses pembelajaran. “Diduga Aniaya Muridnya, Oknum Guru di SMPN 1 Batauga Busel Dilaporkan ke Polisi.”
Hal tersebut sudah terjadi sebanyak dua kali, pada bulan November lalu, korban dengan inisial JM juga ditampar oknum guru yang berbeda hingga giginya patah. Kemudian, pada Senin (23/10/2023) kemarin, JM kembali mendapatkan penganiayan terhadap okum guru berinisial WA
“Oknum guru tersebut, memukul di pipinya dengan alasannya tidak melengkapi catatannya, dipukul dengan kayu ada benjolan di pipinya,” ungkap La Ode Nasrudin, orang tua korban.
Kejadianya tersebut berawal dari, saat proses belajar, para siswa kemudian disuruh untuk menyelesaikan catatannya. Namun korban tidak menyelesaikan tugas tersebut, sehingga diduga oknum guru itu meluapkan kekesalannya dengan memukul korban dengan kayu.
“Saya sudah bertemu dengan pihak sekolah, dan pihak sekolah meminta damai, namun saya tetap memilih untuk melaporkan peristiwa tersebut ke polisi, karena tidak terima dengan perlakuan guru itu, jelasnya.
baca juga:
- Alasan Mabuk dan Hilaf, Ayah Diduga Cabuli Dua Anak Kandungnya, Polres Buton Tengah Langsung Meringkusnya
- Pemkab Buteng dan Kejari Buton Jalin Kerjasama Penanganan Hukum Bidang Perdata dan Tata Usaha Negara
Ditempat yang sama, Kasat Reskrim Polres Buton, IPTU Busrol Kamal, membenarkan adanya laporan pengaduan yang dilakukan orang tua siswa SMP di Polsek Batauga. Untuk saat ini, proses penyelidikan sedang berjalan, dengan pengumpulan bahan keterangan dari saksi-saksi di TKP.
“Korban sudah dimintai visum, untuk mengetahui apakah terdapat tanda-tanda kekerasan terhadap korban,” tutupnya.(*)