BAUBAU, BP-Pj Wali Kota Baubau Dr Muh Rasman Manafi, SP, M.Si saat membuka perkemahan eksekutif di bumi perkemahan Samparona Kelurahan Kaisabu Baru Kecamatan Sorawolio Jumat (22/12/2023) mengatakan, upaya untuk mengembangkan diri baik sebagai subyek maupun obyek pembangunan yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan bagi anggota Gerakan pramuka adalah suatu kewajiban. “Jadi Irup Pada Perkemahan Eksekutif, Pj Walikota Baubau Dr Rasman Manafi Minta Pramuka Peduli pada Stunting, Inflasi dan Kemiskinan Esktrem.”

Program kemah eksekutif dimaksudkan untuk lebih memberikan arah kepada anggota Gerakan Pramuka agar lebih peduli terhadap Lingkungan masyarakat yang pada saat ini sedang mengalami berbagai perubahan seperti meningkatnya angka stunting, kemiskinan ekstrim, peningkatan angka inflasi dan sebagainya.
Oleh sebab itu, perlu upaya-upaya kerja sama antara Pemkot Baubau dan pramuka untuk bersatu padu menurunkan angka kemiskinan, stunting serta inflasi. “Tagline yang selalu saya sampaikan bekerja bersama ini adalah wujudnya. Salah satunya dengan sinergitas antara pramuka dan Pemkot Baubau,”tegasnya.
Menurut Dr Muh Rasman Manafi, penajaman terhadap tujuan dan sasaran Program Pramuka peduli bagi Pramuka Siaga, Pramuka Penggalang, pramuka penegak dan Pramuka Pandega serta pembina pramuka yang ada di gugus depan sebagai pelaksanaan Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan diharapkan akan dapat membantu mensukseskan pelaksanaan kegiatan kepedulian yang dilaksanakan bersama masyarakat, pemerintah serta organisasi kemasyarakatan lainnya.
baca juga:
- 17 KK di Pulau Makasar Terancam Rumahnya Terdampak Longsor, BPBD Baubau Segera Bikin Talud Menggunakan Anggaran BTT
- Respon Cepat Laporan Masyarakat, Kerja Bersama BPBD, Dishub, dan DLH Baubau Pangkas Pohon Yang Berpotensi Timbulkan Kerawanan
“Saya mengutip kata Sun Tzu “Taktik anda seharusnya bervariasi sesuai keadaan dan berubah sesuai kondisi, medan perang itu seperti air yang beradaptasi terhadap permukaan berbentuk apapun saat mengalir dipermukaan tersebut. Pesan saya kepada kakak-kakak dan adik-adik peserta perkemahan eksekutif jadilah seperti air yang punya sifat adaptasi tersebut. Orang yang sukses bukan karena jabatannya, bukan juga karena kepintarannya, tapi orang punya jiwa adaptasi yang baik dimanapun dia berada,”tegasnya.(*)
Berita Lainnya:
BAUBAU, BP-Pj Walikota Baubau Dr Muhammad Rasman Manafi melakukan Inpeksi Mendadak (Sidak) di Pasar Wameo Baubau untuk mengecek langsung kondisi pasar dan juga memantau langsung harga sembako utamanya harga beras dan cabe. “Sidak Pasar Wameo, Cek Harga Sembako, Beras, dan Cabe Bersama Satgas Pangan Baubau, Pj Walikota Dr Muh Rasman Manafi Akan Segera Lakukan Tiga Hal untuk Tata Kawasan Pasar Wameo,”
BAUBAU, BP-Pj Walikota Baubau Dr Muhammad Rasman Manafi melakukan Inpeksi Mendadak (Sidak) di Pasar Wameo Baubau untuk mengecek langsung kondisi pasar dan juga memantau langsung harga sembako utamanya harga beras dan cabe. “Sidak Pasar Wameo, Cek Harga Sembako, Beras, dan Cabe Bersama Satgas Pangan Baubau, Pj Walikota Dr Muh Rasman Manafi Akan Segera Lakukan Tiga Hal untuk Tata Kawasan Pasar Wameo,”
Bersama Satgas Pangan Kota Baubau, Dr Muh Rasman Manafi berdialog langsung dengan para pedagang selain berdiskusi terkait ketersediaan barang dagangan dan penyimpanan stok yang aman, Pj Walikota Baubau juga mengecek sanitasi pasar ikan.

