Peliput: Darson
BURANGA, BP – Sebanyak 64 orang Pegawai Tidak Tetap (PTT) tenaga kesehatan lingkup Pemerintah Kabupaten Buton Utara (Butur), akhirnya resmi diangkat sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS), setelah bertahun-tahun mengabdikan diri.
Status dari puluhan tenaga medis itu sudah diumumkan oleh Kementerian ksehatan (Kemenkes) dan Pemda Butur sendiri pun sudah menerima nama-namanya. Dengan banyaknya tenaga kesehatan menjadi CPNS, kekurangan tenaga medis yang ada bisa terpenuhi, tanpa harus menunggu rekrutmen CPNS yang kini masih dimoratorium oleh pemerintah.
Bupati Butur, Abu Hasan mengatakan, Kemenkes telah merilis 64 nama pegawai tidak tetap tenaga kesehatan yang mengabdikan diri di Butur sebagai dokter umum, dokter gigi dan bidan. “Rincian PTT yang mengabdi di Butur diangkat menjadi aparatur sipil negara tahun ini yaitu Dokter umum dua orang, dokter gigi empat orang dan bidan 58 orang,” kata Abu Hasan, kemarin di Butur.
Abu Hasan mengungkapkan, dirinya sangat menyambut baik adanya pengangkatan PTT jadi CPNS, sehinggga kekurangan aparatur sipil negara khususnya tenaga medis bisa terisi, tanpa harus menunggu rekrutmen CPNS. “Setelah moratorium rekrutmen CPNS. Pemda Butur masih kekurangan tenaga medis khususnya dokter ahli dan beberapa tenaga medis lainnya. Alhamdulillah melalui kebijakan Kementerian Kesehatan dan Kemenpan RB memutuskan mengangkat pegawai tidak tetap menjadi pegawai negeri sipil. Sehingga kekurangan tenaga medis bisa tertutupi, meskipun tidak semuanya,” tuturnya.
Pria berkacamata ini, membeberkan dalam waktu dekat pihaknya bakal mengumumkan secara resmi nama-nama tenaga medis yang lolos jadi CPNS tersebut. Oleh karena itu, ia mengimbau agar secepatnya mereka melengkapi berberbagai dokumen sebagai syarat untuk mengantongi nomor induk pegawai (NIP).
Meskipun sudah ada tambahan tenaga medis yang ditingkatkan statusnya, Abu Hasan mengaku, Butur masih kekurangan tenaga medis. Hal itu pun, sudah dilaporkan langsung ke Menteri Kesehatan. “Dokumen kekurangan kebutuhan tenaga medis di Butur saya telah serahkan ke Menkes dan akan ditindaklanjuti. Tak hanya itu, saya juga sowan ke Kemen PAN RB untuk berkoordinasi terkait kebutuhan tenaga aparatur sipil negara di Butur yang belum terpenuhi,”bebernya.(*)