BAUBAU, BP- Salah satu pemilik toko yang menjual minya goreng merek minyakita di Kota Baubau didapati Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Perindag) Kota Baubau tidak sesuai takaran. MinyaKita kemasan 5 liter setelah dites langsung ternyata hanya berukuran 3.8 liter. “Waspada Jelang Lebaran, Dinas Perdagangan Baubau Temukan 21 Ton MinyaKita Tidak Sesuai Takaran, Pemilik Toko Diminta Hentikan Sementara Peredarannya,”

Kadis Perindag Kota Baubau La Ode Ali Hasan mengatakan pengalaman yang lalu pengawasan bukan lagi setiap minggu tapi setiap hari. Karena kalau kondisi seperti ini kjelang lebaran para pedagang itu biasanya memanfaatkan kondisi dan situasi untuk bisa memanfaatkan menjual barang-barang yang dilarang edar.
“Karena sudah terbukti hari ini ada pedagang yang mau menjual minyak goreng merek minyakita tidak sesuai takaran, dan itu kita dapati. Untuk sementara kita larang dia edarkan dan kita serahkan kepada Polres Kota Baubau untuk melakukan langkah-langkah selanjutnya terkait dengan minyak kita beredar hari ini,” ucap La Ode Ali Hasan, Minggu (23/03/2025).
Ali Hasan mengungkapkan minyak kita yang ditemukan kurang takaran ini dipesan sang pemilik toko sebanyak 1 kontainer atau setara dengan 21 ton. “:Ini kita harap jangan beredar dulu.” pintanya.
“Karena memang setelah kita uji/tes takarannya oleh ahli tera Disperindag Kota Baubau Wa Ode Linuria memang tidak cukup. Dari 5 liter rupanya hanya 3.8 liter dan ini merugikan masyarakat. Kalau pun ada pengurangan toleransi untuk ukuran 5 liter itu adalah 0.5 mililiter dan untuk yang kemasan 1 liter toleransi pengurangannya 0.2 mililiter. Sekarang ini yang kita temukan pengurangannya adalah 1,2 liter,” tuturya.
Ali Hasan pun mengungkapkan ada dua perusahaan distributor yang sudah di blacklist pemerintah untuk menyalurkan minyak kita yaitu CV Putra Gemilang dan CV Putra Abadi. Pihanya pun mencocokan data dua perusahaan itu dengan melihat kemasan minyak goreng kita dengan tokoh yang dijual oleh sang pemilik tokoh dan hasinya memang dia memesan di perusahaan yang di blacklist tersebut. Dan akhirnya Pihak Disperindag meminta Polres Baubau agar pemilik tokoh minya kita ini menghentikan sementara dulu peredarannya.
“Jadi sementara barangnya kita hentikan sementara dulu untuk tidak diedarkan sambil menunggu jawaban dari distributor di Surabaya tempat pemilik tokoh ini memesan barangnya. karena kita sampaikan agar pemilik tokoh menyampaikan komplen ke Distributor dimana dia membeli minyakita,” lanjutnya.
Ketika ditanya mengenai pemilik tokoh apakah sebenarnya sudah tahu ada pengurangan takaran yang disampaikan langsung oleh distributor tapi tetap dia memesan? Ali Hasan mengatakan memang distributor sudah memberitahukan bahwa ada pengurangan takaran yaitu hanya berukuran 4.5 liter. Tapi kenyataannya di label tetap tertulis 5 liter. Sementara yang dites oleh dinas perdagangan Kota Baubau takaran yang sebenarnya adalah 3.8 liter. Ini kan jauh sekali pengurangannya. Informasi tidak benar dan jumlahnya besar sekali, kan 1 kontainer, ini besar sekali takarannya,” jelasnya.
Ali Hasan pun menegaskan bahwa toko milik Muh Saleh yang menjual minyakita saat ini tidak layak edar baik dari sisi takaran maupun dari sisi harga eceran tertinggi (HET). Harga sebenarnya seharusnya harga yang di edarkan di pasar Rp 15.700 per liter atau 78.000 ribu per lima liter.
“Kita kasih solusi ke pemilik toko Mega Utama ini sebelum diedarkan memang harus ada rekomendasi dari kementrian perdagangan untuk mengajukan izin sebagai salah satu distributor minyakita di Baubau karena beliau ini sebagai suplier sekarang. Kalau tidak terdaftar sebagai distributr resmi, kita berikan teguran dan pembinaan, kebetulan mereka ini baru tahu dan kami sudah mengarahkan dan membimbing secara resmi, Jadi ini yang mau kita tertibkan,” tuturya.
Untuk distributor resmi minyakita yang ada di Kota Baubau, Ali Hasan mengungkapkan ada dua yaitu yaitu Pasifa Raya dan Toko Sulawesi.
Terkait permintaan pemilik toko Muh Saleh agar dibiarkan menghabiskan stoknya dulu, Ali Hasan mengatakan tidak bisa seperti itu. “Barangnya jangan diedarkan dulu, silahkan lakukan komplen dulu ke pihak distributor dan kembalikan dulu barangnya ke tempat dia beli lalu ganti tulisan kemasannya jangan tulis 5 liter tapi tulis sesuai takaran 3.8 liter baru kemudian silahkan diedarkan.