Salah satu pedagang cabe Ibu Nursia yang berdialog langsung dengan Pj Walikota Baubau Dr Muh Rasman Manafi mengungkapkan saat ini dia hanya menjual cabe jenis kristal dan Indofood yang diambilnya dari Kota Kendari dan Lokal Kota Baubau di Ngkaring-ngkaring. Harganya saat ini berada pada kisaran Rp 110 ribu hingga Rp 130 ribu per kilogram.
Ketika ditanya soal cabe padi oleh Pj Walikota Baubau, Nursia spontan menjawab saat ini jenis cabe itu tidak dijual oleh pedagang di Pasar Wameo. Cabe Padi atau Cabe Setan menurut Nursia harganya sangat mahal yaitu Rp 450 ribu per kilogram.
“Kita tidak jual lagi lombok cabe satan itu karena stoknya memang tidak ada dan harganya sangat mahal. Kalau pun ada kita hanya jual dalam bentuk curah. Dan kita mengambil dari produsen paling banyak 1 liter saja per hari. Tapi lombok itu sudah tidak ada di Pasar ini sejak tiga bulan lalu,” ucapnya.
Nursiah mengaku jumlah pedagang cabe di Pasar Wameo sekitar 8 hingga 10 pedagang dan untuk dia sendiri selalu dapat menjual cabe Rp 20 hingga 30 kg per hari.
Selain berdialog dengan pedagang cabe, Pj Walikota Baubau Dr Rasman Manafi juga berdialog dengan pedagang beras dan juga penjual sayur mayur dan tomat.
Usai melakukan Sidak di Pasar Wameo Pj Walikota Baubau dikonfirmasi di Pasar Wameo Baubau mengungkapkan saat ini Pemkot Baubau sudah memiliki Satgas Pangan dan yang akan dilakukan bersama Satgas Pangan yaitu tiga hal, pertama akan memantau barang komoditas, Kedua memantau Pasar Wameo itu sendiri, dan ketiga penataan bibir Pantai Wameo yang akan dimanfaatkan sebagai wisata kuliner.
Untuk Pemantauan barang komoditas, lanjut Dr Muh Rasman Manafi, Satgas Pangan Kota Baubau sudah melaksanakan rapat dan tidak menunggu dua, tiga hari, pihaknya langsung melakukan aksi lapangan. “Selalu saya bicara kita rapat jangan menghasilkan rapat lagi, langsung kita aksi lapangan,” tuturnya, Jumat 22 Desember 2023.
Dr Rasman Manafi mengatakan ada beberapa komoditas yang harus dipantau misalnya cabe yang dibutuhkan oleh masyarakat Baubau saat ini sampai dengan 5 ton per minggu.
“Kemarin kan sangat rame sekali itu tentang harga cabe ini. Rupanya cabe yang dimaksud itu cabe setan atau cabe padi. Jenis cabe ini sudah kita cek rupanya hampir tidak dijual pedagang di Pasar ini. Kalau pun ada, jumlahnya sedikit. Sementara masih ada sebenarnya jenis cabe yang lain seperti cabe kristal dan cabe indofood yang harganya masih bisa kita kendalikan berada pada kisaran harga Rp 110 ribu hingga Rp 130 ribu per kilogram,” jelasnya,
Selain beras dan juga cabe, Tomat juga menjadi perhatian Satgas Pangan Kota Baubau. Dr Rasman mengungkapkan masyarakat Kota Baubau membutuhkan 30 ton tomat per bulannya. “Ini saya sudah sampaikan pada kadis pertanian bahwa stok itu harus kita penuhi,” lanjutnya.
