BAUBAUPOST.COM-Musisi dan produser Ahmad Dhani angkat bicara soal sejumlah lagu ciptaannya yang disebut-sebut mirip bahkan identik dengan lagu-lagu Barat. Diketahui, beberapa lagu yang dipopulerkan Ahmad Dhani ramai disebut menjiplak lagu luar negeri karena banyaknya kemiripan. “Ahmad Dhani Tepis Tuduhan Plagiat Lagu Luar Negeri, Bukan Menjiplak, Saya Beli,”
Sebelum ramai disebut menjiplak atau plagiat lagu milik orang lain, Ahmad Dhani ternyata sudah menjelaskan tudingan tersebut.

Ahmad Dhani menegaskan, kemiripan tersebut bukan karena penjiplakan, melainkan karena ia secara legal membeli hak adaptasi lagu-lagu tersebut.
“Bukan mirip ya, itu 100 persen sama. Ya lagu Barat itu dong yang keluar duluan,” ujar Ahmad Dhani dalam sebuah wawancara di TVOne beberapa tahun lalu, dikutip Rabu (14/5/2025).
Nonton Versi Youtubenya dengan Judul:
Ahmad Dhani Tepis Tuduhan Plagiat Lagu Luar Negeri, Bukan Menjiplak, Saya Beli
Menurut pentolan Dewa 19 itu, lagu-lagu yang identik tersebut memang telah dibelinya secara resmi untuk dialihbahasakan dan digubah liriknya ke dalam bahasa Indonesia.
“Saya memang beli rights-nya, jadi saya beli haknya untuk ganti liriknya. Itu hal pertama yang saya lakukan,” kata Ahmad Dhani. Ahmad Dhani menyebut contoh lagu “Cinta Mati 2” yang dinyanyikan Mulan Jameela, yang merupakan adaptasi dari lagu milik Sergio Mendes.
Ahmad Dhani juga menyebut lagu lain yang dibelinya dari musisi bernama Steven Simons. Menurut Ahmad Dhani, apa yang ia lakukan adalah lumrah, selain dirinya Ahmad Dhani menyebut ada juga band Indonesia yang melakukan hal serupa. Kata Ahmad Dhani, band tersebut adalah The Overtunes lewat lagu “Sayap Pelindungmu” yang mengalihbahasakan lagu milik Backstreet Boys berjudul “Center of Gravity”.
“Sekarang hal seperti itu sudah jadi tren. Banyak perusahaan rekaman yang melakukan hal serupa. Misalnya The Overtunes, lagunya dari Backstreet Boys yang dialihbahasakan,” ujar Dhani. Ahmad Dhani menegaskan bahwa langkahnya ini adalah bentuk profesionalisme dalam industri musik, dengan menghormati hak cipta dan membeli lisensi secara resmi.
Ahmad Dhani melihat, ramainya anggapan plagiat karena banyak yang belum tahu tentang mekanisme seperti membeli lisensi lagu atau mekanisme lainnya seperti advance royalty.
Sebagai informasi, “Rights” dalam lagu, dalam konteks hak cipta, mengacu pada hak eksklusif yang dimiliki oleh pencipta lagu atau pemegang hak cipta atas penggunaan karya mereka.
Hak ini mencakup berbagai aspek, termasuk hak untuk mengumumkan, menggunakan secara publik, dan mengizinkan penggunaan karya mereka oleh orang lain. Rights dalam konteks hak cipta terdapat beberapa elaborasinya, seperti Hak Cipta Lagu, Performing Rights, Mechanical Rights, dan Royalti.
Setidaknya ada tiga lagu Ahmad Dhani yang punya banyak kemiripan, seperti lagu “Jika Surga Dan Neraka Tak Pernah Ada” (2004) yang dinyanyikan Chrisye featuring Ahmad Dhani dengan lagu Stephen Simmonds, musisi Swedia yang berjudul “Tears Never Dry” (1997). Lalu lagu “Cinta Mati 2” – Mulan Jameela (2009) yang mirip dengan “Real Life” milik Sergio Mendes (1984), musisi terkenal asal Brasil.
Kemudian ada lagu “Cinta Mati 3” – Mulan Jameela (2010) yang mirip dengan “Do You Believe in Love” milik Michael English (1991).
Sebelumnya Pernyataan Bimo eks drummer Netral tentang tak ada musik asli yang dibuat musisi Indonesia mendadak viral menjadi sorotan karena potongan video yang beredar.
Bimo yang juga pernah bergabung dengan Ahmad Band hingga Romeo ini mengatakan bahwa musisi Indonesia belum bisa disebut legendaris. “Enggak ada yang legend,” kata Bimo dikutip dari YouTube Nanda Persada, Rabu (14/5/2025).
baca juga:
- Penyesalan Vicky Prasetyo Setelah Berbohong Pada Raffi Ahmad Dengan Mengucapkan Pernah Nikah 24 kali
- Ucapan Bohong Vicky Prasetyo Pernah Nikah 24 Kali pada Raffi Ahmad Berbuntut Panjang
“Musisi Indonesia itu enggak ada yang legend, nyontek semua konsepnya,” sambungnya. Baca juga: Digelar September, Summer Lime Fest 2023 Hadirkan NTRL hingga Seringai Pernyataan Bimo tersebut dipotong dan kemudian dikaitkan dengan lagu ciptaan Ahmad Dhani yang dinyanyikan bersama mendiang Chrisye “Jika Surga dan Neraka Tak Pernah Ada”.
Lagu tersebut dianggap plagiat dari lagu berjudul “Tears Never Dry” dari Stephen Simmonds. Dhani sendiri sempat menanggapi kehebohan ini dan menjelaskan bahwa dirinya bukan melakukan plagiat karena sudah membeli hak ciptanya. Sehingga Dhani bisa melakukan gubahan secara resmi terhadap lirik lagu tersebut.
Sementara itu, Bimo yang dikenal memiliki hubungan baik dengan Ahmad Dhani sebenarnya dalam potongan video itu menjelaskan alasannya mengutarakan hal tersebut.
Bimo mengatakan, walaupun banyak lagu hits berhasil diciptakan, tapi Bimo memandang sampai saat ini belum ada yang bisa membuat revolusi di industri musik. “Kalau lagunya hits, iya. Cuma kalau originalitasnya enggak ada,” tutur Bimo.
“Nyiptain suatu genre baru yang ibaratnya bisa membuat revolusi musik dunia, enggak ada setahu gue,” lanjutnya. Bimo membandingkan dengan musisi luar negeri yang berhasil menciptakan genre musik baru.
“Kalau di Barat ada Beatles nyiptain genre, Nirvana nyiptain genre, Bob Dylan nyiptain genre,” kata Bimo. “Indonesia enggak ada,” jelasnya. Dalam video yang sama, Bimo juga sebenarnya memuji sosok Dhani yang dinilainya sebagai musisi jenius yang berbakat.(*)