Untuk edukasi kepada masyarakat, Ali Hasan menjelaskan saat ini yang beredar di pasaran ada dua merek minyak yang disubsidi pemerintah yaitu pertama, merek minyak goreng kita atau dikenal minyakita premium. Kedua, merek minyakita atau dikenal dengan minyakita biasa.
“Tapi yang sesuai takaran hingga saat ini adalah merek minyak goreng kita atau dikenal minyak goreng kita premium. Itu kita sudah tes beberapa titik hasilnya sesuai takaran. Harga minyak goreng kita premium ini dipasaran Rp 18 ribu hingga Rp 19 ribu per liter. Yang tidak sesuai takaran dan sudah viral se Indonesia itu adalah merek minyakita atau dikenal minyak kita biasa. Harga minyak kita biasa dipasaran Rp 15. 700 per liter. Jadi memang ada pedagang yang memanfaatkan situasi lebaran karena mereka tahu barang ini kan dibutuhkan masyarakat,” tuturnya.
Ali Hasan pun menegaskan bukan berarti semua minyak goreng merek minyakita tidak sesuai takaran tapi itu hanya minyak goreng yang disuplay oleh beberapa perusahaan yang sudah diblacklist oleh kementrian perdagangan dan sudah memberikan sanksi kepada perusahaan tersebut yaitu CV Berkah Abadi dan CV Putra Gemilang. Pihaknyanya pun berjanji akan terus melakukan pengawasan secara rutin.
Pemilik toko yang menjual minyakita Muh Saleh menceritakan bagaimana dia bisa memesan minyakita yang kurang takarannya tersebut. Dia menceritakan awalnya dia memesan minyakita di distributor yang ada di Surabaya.
“Saat memesan disana memang distributornya bilang tulisannya memang 5 liter tapi isinya tidak cukup. Tapi harganya memang kita jual dibawah harga yang 5 liter. kita jual di sini juga kita sampaikan ke pelanggan jumlahnya tidak cukup 5 liter. Kami jualnya Rp 305 ribu per dusnya. Per jerigennya Rp 80 ribu per 5 liter. Sementara harga normal bila sesuai takaran 5 liter yaitu 90 ribu per jerigen,” tuturnya.
Muh Saleh mengatakan Minyakita didatangkan dari Surabaya melalui distributor di Surabaya. Selama ini pihaknya tidak berhubungan langsung ke pabrik. Pesannya langsung melalui distrubutor. Sebelumnya, dia mengaku pernah memesan di didistributor yang sama tapi takaran minyakita sesuai takarannya.
“Tapi untuk yang pesanan terakhir ini memang distributor sudah menyampaikan ke saya bahwa untuk yang kemasan 5 liter terkarannya kurang yaitu hanya 4.5 liter. Saya memesan 1 kontainer ini diorder tanggal 22 Februari 2025 dan ordernya 26 Februari 2025 sudah . Itu saat order saya belum tahu kalau minyakita ini ada masalah. Sebeanarnya barang ini sudah lama beredar di Surabaya tapi nanti dia viral pas masuk bulan ramadan,” katanya, tanpa menyebut nama distributor rtempat dia memesan ketika ditanya media ini.
Khusus untuk pesanan minyakita yang terkahir ini, Muh Saleh mengatakan pihaknya disampaikan oleh distributor agar barang yang kurang takrannya ini dihabiskan dulu stoknya baru kemudian memesan kembali barang minyakita yang normal takarannya.
“Saya juga merasa dirugikan karena kita pesan ini 1 kontainer. Kalau tidak dihabiskan dulu maka saya akan pincang, karena untuk beli barang baru kan harus butuh barang ini laku dulu. solusinya menurut saya baiknya biarkan kami menjual dulu sampai stoknya habis dan setelah itu kita tidak akan lagi menjual minyakita dengan takaran yang tidak sesuai. Saya akan jual sesuai dengan takaran. Ya minimal dijual sesuai dengan modal ditambah ongkos pengiriman,” pintanya.
Untuk alur mendapatkan barang itu dan metode pembayarannya ke distributor, Muh Saleh mengatakan barang itu diambil dari pabrik, lalu ke distributor. Setelah distributor memasukan barangnya di kontainer lalu di videokan ke pembeli. “Kalau sudah masuk kontainer baru kita bayar sesuai pesanan,” ungkapnya. Muh Saleh mengatakan pihaknya menjual minyakita baik secara partai maupun per jerigen dan per botol.
baca juga:
- Dinas Ketahanan Pangan Buton Utara Gelar Sidak di Pasar Minaminanga Hasilnya Stok Pangan Cukup, Harga Masih Terkendali
- Menteri ESDM Bahlil Lahadia Kunker 4 Jam di Baubau, Pastikan Stok BBM dan Listrik Aman Setelah Melakukan Pengecekan Langsung
Ditanya terkait mnasukan yang diberikan oleh pihak kepolisian, Muh Saleh mengatakan pihak kepolisian semntara ini pihaknya dilarang menjual minyak kita. “Aparat kepolisian bilang mau konfirmasi dulu ke pimpinan.
Saat melakukan sidak di toko mega utama selian Dinas perdagangan juga turun langsung aparat Polres Baubau dan juga Kepala Loka POM Baubau.(*)