Yang tidak kalah pentingnya juga Satgas Pangan memantau harga bawang. Untuk stok bawang merah, Pj Walikota Baubau mengatakan sebelumnya Pemkot Baubau sudah melakukan kerjasama dengan Pemda Bima. Yang terbaru, Pemkot Baubau juga sudah ada melakukan kerjasama dengan Pemda Enrekang.
“Sekarang kita tinggal melihat bagaimana harga bawang merah yang ditawarkan dan tinggal kita pantau pergerakan harganya, tiap hari kita kontrol dan tahu dimana titiknya,” tuturnya.
Tugas Kedua Satgas Pangan Kota Baubau yaitu memantau memantau Pasar Wameo itu sendiri. Satgas pangan diperintahkan untuk sekalian gerak yaitu dengan melibatkan kepala pasar dan instansi terkait yaitu dinas perdagangan, dinas Pertanian, Dinas Perhubungan, Dinas Koperasi, dan DLH.
Di pasar Wameo itu, lanjut Dr Rasman Manafi, ada tiga hal yang segera dibenani Satgas Pangan. pertama penataan parkir kenderaan. “Sekarang ini ada 11 titik parkiran. Jadi kita optimalkan menjadi empat titik. Sekarang kita sudah lihat di depan kita ada aset provinsi. Bagaimana kalau ini kita manfaatkan. Saya akan segera bersurat ke provinsi agar ini bisa segera pengelolaanya diserahkan ke Pemklot Baubau,” tuturnya.
Kedua penataan Pasar Wameo sendiri utamanya pada bangunan yang wilayah pertengahan di Pasar Wameo. Dr Rasman mengatakan saat ini ada 64 padagang yang akan masuk di pasar itu dan harus ditata.
Ketiga, penataan lingkungan pasar. “Saya sudah minta lingkungan hidup dan Perindag berkolaborasi untuk menata IPAL. Karena kita sudah lihat tadi kalau IPALnya berada dalam Pasar ikan itu akan menganggu pelaku ekonomi bisa sewaktu-waktu ada perbaikan. IPAL itu harusnya ada diluar area pasar. Ini tadi kita lihat teman-teman sudah kerjakan dan dipastikan terus dijaga. Kita upayakan air drainase terus mengaluir terus. Jangan nanti kita datang dua minggu kemudian sudah sudah macet lagi draninasenya,” jelasnya.
Bila sanitasinya sudah terjaga, lanjut Dr Rasman, maka diawal tahun pihak pemkot Baubau akan mulai mempersiapkan rencana IPALnya. “Jadi sebelum tumpa di laut, sampah dan sisa aktifitas di Pasar Ikan Wameo itu kita numpuk dulu lalu diendapkan baru kemudian dialirkan ke laut. Karena kalau merancang AMDAL itu memang butuh waktu,” ucapnya.
Tugas ketiga Satgas Pangan Baubau yaitu menata bibir Pantai Wameo Baubau. Dr Muh Rasaman Manafi mengatakan di bibir Pantai bukan hanya dimanfaatkan untuk sekedar bisa parkir kenderaan tapi juga bisa dimanfaatkan untuk tempat berinteraksi, misalnya berwisata kuliner.
“Rumah-rumah makan makan kita itu kan sudah banyak di sana. saya sampaikan kepada Kepala Perindag dan Kepala Pasar pastikan bibir pantai kita ini harus terbuka. Karena kalau ada angin kencan ini berbahaya bagi bangunan yang ada di situ. Kedua ini bisa dimanfaatkan untuk pelaku wisata yang ada di pasar misalnya kuliner. Kenapa ini harus kita segera dilaksanakan karena disebelah sana ada cold storage kita. Kalau orang makan ikan dekat dengan sumbernya maka harganya akan lebih murah. Tapi kalau kita bikin di gunung lalu ambil ikannya di pasar ini maka biaya produksinya naik,” jelasnya lagi.
