BAUBAU, BP – Sebanyak tujuh rumah di Kelurahan Liwuto, Kecamatan Kokalukuna, Kota Baubau, Sulawesi Tenggara (Sultra) terdampak tanah longsor. Hujan yang begitu lama sehingga membuat tanah di wilayah Pulau Makasar longsor, Selasa (19/12/2023), sekira Pukul 05:00 WITA. “Diguyur Hujan Deras, Tujuh Rumah di Pulau Makasar Terdampak Longsor, BPBD Baubau Sarankan 17 KK Sementara Mengungsi ke Rumah Keluarga.”
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Baubau, La Ode Muslimin Hibali mengungkapkan, penyebab terjadinya longsor di Pulau Makasar diakibatkan hujan yang begitu lama.

“Longsor ini akibat hujan yang agak lama, ada tujuh rumah, tapi rumah itu berlapis-lapis dengan dibelakang yang dihuni sekitar 50 jiwa dengan 17 KK, yang terdampak longsor,” kata Kepala BPBD Kota Baubau ketika di konfirmasi Baubau post di ruang kerjanya, Rabu (20/12/2023).
Lebar longsor akibat hujan deras kurang lebih 5 meter, panjang 100 meter dengan ketinggian 12 meter sehingga mengancam rumah penduduk. Pasalnya jarak bibir tebing dengan rumah warga sekitar 2,5 meter.
“Kemarin (Selasa-Red) kita sudah lakukan kaji cepat, tapi untuk kerugian harta belum ada, hanya memang ancamannya ada. Warga disarankan untuk menginap di rumah keluarganya agar aman,” katanya.
baca juga:
- Pasir Berhamburan di Sepanjang Jalan Depan Pelabuhan Murhum Baubau Sampai ke Batulo, Pol PP Tegur Pemilik Pasir di Kapal Tongkang Karena Banyak Pengendara Yang Terjatuh
- Dinas Pariwisata Provinsi Sultra Sukses Gelar Pelatihan Kriya Batik di Wakatobi
Lanjutnya, untukmu mencegah terjadinya longsor maka segera di lakukan pembangunan talud dengan menggunakan anggaran Dana Siap Pakai (DSP) di BNPB RI atau dana Biaya Tak Terduga (BTT) Kota Baubau.
“Kalau anggarannya besar barang kali kita gunakan anggaran siap pakai dari pusat, Kalau anggaran tidak besar kita bermohon kepada pemerintah daerah, Pj Wali Kota Baubau untuk menggunakan anggaran BTT. karena itu Penanganan harus secepatnya.” tutup.(*)
Berita Lainnya:
Kalaksa BPBD Kota Baubau La Ode Muslimin Hibali, S.Sos, M.Si mengatakan kegiatan pemangkasan pohon yang sudah berpotensi menimbulkan kerawanan atau musibah tumbang itu berada di lokasi Kelurahan Wajo Kecamatan Murhum.

Hanya saja, yang menjadi kendala dalam pemangkasan pohon adalah kabel listrik dan TV kabel. Namun pihaknya, telah melakukan koordinasi dengan PLN dan Perumtel Baubau sehingga pemangkasan berjalan dengan baik.
Pemkot Baubau menurut Muslimin, akan kembali menyasar pohon yang rawan pada Rabu (1/11/2023) di Kelurahan Katobengke Kecamatan Betoambari sebelum simpang STM Baubau atau SMKN 2 Baubau.
Hal ini dimaksudkan untuk menciptakan kenyamanan masyarakat dalam melakukan aktivitas.
La Ode Muslimin berharap, jika di wilayah lain juga mengalami hal serupa agar melaporkan ke Pemkot Baubau untuk dilakukan pemangkasan oleh instansi terkait. “Sebab tidak menutup kemungkinan ada juga wilayah lain yang berpotensi sama namun luput dari pantauan,” ungkap Muslimin.
baca juga:
- Polisi Berhasil Ungkap Kerangka Manusia Yang Ditemukan di Buteng, Keluarga Korban Mengenali Identitasnya, Dia Berusia 17 Tahun, Hilang Sejak 2016
- Dinas Pariwisata Provinsi Sultra Sukses Gelar Pelatihan Kriya Batik di Wakatobi
Dishub Kota Baubau memberikan dukungan dengan pengoperasian mobil hidrolik utk kemudahan petugas BPBD dalam menjalankan tugasnya.
“Kami siap kapanpun memberikan dukungan, seperti yang diminta Pak Wali Kota untuk Kerja Bersama,” tegas Arlis, Kadishub Kota Baubau yang dihubungi terpisah.(*)