Tidak luput pula Satgas Pangan Baubau menaruh perhatian serius pada peningkatan perekonomian terkait dengan hasil-hasil pertanian, perikanan, dan perkebunan yang masuk di Pasar Wameo. Terkait masalah ini, Pj Walikota Baubau tengah mempersiapkan alat-alat pengolahannya.
Dr Muh Rasman Manafi mengatakan Pemkot Baubau saat sudah punya alat pengolahan cabe di Pimpi. Alat pengolahan ini berkaitan erat dengan masa penyimpanan, dalam istilah pertanianannya disebut masa dormansi artinya masa simpan untuk bahan-bahan holtiluruta.
baca juga:
- Modena Home Center Kini Telah Hadir di Kota Baubau dan Merupakan Yang Pertama di Sulawesi Tenggara
- Pj Wali Kota Baubau Dr Rasman Manafi Minta Isu Stunting dan Ketahanan Keluarga Jadi Perhatian PKK
Kalau masa dormansinya lama, kata Dr Rasman Manafi, maka buahnya bisa bertahan tapi kalau masa dormansinya pendek itu dia cepat rusak. Semua hotikultura masa simpannya pendek. Sekarang kita harus cari cara, kalau produksi meningkat masa penyimpanan pendek maka itu akan jatuh harga. Caranya kalau produksi meningkat maka kita salurkan dan bila ada kelebihan maka itu kita olah supaya dia punya nilai tambah.
“Sekarang ini saya baru dapat laporan kita sudah punya unit pengolahan yaitu bangsal pengolahan cabe, sudah ada di sana. Nanti kita akan jadikan unit pengolahan jadi ada nilai tambah nantinya. Kita berharap ada lagi unit pengolahan untuk tomat yang akan di bangun di Dalam Pasar Wameo. Kita Upayakan ini jangan jauh dari pasar agar kita tidak kalah lagi dijalur logistiknya,” tuturnya. (*)
Berita Lainnya:
Pedagang Pasar wameo Baubau Mama Eti, Update Harga Jenis-jenis Cabe di Pasar Wameo Baubau per 21 Desember 2021, Cabe Cakra dan Indofood Rp 110 per Kilogram, Cabe Kristal Rp 130 per Kilogram, Cabe Padi Rp 450 per kilogram
Pantauan media ini, harga cabe jenis kristal dijual dengan harga Rp 130 ribu per kilogram tanpa dilepas tangkainya. Kalau sudah dilepas tangkainya, cabe jenis ini dijual dengan harga Rp 140 ribu per kilogram. Kalau per liternya dijual pada kisaran Rp 60 ribu.

Untuk harga cabe jenis indofood yang masih bertangkai dijual dengan harga Rp 120 ribu per kilogram. Bila tangkainya sudah dilepas atau dibersihkan maka harganya menjadi Rp 130 ribu per kilogram. Kalau per liternya dijual dengan harga Rp 50 ribu.
Sementara cabe jenis padi harganya mencapai Rp 450 ribu per kilogram atau per liternya dijual Rp 150 ribu. Namun demikian, pantauan media ini di Pasar Wameo Baubau tak satu pun pedagang yang menjual cabe jenis padi dan pedagang mengakui cabe ini sangat langkah.
Pedagang sayuran dan cabe di Pasar Wameo Bapak Yani mengatakan dua bulan terakhir dia hanya menjual cabe jenis kristal, indofood, dan jenis cakra. Sementara cabe jenis padi memang jarang ada stoknya dan sekarang diakuinya memang makin langkah bahkan hampir tidak ada stoknya.
“Kalau cabe kristal, indofood, dan cakra itu selalu ada stoknya. Yang tidak ada stoknya cabe padi. Sehingga yang kita ambil itu cabe selain cabe jenis padi. Kalau cabe jenis padi ini jarang ada. Waktu harga cabe masih normal saja harga cabe padi ini sudah berada pada kisaran harga Rp 110-120 ribu per kilogram, Apalagi keadaan sekarang langkah pasti harganya mahal. Bayangkan cabe padi kalau kita ambil dipemasok mereka jual harganya Rp 430 ribu per kilogram, tentu kita jual ke pembeli Rp 450 per kilogram,” tuturnya.
Pedagang lainnya Ibu Marni mengungkapkan dia tidak menjual cabe jenis padi karena stoknya sejak satu bulan terakhir sudah tidak ada. “Kalau tiga bulan lalu masih ada, tapi cuma sedikit saja. Jadi saya jual yang jenis indofood atau kristal yang harganya masih bisa dijangkau pembeli. Kita jual saat ini cabe indofood dengan harga Rp 110 ribu per kilogram,” jelasnya.
Kadis Perindag Kota Baubau La Ode Ali Hasan dikonformasi media ini mengenai harga berbagai jenis cabe di Pasar Tradisional Wameo yang berada pada kisaran Rp 110 ribu hingga Rp 130 ribu per kilogram mengatakan berdasarkan survei rutin yang dilakukan Disperindag Baubau memang cabe yang tersedia di pasar tradisional yang ada di Kota Baubau saat ini adalah jenis cabe cakra, kristal, dan indofood. Sementara cabe jenis padi memang jarang ada di Pasaran sejak tiga bulan lalu.
“Yang kita masukan disurvei kita adalah cabe yang stoknya memang ada dipasaran. Kalau tidak ada dipasaran stoknya, tidak kita masukan dalam survei harga yang dirilis Disperindag, sehingga cabe jenis padi memang tidak kita rilis. Kalau pun ada dipasaran, stok cabe jeni padi tidak banyak paling banyak 5 sampai 10 liter saja sehingga tidak layak kita masukan dalam survei. Sementara cabe kristal, cakra, dan indofood memang sajak dulu cabe ini selalu ada stoknya sehingga layak dimasukan dalam survei kita,” tutur Ali Hasan, Kamis 21 Desember 2023.
baca juga:
- Modena Home Center Kini Telah Hadir di Kota Baubau dan Merupakan Yang Pertama di Sulawesi Tenggara
- Dr Rasman Manafi Sebut Cold Storage TPI Wameo Baubau Mulai Diaktifkan Kembali Setelah Vakum 2 Tahun
Untuk menjaga stok tiga jenis cabe tetap ada dan harganya stabil sampai dengan memasuki perayaan natal dan tahun baru maka jauh-jauh hari Pemkot Baubau sudah melakukan intervensi dengan mendatangkannya dari berbagai daerah seperti dari Kendari, Makassar, Muna, dan terkahir cabe dari Nusa Tenggara Timur (NTT).
“Masyarakat tidak usah kuatir dengan ketersediaan stok cabe jenis cakra, indofood, dan cabe jenis kristal di Kota Baubau. Pemkot Baubau menjadmin ketersediaan ketiga jenis cabe itu dan terus memantau harganya di pasaran sampai dengan akhir tahun 2023,”.
Sementara itu, Pj Walikota Baubau Dr Rasman Manafi SP MSi melalui Kadis Kominfo Andi Hamzah Mahmud, S.Sos, M.Si menghimbau kepada masyarakat Baubau agar tidak panik dengan informasi harga cabe yang dikabarkan mencapai Rp 450 ribu per kilogram. Karena harga itu bukan merupakan harga semua jenis cabe yang dijual di pasar tradisional di Baubau.
“Jangan mencari cabe yang langka, karena cabe di pasar radisional saat ini yang tersedia stoknya di Baubau yaitu cabe jenis cakra, kristal, dan indofood yang dijual masih pada kisaran harga Rp 110 ribu hingga Rp 130 ribu per kilogram. Pemkot Baubau menjamin stok ketiga cabe ini selalau ada sampai dengan memasuki perayaan Natal dan Tahun Baru 2023. Selain itu, setiap saat Pemkot tentu akan terus memantau harga-harga bahan pokok yang dikonsumsi masyarakat di Kota Baubau,” ucapnya. (*)